Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

10 Ciri HIV pada Laki-Laki, Jangan Anggap Sepele Jika Mengalami Ini

Pexels/Tima Miroshnichenko
Pexels/Tima Miroshnichenko

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Baringin De Samakto Sitompul, SpPD

Saat ini, HIV masih menjadi penyakit yang perlu diwaspadai. Kamu mungkin sudah terdengar familiar dengan virus ini, tapi ada beberapa gejala khusus yang lebih sering dialami oleh laki-laki.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) menyerang sistem kekebalan tubuh, membuatnya lebih lemah terhadap infeksi dan penyakit. Jika tidak diobati, virus ini bisa berkembang menjadi AIDS yang berisiko fatal.

Oleh karena itu, sangat penting untuk kita mengenali ciri-ciri awal HIV, terutama yang lebih sering terjadi pada laki-laki. Mari kita bahas lebih lanjut bersama Popmama.com terkait 10 ciri HIV pada laki-laki

Apa Itu HIV pada Laki-Laki?

Pexels/Cottonbro studio
Pexels/Cottonbro studio

HIV adalah virus yang menyebar melalui paparan cairan tubuh tertentu, seperti darah, cairan kelamin, atau air susu ibu. Seorang ibu juga dapat menularkan HIV ke bayinya selama kehamilan hingga menyusui.

HIV menyerang sel-sel kekebalan tubuh manusia dan melemahkannya. Pada akhirnya dapat berkembang menjadi sindrom imunodefisiensi atau acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) jika tidak diobati. AIDS adalah kondisi yang mengancam jiwa. Karenanya, penting untuk segera mencari pengobatan sejak gejala awal HIV mulai muncul.

Ciri-Ciri HIV pada Laki-Laki

1. Ulkus penis kronis

Pexels/Dainis Graveris
Pexels/Dainis Graveris

Ulkus penis kronis adalah luka pada permukaan mulut penis yang berlangsung lebih dari satu bulan. Luka ini bisa menjadi tanda sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat HIV. Pada laki-laki dengan HIV bermanifestasi sebagai luka pada penis yang meluas.

Studi tahun 2017 menemukan, bahwa di negara maju, agen etilogi, Treponema pallidum dan virus herpes simpleks (HSV) tipe 1 dan 2 adalah penyebab infeksi paling umum. Lesi herpes genital dapat meningkatkan penularan HIV, mempercepat perkembangan penyakit, dan menaikkan viral load.

2. Ulkus dubur

Freepik/Gpointstudio
Freepik/Gpointstudio

Ulkus dubur atau luka di dalam dubur sering kali merupakan gejala awal HIV. Luka ini biasanya disebabkan oleh infeksi herpes simplex virus tipe 2 (HSV-2) sering kali merupakan manifestasi pertama HIV. Ulkus dubur dapat berkembang melalui seks anal.

Selain terkait HIV, Selain itu, dubur juga merupakan tempat yang mengandung banyak bakteri. Luka dubur dapat terinfeksi oleh bakteri yang kemudian menjadi infeksi sekunder.

Ulkus dubur dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Gejala dari ulkus dubur pun bervariasi, tetapi umumnya meliputi:

  • Menyebabkan rasa terbakar dan perdarahan: Iritasi dan peradangan akibat infeksi atau luka dapat menyebabkan sensasi gatal dan nyeri yang terus-menerus
  • Luka yang sulit sembuh di sekitar anus: Infeksi dan rendahnya sistem imun dapat membuat luka di area dubur bertahan lama.
  • Buang air besar terasa perih dan menyakitkan: Luka dan peradangan di sekitar anus dapat membuat buang air besar terasa menyakitkan, yang akhirnya memicu sembelit.

3. Peradangan rektum

Freepik/Pressfoto
Freepik/Pressfoto

Peradangan rektum atau proktitis adalah peradangan pada lapisan rektum. Rektum merupakan tabung yang terhubung ke ujung usus besar yang dilewati kotoran saat keluar dari tubuh. 

Peradangan rektum menjadi salah satu masalah yang umum dialami orang dengan HIV. Gejalanya bisa termasuk:

  • Selalu merasa ingin buang air besar
  • Keluar darah dari dubur
  • Adanya lendir pada dubur
  • Sisi kiri perut terasa sakit
  • Perasaan penuh di rektum
  • Diare
  • Nyeri saat buang air besar

4. Disfungsi ereksi

Freepik/Wavebreakmedia_micro
Freepik/Wavebreakmedia_micro

Disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual. Prevalensi disfungsi ereksi cukup tinggi pada laki-laki dengan HIV, bahkan mereka yang memiliki kontrol virus yang baik.

Sekitar 67 persen laki-laki dengan HIV mengalami disfungsi ereksi lebih sering dibandingkan populasi umum. Kondisi ini dipengaruhi oleh kecemasan, rendahnya kadar testosteron, serta perubahan redistribusi lemak akibat HIV.

5. Ginekomastia

Freepik/Stockking
Freepik/Stockking

Ginekomastia merupakan pembesaran jaringan kelenjar di salah satu atau kedua payudara. Ginekomastia bisa terjadi pada laki-laki HIV positif dengan hipogonadisme. Hipogonadisme ialah kondisi saat kelenjar seks yang disebut gonad menghasilkan sedikit hormon seks.

Ini dapat terjadi karena HIV merusak fungsi sistem endokrin, yang mengatur produksi hormon laki-laki. Ini juga sering kali disertai hilangnya libido.

6. Disuria

Freepik/Jcomp
Freepik/Jcomp

Disuria adalah kondisi di mana seseorang merasakan nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil. Pada laki-laki dengan HIV, ini bisa terjadi akibat infeksi menular seksual atau radang kelenjar prostat atau prostatitis.

Jika tidak ditangani, disuria dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi saluran kemih yang lebih parah. Karena itu, penting untuk segera mencari pengobatan jika gejala muncul.

Disuria pada penderita HIV bisa menjadi tanda infeksi atau peradangan yang memerlukan perhatian medis. Berikut beberapa gejalanya:

  • Sakit saat ejakulasi.
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil.
  • Urine keruh atau berdarah.
  • Nyeri pada kandung kemih, testis, atau penis.
  • Nyeri di punggung bagian bawah, perut, atau selangkangan

7. Nyeri saat ejakulasi

Freepik/Wirestock
Freepik/Wirestock

Nyeri saat ejakulasi juga dikenal sebagai disorgasmia atau orgasmalgia. Ketidaknyamanan bisa terasa ringan hingga parah selama atau setelah ejakulasi. Rasa sakit dapat terjadi pada penis, skrotum, dan daerah perineum atau perianal. Ejakulasi yang menyakitkan selanjutnya berdampak negatif pada kehidupan seks.

Rasa ketidaknyamanan ini terjadi sebagai akibat dari IMS yang tidak diobati, termasuk HIV. Terapi antiretroviral dapat mengurangi gejala dan menurunkan kemungkinan menularkan virus ke orang lain.

8. Nyeri dan pembengkakan testis

Freepik/Krakenimages.com
Freepik/Krakenimages.com

Nyeri dan pembengkakan testis bisa menandakan klamidia dan gonore, yang mana epididimis (tabung yang menyimpan dan mengangkut sperma dari testis) menjadi meradang. Orkitis (pembengkakan testis) dan/atau epididimitis (pembengkakan epididimis) dapat terjadi.

Infeksi menular seksual ini lebih sering terjadi pada penderita HIV, karena sistem imun yang melemah. Jika tidak diobati, infeksi ini bisa menyebabkan komplikasi serius pada organ reproduksi.

9. Keringat malam

Pexels/Cottonbro studio
Pexels/Cottonbro studio

Keringat malam sering kali terjadi pada tahap awal infeksi HIV. Hal ini merupakan respons tubuh terhadap virus yang berkembang biak dengan cepat.

Keringat malam umumnya muncul dalam 2–4 minggu pertama setelah seseorang terinfeksi HIV. Kondisi ini terjadi pada tahap awal infeksi, yang dikenal sebagai fase akut.

Beberapa penderita HIV mungkin tidak mengalami gejala pada fase awal infeksi. Namun, keringat malam hampir selalu disertai dengan gejala lain: 

  • Penurunan berat badan
  • Pembesaran kelenjar getah bening
  • Nyeri sendi
  • Demam di malam hari
  • Diare

10. Gairah seks rendah

Freepik/Yanalya
Freepik/Yanalya

Penurunan gairah seksual bisa menjadi tanda bahwa tubuh mengalami gangguan hormonal akibat HIV. Testosteron yang rendah dapat menyebabkan penurunan libido, ini merupakan tanda dari hipogonadisme. 

Kondisi ini terkait dengan HIV. Hipogonadisme juga dapat menyebabkan:

  • Disfungsi ereksi
  • Depresi
  • Kelelahan
  • Infertilitas
  • Lebih sedikit pertumbuhan rambut di tubuh dan wajah
  • Pertumbuhan jaringan payudara

Jadi, itu dia 10 ciri HIV pada laki-laki. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala-gejala di atas, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Jangan anggap sepele gejala, karena langkah awal dalam menangani HIV bisa menyelamatkan nyawa. 

Referensi: 

  • Kieselova, Katarina, Felicidade Santiago, dkk. "Chronic penile ulcer as the first manifestation of HIV infection." BMJ Case Reports, 7 Agustus 2017, bcr-221604.
  • Verywell Health. Signs and Symptoms of HIV in Males. Diakses pada Juli 2024.
  • WebMD. HIV Symptoms in Men. Diakses pada Juli 2024.
  • Medical News Today. Signs and symptoms of HIV in males. Diakses pada Juli 2024.
  • HIV.gov. Symptoms of HIV. Diakses pada Juli 2024.
Share
Topics
Editorial Team
Denisa Permataningtias
EditorDenisa Permataningtias
Follow Us

Latest in Life

See More

9 Fakta Kasus Penipuan Wedding Organizer Ayu Puspita, Sudah dari 2024

10 Des 2025, 06:28 WIBLife