Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
ilustrasi kanker payudara (freepik.com/jcomp
ilustrasi kanker payudara (freepik.com/jcomp

Kanker payudara adalah kanker pada perempuan paling tersering ditemukan, angka kematian mencapai 666.000 ‒ kira-kira 6,9% dari semua kematian kanker pada perempuan.

Data dari GLOBOCAN/Global Cancer Observatory/World Cancer Research Fund mengatakankejadian dan kematian akibat kanker payudara di dunia berdasarkan estimasi tahun 2022, menunjukkan setiap tahun ada 2,3 juta kasus baru ‒ atau sekitar 11,6% dari semua kasus kanker pada perempuan.

Di bawah ini Popmama.com bahas lebih lanjut mengenai harapan baru untuk penderita kanker payudara stadium lanjut. Yuk, disimak!

400 Ribu Kasus Baru Kanker di Indonesia Tiap Tahunnya

Dok. MRCCC Siloam Hospitals Semanggi

Jumlah kasus kanker di Indonesia terus meningkat dan diprediksi melonjak hingga lebih dari 70 persen pada 2050 jika langkah pencegahan dan deteksi dini tidak diperkuat.

Tanpa intervensi yang efektif, beban kanker akan semakin besar, baik dari segi kesehatan masyarakat maupun ekonomi dengan angka kematian mencapai 240 ribu kasus.

“Bahkan banyak yang terdeteksi saat sudah stadium lanjut karena tidak ada gejala yang dirasakan pasien. Tentunya, penemuan kanker payudara di stadium lanjut ini bisa dihindari andai saja pasien rutin melakukan SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri secara rutin. Atau pasien melakukan mammografi setahun sekali setelah mencapai usia 40 tahun,” jelas dr. Agnes, Kepala Departemen Medical Check Up MRCCC Siloam Hospitals Semanggi

Tantangan Deteksi Dini Kanker Payudara

Dok. MRCCC Siloam Hospitals Semanggi

dr. Nina I.S.H. Supit, Sp.Rad PRP (K), Kepala Departemen Radiologi MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, mengatakan bahwa mereka harus terus berikan edukasi kepada masyarakat bahwa dengan skrining menggunakan USG payudara untuk perempuan usia di bawah 40 tahun, dan mammografi mulai usia 40 tahun dapat mencegah kejadian kanker payudara stadium lanjut.

"Kanker payudara tidak hanya menjadi tantangan medis tetapi juga masalah sosial dan ekonomi. Biaya pengobatan yang tinggi, hilangnya produktivitas, serta dampak psikologis bagi pasien dan keluarga," ucap Dr. Siti Nadia Tarmizi, Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI.

Perawatan Multidisiplin Kanker Payudara Stadium Lanjut

Dok. MRCCC Siloam Hospitals Semanggi

Perawatan multidisiplin ini terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesintasan pasien kanker payudara. Pendekatan multidisiplin meliputi strategi penanganan pasien dengan melibatkan kolaborasi berbagai spesialis medis dan tenaga pendukung. Tujuannya adalah memberikan perawatan yang paling komprehensif, personal, dan efektif bagi pasien.

Berbeda dengan pendekatan konvensional, pendekatan multidisiplin melihat pasien secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi penyakitnya, tapi juga kondisi fisik, psikologis, sosial, dan kualitas hidupnya.

Pendekatan multidisiplin kini menjadi standar emas dalam perawatan kanker payudara stadium lanjut di berbagai rumah sakit besar di dunia, dan mulai diterapkan juga di Indonesia.

Itulah dia penjelasan mengenai harapan baru untuk penderita kanker payudara stadium lanjut. Semoga bermanfaat!

Editorial Team