- Kepala
Fungsi Bagian Ekor dari Sperma Manusia, Penting dalam Proses Pembuahan

Sperma memiliki fungsi penting dalam proses pembuahan. Apakah Mama dan Papa sudah tahu fakta seputar sperma?
Apabila dilihat kasat mata, sperma hanyalah berupa cairan. Padahal jika ditelaah dengan mikroskop, bentuknya sangat kecil dan memiliki beberapa bagian.
Sperma terdiri dari bagian kepala, tengah, dan ekor. Tentu saja, setiap bagian dari sperma memiliki fungsinya masing-masing.
Lalu, apa saja ya, fungsi dari setiap bagian sperma yang diproduksi oleh kaum laki-laki? Berikut penjelasan lengkapnya yang telah Popmama.com rangkum dari beragam sumber.
1. Bagian pada sperma dan fungsinya

Bagi sebagian orang, sperma hanya dianggap sebagai sel kecil dari tubuh. Namun nyatanya, ini merupakan sel-sel yang bertanggungjawab hingga 50% pada sistem reproduksi laki-laki.
Meski tubuh Papa mampu menghasilkan jutaan sperma setiap harinya, akan tetapi hanya dibutuhkan satu sel sprema untuk melakukan pembuahan.
Dilansir dari laman Medical News Today, sperma adalah sel reproduksi laki-laki yang disebut sebagai gamet jantan. Ketika sel gamet jantan (sperma) bergabung dengan gamet betina (sel telur), akan menghasilkan embrio (janin).
Apabila dilihat dengan bantuan mikroskop, sperma akan tampak dalam beberapa bagian. Mulai dari bagian kepala, tengah, dan ekor. Berikut penjelasan dari setiap bagian sperma beserta fungsinya:
Kepala merupakan bagian utama dari sperma. Kepala sperma mengandung kromatin, yang merupakan bahan DNA yang membentuk kromosom.
Sel sperma manusia maupun sel telur manusia masing-masing mengandung 23 kromosom. Apabila sperma dan sel telur bertemu, akan menghasilkan embrio dengan 46 kromosom.
Di bagian kepala sperma, terdapat penutup mirip topi yang disebut akrosom. Akrosom mengandung protein dan dapat membantu sperma menembus kulit terluar dari sel telur.
- Bagian Tengah
Bagian sperma lainnya, yakni bagian tengah yang mengandung mitokondria penghasil energi. Bagian ini memiliki struktur khusus yang berfungsi menyediakan energi sehingga sel sperma dapat bergerak.
- Ekor
Ekor merupakan bagian terakhir dari sel sperma atau yang juga disebut sebagai flagel. Bagian ekor sperma berfungsi untuk membuat gerakan. Ekor ini akan mendorong sperma ke depan, menuju sel telur untuk proses pembuahan.
2. Proses pembentukan sperma

Setelah mengenal bagian-bagian dari sperma beserta fungsinya, Mama dan Papa mungkin penasaran bagaiman proses terbentuknya sperma manusia.
Sperma dibuat dari organ reproduksi laki-laki yang disebut sebagai testis. Selain menghasilkan sperma, testis juga memproduksi testosteron atau hormon seks pada laki-laki.
Proses terbentuknya sperma atau spermatogenesis ini dimulai di Tubulus seminiferus yang terdapat dalam testis. Tubulus kemudian akan menghasilkan sel sperma yang disebut spermatosit.
Spermatosit kemudian akan mengalami beberapa putaran pembelahan untuk mengubah sel menjadi spermatid. Spermatid adalah sperma muda yang harus tumbuh dan matang hingga menjadi sel sperma.
Spermatid atau sperma muda ini harus tumbuh matang hingga menjadi sel sperma yang siap untuk dikeluarkan dan melakukan pembuahan.
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Wiley Online Library pada tahun 2013, tubuh laki-laki membutuhkan waktu sekitar 74 hari untuk menghasilkan sel sperma baru. Namun, waktu ini bisa berbeda-beda tergantung tubuh setiap orang.
3. Jumlah dan kualitas sperma

Rata-rata, seorang laki-laki menghasilkan sekitar 73 juta sel sperma per mililiter ejakulasi. Ketika dikeluarkan, sperma laki-laki dapat hidup di vagina perempuan hingga 5 hari.
Setiap harinya, testis laki-laki mampu memproduksi jutaan sperma. Apabila ada yang mengatakan bahwa ukuran testis berpengaruh pada jumlah sperma yang dihasilkan, hal itu keliru.
Hingga saat ini, tidak ada penelitian yang menyebutkan bahwa ukuran testis memengaruhi jumlah produksi sperma. Jumlah dan tingkat kualitas sperma bisa dipengaruhi banyak hal.
Ada banyak faktor yang memengaruhi sedikit banyaknya sperma yang diproduksi oleh tubuh laki-laki dan kualitasnya, di antaranya:
- gaya hidup tidak sehat,
- konsumsi alkohol berlebihan,
- merokok,
- mengkonsumsi suplemen olahraga,
- penggunaan obat-obatan terlarang,
- penyakit jantung atau masalah jantung,
- paparan panas yang lama, seperti sauna atau bak air panas.
Apabila Mama dan Papa sudah menikah selama satu tahun dan berhubungan rutin tetapi belum juga mendapatkan kehamilan, kualitas spermanya mungkin perlu diperiksa.
Jika hal ini terjadi, dokter biasanya akan menyarankan analisis air mani. Dengan mengambil sample air mani dan melakukan pengecekan di laboratorium.
Analisis air mani akan menilai jumlah sperma dan faktor-faktor berikut:
- volume air mani,
- konsentrasi sperma,
- motilitas sperma,
- morfologi sperma,
Pada beberapa orang, tubuh mereka mungkin hanya memproduksi sperma dalam jumlah sedikit. Bahkan, ada sebagian orang yang tidak memiliki sperma pada air maninya.
Kondisi ini biasanya disebut sebagai azoospermia dalam dunia medis. Salah satu penyebab azoospermia, yakni penyumbatan, yang menghambat pengiriman sperma ke dalam ejakulasi.
Untuk mengetahui apakah Papa menderita kelainan ini, cobalah periksakan diri ke dokter sehingga bisa mendapatkan perawatan yang tepat.
Itu dia penjelasan lengkap seputar sperma yang perlu diketahui. Semoga bisa menambah pengetahuan Mama dan Papa, ya!



















