- Sertakan makanan bertepung, misalnya roti gandum, nasi, dan pasta
- Makan buah, sayur, dan kacang-kacangan
- Makan lebih sedikit daging merah dan daging olahan seperti sosis dan bacon
- Gunakan minyak nabati, seperti zaitun
- Batasi jumlah garam dalam diet
Hindari Kebiasaan Kecil yang Berisiko Terkena Demensia

Istilah demensia merupakan suatu gangguan pada kesehatan yang memengaruhi kemampuan sosial sehari-hari.
Contoh paling sederhana dari demensia ini adalah penyakit pikun atau lupa yang memengaruhi ingatan dan cara berpikir Mama.
Walaupun demensia bukan menjadi suatu kondisi yang lahir dari bagian penuaan, demensia sendiri pada umumnya terjadi pada lansia, atau orang-orang yang sudah menginjak usia 65 tahun ke atas.
Mengutip dari laman Healthline, demensia ini bisa terjadi karena banyak faktor yang berkontribusi. Beberapa faktor diantaranya datang dari faktor yang tak bisa diubah, seperti usia, gen keluarga, dan sindrom down.
Serta dari faktor yang bisa diubah yakni dari hidup, yang sayangnya sulit sebab telah menjadi kebiasaan bagi masing-masing individu.
Lantas, apa saja faktor nonpermanen yang dapat memicu terjadinya demensia? Berikut telah Popmama.com rangkum kebiasaan dan gaya hidup yang memicu demensia, simak yuk Ma!
1. Jarang berolahraga

Walaupun demensia menyerang fungsi otak terhadap memori, ada baiknya Mama berolahraga fisik guna mencegah demensia.
Berolahraga dapat memberikan sejumlah manfaat yang mampu mencegah masalah kognitif.
Selain itu, berolahraga pun mampu meningkatkan detak jantung Mama, dan meningkatkan aliran darah ke otak sehingga otak tetap sehat.
2. Kurang tidur

Ketika Mama kurang tidur, hal tersebut akan mengakibatkan kesulitan dalam berpikir dan mempercepat laju berkembangnya demensia.
Sebab, ketika Mama tidak memiliki waktu untuk tidur nyenyak, Mama tidak memberikan waktu bagi organ vital untuk mengisi ulang energi dengan baik.
3. Terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan

Terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan, terutama obat tidur yang dijual bebas dapat meningkatkan risiko terkena demensia lebih tinggi.
Akan lebih baik berkonsultasilah dengan dokter Mama dan tanyakan apakah obat tidur yang dikonsumsi dapat memperburuk ingatan. Jika iya, mintalah dokter untuk membatasi jumlah obat tersebut.
4. Berlebihan minum alkohol

Beberapa penelitian menemukan bahwa minum alkohol dalam jumlah besar mampu menyebabkan perubahan pada otak sehingga meningkatkan risiko demensia, terutama demensia dini lho, Ma!
Neurotoksin seperti alkohol ini dapat menyebabkan timbulnya kehilangan memori tahap awal dan menyebabkan atrofi otak.
5. Kekurangan vitamin dan nutrisi

Mengutip Mayoclinic, rendahnya vitamin D, vitamin B6, dan B12 dalam tubuh dapat meningkatkan resiko terkena demensia. Diketahui, vitamin B12 adalah nutrisi penting dalam makanan.
Sumber vitamin D sendiri bisa Mama temukan hanya dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi, selama 20 menit, setidaknya bisa Mama lakukan 3 kali dalam seminggu.
6. Jarang mengonsumsi makanan sehat

Makan makanan yang sehat dan seimbang dapat mengurangi resiko terkena demensia di masa yang akan datang.
Tak hanya itu, bila Mama rajin dan memerhatikan makanan sehat yang Mama konsumsi akan membnatu Mama terhindar dari kondisi lain seperti kanker, diabetes tipe 2, ibesitas, stroke, hingga penyakit jantung.
Untuk Mama ketahui, beberapa pola makan ini sehat ini sangat membantu dalam melindungi diri Mama dari demensia, seperti misalnya diet gaya Mediterania.
Namun Mama jangan khawatir, diet Mediterania ini bukan berarti mengharuskan Mama mengonsumsi makanan-makanan yang berasal dari negara tersebut.
Mengutip dari Alzheimers, Mama bisa mencoba beberapa makanan ini sebagai gantinya:
7. Merokok

Beberapa penelitian mengungkapkan merokok di usia paruh baya dan usia lebih tua, dapat meningkatkan risiko terkena demensia yang jauh lebih tinggi di kemudian hari.
Merokok banyak merusak sirkulasi darah ke seluruh tubuh, terutama pembuluh darah di otak, serta jantung dan paru-paru.
8. Malas aktif secara mental dan sosial

Selain hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa langkah yang bisa Mama lakukan untuk mengurangi risiko terkena demensia. Walaupun sebenarnya tidak ada cara pasti dalam pencegahan demensia.
Beberapa langkah tersebut diantaranya tetap menjaga pikiran Mama tetap aktif dan terpenting adalah lakukan aktivitas fisik dan sosial.
Terlibat dalam aktivitas mental atau sosial dapat membantu membangun kemampuan otak Mama mengaasi penyakit, menghilangkan stress, serta memperbaiki suasana hati.
Masih dikutip dari Alzheimers, melakukan aktivitas yang Mama sukai di mana hal tersebut melibatkan pikiran, memproses informasi, dan mengembangkan keterampilan berpikir Mama nyatanya sangat baik untuk otak sehingga mengurangi risiko demensia.
Walaupun tidak ada cara pasti untuk mencegah terjadinya demensia, tetapi masih ada langkah yang bisa Mama lakukan untuk mengurangi risiko tersebut.
Maka dari itu, hindari kebiasaan-kebiasan kecil yang berisiko terkena demensia di kemudian hari agar Mama senantiasa sehat. Semoga bermanfaat ya!



















