Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Financial Freedom ala Raditya Dika, Menerapkan 4% Rule

raditya dika.jpg
YouTube.com/Agatha Chelsea
Intinya sih...
  • Raditya Dika menerapkan konsep 4% Rule untuk mencapai financial freedom dengan menarik 4% hasil investasi setiap tahun.
  • Contoh sederhana: butuh Rp2,5 miliar untuk hidup dengan pengeluaran Rp100 juta per tahun, ditempatkan di instrumen investasi yang memberikan imbal hasil rata-rata 7% per tahun.
  • Menarik 4% dari total kekayaan yang diinvestasikan setiap tahun memungkinkan seseorang hidup tenang secara finansial tanpa takut kehabisan uang hingga masa tua.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di balik kesibukannya sebagai komedian, penulis, dan sutradara, Raditya Dika ternyata merupakan sosok yang cukup aware dalam mengatur keuangan. 

Demi tercapainya financial freedom, Raditya Dika menerapkan konsep sederhana namun powerful yang dikenal dengan istilah 4% Rule.

Melalui podcast bersama Agatha Chelsea, Raditya Dika telah mengetahui aturan ini sejak duduk di bangku kuliah. Lantas, bagaimana ya konsep 4% Rule membantu Raditya Dika dalam meraih kemerdekaan finansial?

Simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com siapkan mengenai financial freedom ala Raditya Dika. 

1. Konsep financial freedom ala Raditya Dika

raditya dika 2.jpg
YouTube.com/Agatha Chelsea

Bagi Raditya Dika, financial freedom atau kebebasan finansial bisa dicapai ketika seseorang memiliki sejumlah uang yang diinvestasikan, lalu menarik 4% dari hasil investasi itu setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

“Menurutku, financial freedom itu adalah kalau kamu sudah punya sekumpulan uang yang kamu investasikan di sebuah tempat. Yang kamu bisa tarik 4% setahun untuk memenuhi gaya hidup kamu. Nah, uang itu tidak akan habis sampai kamu mati,” ujar Raditya Dika melansir dari podcast di kanal YouTube Agatha Chelsea.

2. Contoh sederhana mengenai kebebasan finansial

raditya dika 1.jpg
YouTube.com/Agatha Chelsea

Raditya Dika menjelaskan contoh sederhana untuk menggambarkan cara kerja 4% Rule. Contohnya, jika seseorang ingin hidup dengan pengeluaran sebesar Rp100 juta per tahun, maka jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp100 juta dibagi 4%, atau setara dengan dikali 25. 

Hasilnya adalah Rp2,5 miliar. Artinya, seseorang perlu memiliki Rp 2,5 miliar dalam bentuk investasi agar bisa menarik 4% per tahun (Rp100 juta) dan hidup dari dana tersebut.

Untuk memaksimalkannya, dana tersebut bisa ditempatkan di instrumen investasi seperti obligasi, reksa dana pendapatan tetap, atau aset lain yang memberikan imbal hasil rata-rata sekitar 7% per tahun. 

Dengan begitu, selain mampu menarik 4% untuk kebutuhan hidup, sisa 3% lainnya bisa digunakan untuk melawan inflasi atau menjaga daya beli di masa depan.

“Katakanlah kita berandai aja lah ya, 100 juta setahun. 100 juta itu dibagi 4% itu berarti kita kali 25 kan. Berapa tuh? 100 kali 25, 2,5M ya. Kalau kamu punya duit 2,5M kamu bisa tarik 4% setahun sampai kamu mati, duit itu nggak akan habis. Karena kamu bisa ditaruh di obligasi, ditaruh reksadana dan pendapatan tetap. Karena dia naiknya 7% rata-rata,” jelas Raditya Dika. 

3. Mengapa 4% tidak akan berimbas pada dana pokok?

Ilustrasi Spending Of Money (Unsplash.com/Frugal Flyer)
Unsplash/Frugal Flyer

Selama dana investasi menghasilkan imbal hasil tahunan sebesar 7%, menarik 4% per tahun tidak akan membuat nilai pokok menyusut. 

Bahkan, selisih 3% tersebut bisa digunakan untuk menjaga nilai uang dari inflasi, sehingga standar hidup tetap terjaga sepanjang hidup.

“Dia naik 7, kamu ambil 4. Selisihnya buat menutupi inflasi. Nah, tekniknya adalah menurutku itu namanya 4% rule. Kalau kamu punya uang sebanyak itu kamu bisa tarik 4% setahun, kamu sudah financially free,” ungkapnya. 

“Uang yang kamu tarik 4% setahun akan memenuhi gaya hidup kamu. Dan dia nggak akan habis karena setiap tahunnya naiknya 7%,” lanjutnya. 

Inilah yang disebut 4% Rule, yaitu strategi menarik 4% dari total kekayaan yang diinvestasikan setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Jika dijalankan dengan disiplin, strategi ini memungkinkan seseorang untuk hidup tenang secara finansial tanpa takut kehabisan uang, bahkan hingga masa tua.

Apa Itu 4% Rule dalam Finansial?

ilustrasi adult money (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
pexels/Kaboompics.com

Melansi dari laman Investopedia, 4% Rule adalah panduan keuangan yang digunakan untuk membantu seseorang mengetahui berapa banyak uang yang bisa ditarik dari tabungan pensiun setiap tahun agar tidak cepat habis. 

Aturan ini menyarankan bahwa saat pensiun, Mama bisa mengambil sebanyak 4% dari total dana investasi atau tabungan di tahun pertama, lalu jumlah itu bisa disesuaikan setiap tahun mengikuti inflasi. 

Misalnya, jika Mama memiliki dana Rp 1 miliar saat pensiun, maka Mama bisa menarik Rp 40 juta di tahun pertama, dan tahun-tahun berikutnya bisa disesuaikan dengan inflasi agar daya beli tetap terjaga. 

Tujuan dari aturan ini adalah untuk memastikan uang cukup untuk membiayai hidup selama sekitar 30 tahun masa pensiun. Aturan ini pertama kali diperkenalkan oleh William Bengen, seorang perencana keuangan asal Amerika Serikat pada tahun 1994.

Ia melakukan penelitian berdasarkan data pasar historis di AS dan menemukan bahwa penarikan 4% per tahun dari portofolio campuran (saham dan obligasi) memungkinkan seseorang tetap memiliki dana pensiun yang cukup dalam jangka panjang. 

Meski begitu, beberapa ahli keuangan saat ini menyarankan agar 4% Rule digunakan sebagai panduan awal, bukan aturan mutlak, karena kondisi pasar dan kebutuhan setiap orang bisa berbeda-beda. 

Keuntungan dan Kekurangan Menggunakan 4% Rule

ilustrasi nabung (pexels.com/Yan Krukau)
pexels/Yan Krukau

Meski menerapkan konsep The 4% Rule dapat meningkatkan peluang agar tabungan pensiun bertahan, namun tetap saja aturan ini tidak menjamin hal tersebut sepenuhnya.

Sebab, dasar dari aturan ini berdasarkan kinerja pasar di masa lalu, sehingga tidak mencerminkan kondisi perekonomian di masa sekarang. Strategi investasi yang dulunya dianggap aman bisa saja menjadi kurang efektif jika terjadi perubahan besar dalam kondisi ekonomi seperti sekarang. 

Ada beberapa situasi di mana The 4% Rule mungkin tidak bekerja dengan baik. Misalnya, saat terjadi penurunan pasar yang parah atau berlangsung lama, nilai investasi bisa turun dengan cepat, terutama jika portofolio berisi instrumen berisiko tinggi. Ini tentu dapat mempercepat habisnya dana pensiun.

Selain itu, kedisiplinan menjadi kunci keberhasilan aturan ini. Jika seorang pensiunan melanggar aturan dan menarik dana lebih besar untuk pengeluaran tak terduga, seperti belanja besar-besaran, hal ini dapat berdampak serius di masa depan. 

Mengurangi pokok dana berarti memperkecil efek bunga majemuk yang seharusnya menopang kestabilan dana pensiun dalam jangka panjang. Namun demikian, The 4% Rule memiliki beberapa keuntungan yang jelas. 

Aturan ini tergolong sederhana, mudah diikuti, dan memberikan penghasilan yang stabil serta bisa diprediksi setiap tahun. Jika diterapkan dengan konsisten, konsep ini juga dapat membantu mencegah risiko kehabisan dana selama masa pensiun.

Demikian informasi seputar financial freedom ala Raditya Dika. Apakah Mama termasuk yang menerapkan konsep seperti Raditya Dika ini?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Denisa Permataningtias
EditorDenisa Permataningtias
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Tips Olahraga Seimbang untuk Raih Manfaat yang Optimal

14 Des 2025, 14:03 WIBLife