25 November, Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Internasional

- Tanggal 25 November dipilih sebagai Hari Internasional sebagai penghormatan atas Mirabal bersaudara.
- Mereka adalah aktivis yang berani melawan ketidakadilan dan menjadi simbol perlawanan terhadap penindasan.
- Komnas Perempuan mulai terlibat sejak 2001, mereka berperan sebagai inisiator sekaligus fasilitator di berbagai wilayah mitra.
Setiap 25 November, dunia memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan atau 16 Days of Activism Against Gender Violence dan memulai Kampanye 16 Hari yang berlangsung hingga 10 Desember.
Peringatan ini juga mengenang keberanian Mirabal bersaudara, simbol perjuangan melawan ketidakadilan. Momentum ini mengajak semua orang untuk sadar dan bertindak melawan berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan.
Seperti apa kisahnya? Berikut Popmama.com akan jelaskan informasi tentang Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Internasional. Simak di bawah!
1. Penghormatan atas perjuangan Mirabal bersaudara

Tanggal 25 November dipilih sebagai Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan sebagai penghormatan atas Mirabal bersaudara, yakni Patria, Minerva, dan Maria Teresa.
Mereka adalah aktivis yang berani melawan ketidakadilan dan menjadi simbol perlawanan terhadap penindasan. Sayangnya, mereka dianiaya secara keji oleh rezim diktator Republik Dominika, dan kekejaman itu akhirnya merenggut nyawa mereka pada tahun 1960.
Hari itu juga menandai pengakuan dunia terhadap kekerasan berbasis gender. Selain itu, lahirnya hari peristiwa tersebut menegaskan pentingnya perjuangan untuk melindungi perempuan.
Peringatan ini pertama kali dideklarasikan pada 1981 dalam Kongres Perempuan Amerika Latin, sebagai cara untuk mendorong kesadaran global untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan.
2. Tentang Kampanye 16 hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan

Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 Days of Activism Against Gender Violence) adalah gerakan internasional untuk mendorong penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia.
Inisiatif ini pertama kali digagas pada 1991 oleh Women’s Global Leadership Institute, didukung oleh Center for Women’s Global Leadership, dan berlangsung setiap tahun dari 25 November hingga 10 Desember untuk menekankan hubungan antara kekerasan terhadap perempuan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Di Indonesia, Komnas Perempuan mulai terlibat sejak 2001, mereka berperan sebagai inisiator sekaligus fasilitator kampanye di berbagai wilayah mitra.
Keterlibatan ini sejalan dengan mandat Komnas Perempuan untuk bermitra dengan masyarakat. Selain itu, Komnas Perempuan juga mendukung upaya pencegahan dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
3. Mengapa dilakukan selama 16 hari?

Penghapusan kekerasan terhadap perempuan membutuhkan sinergi dari berbagai pihak, mulai dari aktivis HAM perempuan, pemerintah, hingga masyarakat. Semua pihak perlu bergerak bersama untuk menciptakan perubahan yang nyata dan berkelanjutan.
Dalam 16 hari kampanye, para aktivis HAM perempuan memiliki waktu yang cukup untuk membangun strategi gerakan bersama dan menggalang solidaritas.
Selain itu, mereka juga mendorong perlindungan yang lebih baik bagi para survivor serta mengajak setiap orang terlibat aktif sesuai kemampuan masing-masing dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Itu dia informasi tentang Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Internasional. Momentum ini mengingatkan kita semua untuk terus meningkatkan kesadaran dan memastikan hak serta keselamatan perempuan selalu terlindungi.
FAQ Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan
| 1. Mengapa kampanye ini juga dikaitkan dengan Hari HAM Sedunia? | Karena kekerasan terhadap perempuan dianggap sebagai bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang harus dihentikan secara global. |
| 2. Apa contoh bentuk kekerasan terhadap perempuan yang masih sering terjadi? | Beberapa contohnya meliputi kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, pernikahan anak, perdagangan manusia, dan kekerasan digital. |
| 3. Apa pesan utama dari Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan? | Pesan utama peringatan ini setiap perempuan berhak hidup aman, bebas dari kekerasan, dan mendapatkan perlindungan serta keadilan yang setara. |



















