Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Jangan Anggap Remeh, Ini Gejala Sipilis pada Perempuan

Freepik/Tirachardz
Freepik/Tirachardz

Salah satu penyakit menular seksual yang perlu diwaspadai oleh Mama adalah sipilis atau syphilis. Penyakit kelamin ini disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. 

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Sama seperti penyakit kelamin menular lainnya, sipilis juga bisa menyebar melalui kontak seksual. Bahkan penyakit ini juga bisa menular dari ibu hamil yang terinfeksi pada janin, termasuk saat persalinan.

Sipilis pada dasarnya bisa diobati lebih mudah saat terdeteksi lebih awal. Oleh sebab itu, penting bagi Mama untuk mengetahui seperti apa gejala sipilis pada perempuan. Berikut Popmama.com rangkum informasinya untuk Mama.

1. Gejala sipilis tahap primer

Freepik
Freepik

Pada tahap pertama atau primer, sipilis ditandai dengan pembentukan ulkus berwarna kemerawah yang tidak nyeri. Bentuknya seringkali juga mirip seperti sariawan. Luka ini berkembang di area yang terinfeksi, misalnya di labia pada vagina, di dalam vagina atau di bukaan anus serta di dalam mulut.

Sariawan atau ulkus ini disebut juga dengan chancre. Chancre berkembang mulai dari 10 hingga 90 hari setelah infeksi awal. Kontak dengan seseorang yang sudah timbul chancre bisa menyebarkan infeksi.

Bahkan jika chancre terdapat di dalam mulut, berciuman juga sudah turut menyebar infeksi. Sayangnya, chancre sering luput untuk dirasakan dan dilihat oleh pengidapnya, terutama jika terletak di dalam leher rahim atau bukaan vagina.

Tanpa pengobatan, chancre berlangsung selama sekitar 3 hingga 6 minggu dan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun demikian, akan tetap ada bekas lupa tipis dari chancre.

Ketahuilah bahwa meskipun chancre nantinya sudah hilang, riwayat infeksi bakteri Treponema pallidum masih ada dalam tubuh Mama dan masih bisa menularkan pada orang lain.

2. Gejala sipilis tahap sekunder

Freepik/Bearfotos
Freepik/Bearfotos

Apabila gejala pada tahap primer tidak terobati, gejala lanjutan pada tahap sekunder dapat terjadi. Di tahapan ini, gejala bisa terjadi selama berminggu-minggu dan bahkan berbulan-bulan setelah tahap primer.

Pada tahap sekunder, gejala sipilis ditandai dengan munculnya ruam kemerahan di kulit. Ruam ini tidak gatal dan terdiri atas lesi kulit datar. Ruam pada tahap ini pun sering disalahartikan sebagai gejala penyakit lain.

Ruam ini bisa di hampir semua bagian tubuh, termasuk luka di dalam mulut, vagina, atau anus. Ruam pada tahap sekunder sipilis juga sering ditemukan pada telapak tangan dan telapak kaki.

Selain ruam, luka kecil terbuka seperti kutil lembap berisi nanah juga bisa muncul di dalam vagina. Hati-hati, ruam kulit dan kutil ini sangat menular.

Pada gejala sipilis tahap sekunder, infeksi berarti sudah mulai menyebar ke seluruh tubuh, sehingga gejala lain mungkin terkait dengan berbagai kelainan pada kulit.

Namun demikian, gejala lain seperti demam, pembesaran kelenjar getah bening, mudah lelah, penurunan berat badan, rambut rontok, sakit kepala, dan nyeri otot juga bisa terjadi pada tahapan ini.

3. Gejala sipilis tahap tersier

Pixabay/RobinHiggins
Pixabay/RobinHiggins

Setelah gejala pada tahapan sekunder hilang namun tetap belum diobati, infeksi akan berlanjut pada tahap laten alias tersembunyi. Tahap ini biasanya terjadi setahun setelah seseorang terinfeksi.

Di tahap tersier, gejala yang muncul biasanya ditandai dengan kerusakan sejumlah sistem organ dan bisa berakibat fatal. Bisa terjadi kerusakan pada otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan persendian.

Gejala yang bisa diakibatkan dari tahap akhir sipilis termasuk masalah dengan pergerakan, kehilangan penglihatan secara bertahap, demensia, kelumpuhan, dan mati rasa. Neurosipilis adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada keterlibatan sistem saraf pusat dan perubahan fungsi neurologis.

4. Gejala sipilis tahap akhir

Freepik/Rawpixel.com
Freepik/Rawpixel.com

Pada tahap akhir atau tersembunyi, tandanya sudah masuk pada tahap kambuhan. Bakteri penyebab sipilis dapat bertahan hidup dalam tubuh selama bertahun-tahun, tanpa menimbulkan tanda infeksi.

Pada tahap kambuhan, berarti Mama sudah tidak mengalami gejala sipilis seperti disebutkan di atas, namun saat kambuh bisa saja kembali muncul.

5. Gejala sipilis pada ibu hamil

Freepik/Jannoon028
Freepik/Jannoon028

Apabila infeksi sipilis terjadi pada perempuan saat hamil dan tidak diobati dengan benar, kondisi ini bisa mengakibatkan kematian janin.

Selain itu, janin berisiko mengalami masalah pada kulit, darah, hati dan kelainan lainnya. Oleh sebab itu, sebaiknya ibu hamil melakukan tes sipilis pada pemeriksaan awal kehamilan.

Tes skrining biasanya akan diulangi kembali pada trimester ketiga. Jika bayi yang terinfeksi lahir dan selamat, mereka tetap berisiko mengalami masalah serius termasuk kejang dan keterlambatan perkembangan. Diskusikan kepada dokter apabila Mama curiga mengalami infeksi sipilis saat hamil, ya.

Share
Editorial Team