Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta di Balik Pembuatan Album Afgan Retrospektif, Sangat Personal!

7 Fakta di Balik Pembuatan Album Afgan Retrospektif, Sangat Personal! (2).png
Popmama.com/FX Dimas Prasetyo
Intinya sih...
  • Afgan merilis album Retrospektif setelah tujuh tahun dengan lirik bahasa Indonesia, menandai kembalinya musik pop Indonesia dari penyanyi tersebut.
  • Album ini berisi perjalanan hidup Afgan selama tahun 2025, dari karier hingga perjalanan spiritualnya, serta menjadi dialog pribadi dengan masa lalu.
  • Proses pembuatan album melibatkan banyak musisi dan penulis lagu, termasuk kesulitan Afgan dalam menulis lirik bahasa Indonesia serta proses pemilihan title track.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Album studio ketujuh dari penyanyi Afgan telah dirilis pada 19 November 2025 di seluruh platform musik yang tersedia di tanah air. Album yang merangkai perjalanan bermusik dan kehidupan pribadi Afgan ini berisi sepuluh lagu.

Semakin spesial, album bertajuk Retrospektif ini menjadi album pop dengan lagu berbahasa Indonesia setelah tujuh tahun karyanya didominasi lirik dalam bahasa Inggris. Penyanyi kelahiran Jakarta, 27 Mei 1989 tersebut mengungkapkan bahwa Retrospektif merupakan wujud kerinduannya pada musik pop Indonesia yang menjadi akar karier bermusiknya. 

Berisi lagu-lagu Pop khas Afgan yang sendu, setiap lagu yang ada album ini dijamin mengobati rasa rindu akan suara merdu Afgan dalam bahasa Indonesia dengan versi yang lebih modern dan matang. Secara eksklusif, Afgan juga menceritakan lebih dalam bagaimana proses pembuatan album ini hingga inspirasi musiknya yang beragam dan menarik. 

Berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi selengkapnya seputar 7 fakta di balik pembuatan album Afgan Retrospektif yang isinya sangat personal. 

1. Menandai kembalinya musik Pop Indonesia dari Afgan

7 Fakta di Balik Pembuatan Album Afgan Retrospektif, Sangat Personal! (3).png
Popmama.com/FX Dimas Prasetyo

Selama beberapa tahun terakhir, Afgan memang lebih banyak merilis lagu dalam bahasa Inggris. Kerinduan dirinya dan para penggemar akhirnya memicu Afgan kembali merilis album penuh dengan lirik bahasa Indonesia setelah tujuh tahun.

“Sayanya kangen, terus banyak fans juga yang komen kayak kangen banget dengar album bahasa Indonesia Afgan, karena selama ini kan album-album yang saya rilis yang R&B berbahasa Inggris, terus lagu-lagu Indonesia yang saya rilis tuh single-single, jadi secara cerita tuh nggak menyeluruh,” ungkap Afgan dalam wawancara eksklusif di kantor IDN Jakarta, Rabu (19/11/25).

Afgan mengungkapkan bahwa para Afganisme, sebutan penggemar Afgan merindukan album bahasa Indonesia dengan cerita yang saling berkaitan. Timing yang pas akhirnya membuat Afgan merilis album Retrospektif di penghujung 2025. 

2. Berisi perjalanan hidup selama tahun 2025, dari karier hingga spiritual

7 Fakta di Balik Pembuatan Album Afgan Retrospektif, Sangat Personal! (7).png
Instagram.com/afgan__

Retrospektif menjadi karya yang cukup personal bagi Afgan karena berisi perjalanan hidupnya selama pembuatan album ini yang dimulai sejak Februari 2025. Bukan hanya refleksi karier bermusiknya yang memasuki tahun ke-17, namun juga kehidupan pribadi Afgan yang memulai banyak perjalanan baru.

“Naik turun kehidupan saya, semua tantangan yang saya hadapi, tentang keikhlasan, tentang kerelaan, dan tahun ini saya juga memulai spiritual journey saya. Saya haji dan lain-lain itu juga melebarkan perspektif saya dalam membuat karya. Jadi inspirasinya lebih hal-hal yang terjadi di hidup saya internal,” kata Afgan. 

Penyanyi dengan nama lengkap Afgansyah Reza tersebut mengungkapkan perjalanannya berhaji juga menjadi inspirasi di album ini. Perjalanan hidup dan pendewasaan Afgan di tahun ini banyak membuka banyak perspektif baru untuk dirinya. 

3. Album Retrospektif jadi dialog Afgan dengan masa lalu

7 Fakta di Balik Pembuatan Album Afgan Retrospektif, Sangat Personal! (9).png
Instagram.com/afgan__

Sangat personal, album Retrospektif bukan hanya menceritakan kehidupan pribadi Afgan. Ia menjadikan karya ini sebagai cara untuk berdialog dan berdamai dengan masa lalu agar bisa menjalani hidup dengan lebih baik. 

“Sangat personal, karena retrospektif ini kan artinya mengunjungi lagi masa lalu, dan saya merasa ini adalah dialog saya dengan masa lalu. Berdamai dan akhirnya bisa mendapatkan pelajaran yang banyak sehingga kedepannya saya bisa jernih lagi dalam menjalani hidup,” ungkap Afgan.

4. Libatkan banyak musisi dan penulis lagu untuk pembuatan album

7 Fakta di Balik Pembuatan Album Afgan Retrospektif, Sangat Personal! (10).png
Instagram.com/afgan__

Dari sepuluh lagu di album Retrospektif, Afgan banyak bekerjasama dengan rekan musisi, mulai dari Petra Sihombing, Kamga, Bilal Indrajaya, Iqbal Siregar, Rendy Pandugo, Gerald Situmorang, hingga Beby Romeo. Afgan akui bahwa album ini lebih banyak koloaborasi dengan para musisi dalam proses pembuatan, sehingga tidak ada duet menyanyi secara khusus.

Ia juga mengungkapkan lewat produksi album ini, Afgan menemukan kecocokan dalam membuat lagu bersama Petra Sihombing dan Kamga yang paling banyak berkontribusi dalam lagu-lagu di album ini. Ia merasakan sinergi dengan keduanya di album ini dan mungkin akan kembali bekerja sama di proyek selanjutnya.

”Gue cuma nyebutin pengen bikin lagu ada kata-kata semestanya doang, terus dari situ kita jahit bareng-bareng dan mengalir gitu aja. Jadi yang gue rasain banget kerja sama mereka (Petra Sihombing dan Kamga) energinya nggak bisa bohong gitu. Tanpa gue harus banyak ngomong atau jelasin, jadi kayak sinergi gitu,” jelasnya. 

5. Penulisan lirik cukup menantang karena lebih nyaman menulis lirik bahasa Inggris

7 Fakta di Balik Pembuatan Album Afgan Retrospektif, Sangat Personal! (12).png
Instagram.com/afgan__

Baru merilis album penuh dalam bahasa Indonesia setelah tujuh tahun, Afgan merasa menulis lirik bahasa Indonesia cukup menantang bagi dirinya. Penyanyi berusia 36 tahun tersebut mengaku lebih nyaman menulis lirik dalam bahasa Inggris sehingga penulisan album ini sangat dibantu oleh rekan musisi, terutama Petra Sihombing dan Bilal Indrajaya.

“Untuk bikin (lirik) puitis tapi tetap relatable tuh susah ya bahasa Indonesia,, jadi ya dibantuin banget lah. Kalo bahasa Inggris satu kata bisa mewakili banyak rasa, kalo bahasa Indonesia engga. Jadi jauh lebih sulit bagi aku (menulis lirik dalam bahasa Indonesia),” tutur Afgan. 

6. Sempat bingung tentukan title track, ada dua kandidat sebelum ‘Kacamata’ terpilih

7 Fakta di Balik Pembuatan Album Afgan Retrospektif, Sangat Personal! (6).png
Instagram.com/afgan__

Sebelum resmi dirilis secara penuh, Afgan lebih dulu merilis single ‘Kacamata’ pada 10 Oktober 2025. Single yang juga jadi title track ini berhasil di pasaran dan banyak diputar dimana-mana.

Sebelum resmi diputuskan, awalnya Afgan memiliki dua kandidat lagu untuk title track, yakni ‘Kacamata’ dan ‘Silakan’. Ia merasa bahwa ‘Silahkan’ akan menunjukkan sisi lain Afgan yang nyeleneh bodoamat karena lagunya terdengar lebih groovy dan funky, namun keputusan akhir memilih ‘Kacamata’ karena lebih ringan khas dirinya.

“Kacamata secara voting waktu itu lebih bagus karena mungkin masyarakat rindu dengar lagu dari Afgan yang Pop ringan dan R&B gitu. Semua dikemas jadi satu, R&B nya dapat, Pop nya dapat, catchy-nya dapet, liriknya juga lucu. Semuanya dapet lah gitu,” ungkap Afgan

Selain ‘Kacamata’ dan ‘Silakan’, album Retrospektif juga berisikan lagu berjudul ‘Sebentar’, ‘Sampai Jumpa’, ‘Tak Ada Rencana (Kujatuh Cinta), ‘Masa Iya?’, ‘Kepastian’, ‘The One That Got Away’, ‘Misteri Dunia’, dan ‘Peluk’. 

7. Keinginan membuat album Retrospektif juga terinspirasi dari karya musisi Thailand

7 Fakta di Balik Pembuatan Album Afgan Retrospektif, Sangat Personal!.png
Popmama.com/FX Dimas Prasetyo

Selain berisi perjalanan hidup Afgan selama satu tahun ini, album Retrospektif juga lahir berkat inspirasi dari playlist pribadi Afgan. Selama proses pengerjaan, Afgan mengungkapkan dirinya banyak mendengarkan lagu-lagu dari rekan musisi dari Thailand, yakni HYBS dan Wim. 

“Justru inspirasinya dapat dari pertemanan itu kalo aku, bukan dari yang artis udah di dunia gitu, dari pertemanan terus aku ngecek musiknya, wah musik nya keren-keren banget. Jadi dari situ sih inspirasi terbesarnya,” ungkap Afgan kepada Popmama.com, Rabu (19/11/25).

Afgan mengungkapkan koneksi yang ia dapat saat tampil di festival, salah satunya saat berada di luar negeri membuat dirinya mendapat inspirasi musik yang baru. Ia mengungkapkan bahwa perkenalannya dengan HYBS dan Wim dalam sebuah festival membuatnya suka dengan karya mereka, bahkan Afgan sempat menunjukkan ke Petra Sihombing bahwa album Retrospektif ingin memiliki nuansa yang mirip dengan isi playlist pribadinya. 

Itu dia penjelasan mengenai fakta di balik pembuatan album Afgan Retrospektif. Selain jadi album penuh berbahasa Indonesia setelah tujuh tahun, inspirasi pembuatan album ini juga sangat luar, menandakan perkembangan musik Afgan setelah 17 tahun berkarier.

Apakah kamu sudah mendengar album Retrospektif? Dijamin mengobati rindu dengan karya Pop Indonesia dari Afgan!

FAQ Seputar Album Afgan Retrospektif

Berapa jumlah album Afgan?

Afgan telah memiliki tujuh album studio penuh yang berisikan lirik dalam bahasa Inggris dan Indonesia, yakni Confession No.1(2008), The One (2010), L1ve to Love, Love to L1ve (2013), SIDES(2016), Dekade (2018), Wallflower (2021), dan Retrospektif (2025).

Lagu ‘Kacamata’ tentang apa?

Lagu "Kacamata" oleh Afgan bercerita tentang seseorang yang rela mengubah diri demi cinta, namun pada akhirnya menyadari bahwa pengorbanan itu sia-sia karena ditujukan pada orang yang salah dan menyebabkan kehilangan jati diri.

Lagu Afgan termasuk genre apa?

Afgan dikenal dengan lagu-lagu bergenre pop dan R&B, tetapi juga memasukkan elemen soul, jazz, dan balada dalam karyanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Denisa Permataningtias
EditorDenisa Permataningtias
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Foto Dekorasi Pohon Natal Marsha Aruan Tahun 2025, Tema Gingerbread Man

14 Des 2025, 19:48 WIBLife