“Tak Semua Sama itu awalnya gue lihat ke dalam GIGI sendiri, karena itu bagian dari perjalanan kita. Kita hidup di jalan yang sama, tapi mimpi nggak harus sama. Yang penting, kita harus tetap jalan bareng,” ujar Thomas Ramadhan dalam acara Press Conference peluncuran album Forever in The Air di Senayan Park, Rabu (8/10/2025).
GIGI Hadirkan Nuansa Funk Rock Modern di Album Forever in The Air

- GIGI band merilis album terbaru mereka dengan tajuk Forever in The Air
- Lagu ‘Jangan’ menjadi track pertama dalam album Forever in The Air
- GIGI band menghadirkan nuansa funk dan rock dengan sentuhan modern yang lebih segar dan kekinian
Setelah 10 tahun menanti, akhirnya GIGI band legendaris Indonesia, merilis album terbaru mereka dengan tajuk Forever in The Air pada 8 Oktober 2025.
Album ke-25 yang diluncurkan oleh band yang beranggotakan Armand Maulana, Dewa Budjana, Gusti Hendy, dan Thomas Ramdhan ini menghadirkan 9 lagu yang memadukan nuansa funk and rock khas GIGI dengan sentuhan modern yang lebih segar dan kekinian.
Setiap lagu menghadirkan cerita dan pesan yang dekat dengan kehidupan, mulai dari ego, waktu, cinta, hingga semangat untuk bertahan. Dengan aransemen musik yang matang dan lirik yang emosional, GIGI berhasil menunjukkan bahwa mereka tetap relevan tanpa terkesan dipaksakan.
Berikut rangkuman Popmama.com mengenai 9 lagu di album terbaru GIGI, Forever in The Air, yang patut kamu dengarkan!
1. 'Jangan', lagu pembuka yang penuh sikap

Lagu ‘Jangan’ menjadi track pertama dalam album Forever in The Air. Lagu ini dibuka dengan nuansa funk dan rock khas GIGI yang dipoles dengan sentuhan modern, memberi energi kuat sebagai pembuka album.
Secara makna, ‘Jangan’ bercerita tentang ketegasan terhadap kebohongan. Lagu ini lahir dari perasaan tidak suka saat seseorang dipermainkan atau dibohongi. Melalui liriknya, GIGI menyampaikan pesan agar tidak mudah dimanipulasi dan berani bersikap tegas ketika menghadapi ketidakjujuran dalam hubungan.
2. 'Don't Stop', pesan untuk terus melangkah

Track kedua ini menjadi salah satu lagu yang menurut GIGI mampu merepresentasikan keseluruhan warna dari album terbaru mereka.
Proses pembuatan ‘Don’t Stop’ bisa dibilang yang paling lama. Lagu ini dibuat Hendy bersama Armand dan terinspirasi dari kisah pribadi Hendy. Saat itu ia mendapat kabar bahwa sang ayah mengalami stroke di Banjarmasin. Dari pengalaman itulah lahir pesan mendalam tentang bagaimana melanjutkan hidup meski diterpa cobaan.
‘Don’t Stop’ juga menjadi refleksi perjalanan setelah masa pandemi, tentang semangat untuk terus bertahan, berjuang, dan menjadi penyintas. Lagu ini ditujukan bagi siapa saja yang pernah jatuh namun memilih untuk bangkit kembali.
3. ‘Tak Semua Sama’, refleksi perjalanan panjang GIGI

Track ketiga, ‘Tak Semua Sama’, lahir dari refleksi internal GIGI terhadap perjalanan mereka sebagai sebuah band. Lagu ini menjadi cerminan perjalanan panjang yang telah mereka lewati bersama.
4. ‘Priyayi’, gambaran tingginya ego seorang lelaki

Lagu ‘Priyayi’ hadir dengan mood yang kuat dan karakter yang tegas. Lagu ini menggambarkan sosok lelaki dengan ego tinggi, yang merasa dirinya adalah segalanya.
Melalui lirik dan nuansa musiknya, GIGI ingin menghadirkan potret sikap arogan yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Lagu ini menjadi semacam cerminan sekaligus sindiran terhadap sifat merasa paling benar dan paling berkuasa.
5. ‘Menari-nari’, perjalanan waktu

Lagu ‘Menari-nari’ menceritakan tentang perjalanan hidup yang mencakup masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Lagu ini menjadi karya pertama yang dirilis sebagai bagian dari proses perjalanan menuju album Forever in The Air.
Dengan nuansa yang ringan namun bermakna, ‘Menari-nari’ mengajak pendengarnya untuk menikmati setiap fase kehidupan layaknya sebuah tarian yaitu bergerak, berubah, dan terus berjalan seiring waktu.
6. ‘Semua Kan Terjawab’ kisah cinta yang tersimpan dalam nada easy listening

Lagu ‘Semua Kan Terjawab’ menjadi langkah kedua GIGI dalam perjalanan menuju album Forever in The Air. Berbeda dari lagu-lagu dengan nuansa funk yang kuat, lagu ini dibuat dengan aransemen yang lebih easy listening, sehingga mudah dinikmati oleh berbagai kalangan.
Karya ini terinspirasi dari kisah seseorang yang jatuh cinta kepada sahabatnya sendiri, namun kesulitan untuk mengungkapkan perasaannya. Melalui liriknya, lagu ini menyampaikan perasaan terpendam dan harapan bahwa waktu pada akhirnya akan memberikan jawaban.
7. ‘Masa Itu’, doa dan semangat menatap ke depan

Lagu ‘Masa Itu’ menggambarkan bahwa hidup tidak selalu berisikan masa-masa indah. Ada saat-saat sulit yang harus dilewati, namun dari sanalah muncul kekuatan untuk terus melangkah.
Lewat lagu ini, GIGI ingin menyampaikan doa sekaligus semangat agar tetap berkarya dan fokus menatap masa depan, tanpa terjebak pada masa lalu yang mungkin penuh luka.
8. ‘Ketika’ pentingnya waktu yang tak ternilai

Lagu ‘Ketika’ mencerminkan betapa berharganya waktu. Melalui lagu ini, GIGI ingin mengajak pendengar untuk lebih menghargai setiap momen yang dimiliki.
“Ketika itu tentang orang yang harus bisa menghargai waktu. Manfaatin deh waktu sebelum kita sibuk, soalnya justru kesibukan itu yang memisahkan kita,” ujar Thomas Ramadhan
9. ‘Terbitlah’, pesan untuk bangkit dari kegelapan

‘Terbitlah’ menjadi penutup album dengan nuansa emosional yang kuat, menghadirkan pesan tentang harapan dan kekuatan untuk bangkit meski berada di titik terendah.
Lagu penutup yang ditulis oleh Armand Maulana ini memiliki kisah unik. Awalnya, ia mengaku sama sekali tidak memiliki ide untuk membuat lagu tersebut.
“Karena tadinya tuh terus terang, gue nggak akan ngasih lagu. Soalnya entah kenapa waktu itu gue lagi stuck aja. Nah, uniknya, tiba-tiba gue ketemu sama seseorang bisa dibilang teman atau saudara yang ternyata udah beberapa kali mau bunuh diri. Gue kaget, soalnya dia itu sebenarnya orang yang kelihatannya baik-baik aja. Dia curhat sambil nangis, dan dari situlah awalnya lagu ini tercipta. Dari situ gue mikir, lu nggak boleh hancur, lu harus terbit,” ujar Armand Maulana.
Nah, itu dia 9 lagu dalam album Forever in The Air yang jadi bukti kalau GIGI masih terus berkembang tanpa kehilangan jati dirinya. Lewat sentuhan funk and rock yang dikemas lebih modern, GIGI berhasil menghadirkan karya yang nggak cuma nostalgic buat pendengar lama, tapi juga terasa fresh untuk generasi baru.
Jadi, dari semua lagu di album ini, kira-kira lagu mana nih yang paling kamu pengen banget buat dengerin?



















