“Jadi orang itu kalo misalnya kena penyakit mematikan dengan CA (kanker) itu bukan cerita saat itu saja karena dia perawatannya panjang, susah, sehingga otomatis dia musti punya dana lebih. Selain itu, kalo satu sakit, satu keluarga sakit,” tutur Shahnaz Haque dalam konferensi pers, Kamis (18/9/25).
Jadi Penyintas Kanker, Shahnaz Haque: Harus Siapkan Asuransi Penyakit Kritis!

- Artis yang menjadi penyintas kanker, Shahnaz Haque berbagi pengalaman menjadi penderita kanker ovarium yang butuh perjuangan dan dana yang tidak sedikit.
- Menderita penyakit kritis membutuhkan biaya besar, membuat asuransi sangat penting untuk menanggung pengobatan yang panjang.
- Shahnaz menyarankan memiliki banyak asuransi, terutama untuk penyakit kritis, karena tidak semua pengobatan dapat ditanggung oleh BPJS.
Shahnaz Haque berbagi soal pengalamannya menjadi penderita kanker ovarium yang pernah ia derita saat usia 26 tahun hingga kini berhasil menjadi penyintas. Berbagai pengorbanan dan semangatnya untuk sembuh membuat artis dan presenter tersebut bisa memiliki tiga orang anak hanya dengan satu ovarium.
Menjalani pengobatan selama bertahun-tahun hingga dinyatakan sembuh dari kanker tentu menjadi perjalanan yang sangat panjang dan membutuhkan banyak biaya. Ia bahkan mengatakan jika tidak punya asuransi penyakit kritis, mungkin hidupnya menjadi ‘melarat’.
Sebagai seorang penyintas penyakit kritis, kini Shahnaz memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi pentingnya memiliki asuransi kesehatan kritis yang juga disampaikan dalam Konferensi Pers Perlindungan Optimal Penyakit Kritis yang diselenggarakan di Jakarta Pusat, Kamis (18/9/25).
Yuk simak penjelasan lebih lanjut yang telah Popmama.com rangkum seputar Shahnaz Haque bicara soal pentingnya siapkan asuransi penyakit kritis.
Menderita Penyakit Kritis Harus Menjalani Perawatan Panjang yang Butuh Dana Lebih

Sebagai seorang penyintas penyakit kritis, Shahnaz tahu persis selama menjalani pengobatan tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Riwayat penyakit kanker ovarium ini sebenarnya juga dekat di keluarga Shahnaz karena sang Mama, Mieke Haque dan kedua saudara Mamanya meninggal dunia karena penyakit yang sama.
Ia tahu persis menjalani pengobatan untuk penyakit kritis membutuhkan biaya yang sangat besar. Selain mengobati orang yang sakit, keluarga yang merawat pasti juga butuh biaya yang tidak sedikit untuk menemani pengobatan sambil tetap menjalani kehidupan mereka.
“Itu (obat-obatan penyakit kritis) memang mahal, mahal banget. Jadi pertama itu pasti kalau penyakit kritis, ngabisin tabungan, beloknya ke investasi (yang dikorbankan) ada rumah, ada apa, ada apa. Tapi jualan rumah kan tau ya. Gampang nggak jualan rumah? Susah sekali,” tambahnya.
Jangan Takut untuk Menjalani Pengobatan Meskipun Punya Dana

Tumbuh berada di keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker membuat presenter kelahiran 1 September 1972 ini sadar bahwa asuransi darurat khususnya untuk penyakit kritis itu sangat penting. Jika sudah punya asuransi, menurutnya rasa takut untuk menjalani pengobatan bisa diatasi karena sudah memiliki jaminan.
“Ketika kita sakit, maka jangan ngerepotin orang yang ada di rumah, kemudian jangan pernah takut melakukan pengobatan karena tahu bahwa sudah ada dananya. Itu penting banget gitu, oh nanti aja kalau udah tua, enggak. Sekarang muda-muda aja tuh musti karena kita gak pernah tau kapan penyakit itu datang, apalagi kalau di keluarganya yang diturunkan (penyakit),” ungkapnya.
Sering kali ia menemukan orang yang sudah punya dana tetap takut untuk melakukan pengobatan karena takut meninggal dunia. Padahal, pengobatan yang dilakukan saat penyakit sudah parah justru bisa jauh lebih besar dan risiko untuk sembuh juga lebih kecil.
Shahnaz selalu mengedukasi agar orang-orang tidak takut untuk memeriksakan diri ke dokter dan mengambil tindakan jika butuh perawatan serius. Dibanding takut meninggal dunia, ia menyarankan agar memanfaatkan asuransi untuk perawatan secara maksimal.
Harus Punya Banyak Asuransi, Terutama untuk Pengobatan Penyakit Kritis

Untuk bisa dinyatakan sebagai penyintas yang sudah putus obat dan tidak melakukan tindakan medis tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Perjuangan Shahnaz untuk sembuh dari kanker ovarium tidak lepas dari adanya asuransi penyakit kritis yang telah disiapkan sejak muda.
“Jadi ini penting banget ya, bahwa asuransi kalau bisa jangan satu. Kalau misalnya kita menganggap mau BPJS aja gitu ya supaya lebih aman, kalau misalnya ada penyakit kritis gitu, ada beberapa pemeriksaan yang nggak bisa BPJS. Jadi memang mesti punya asuransi selain asuransi pemerintah supaya ter-cover,” jelas Shahnaz.
Adik dari mendiang artis Marissa Haque ini menyarankan bahwa memiliki asuransi kesehatan sebaiknya jangan hanya satu, terlebih hanya asuransi dari pemerintah karena tidak semua pengobatan penyakit kritis bisa menggunakan BPJS. Asuransi penyakit kritis sebaiknya juga dipersiapkan, terutama jika ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit kritis karena kemungkinan risiko untuk diturunkan itu ada, sama seperti Shahnaz.
“BPJS menurutku sudah meng-cover dan berusaha, berupaya. Tapi ya tetap aja ada beberapa yang nggak bisa di-cover. Itulah sebabnya kenapa mesti punya lebih dari asuransi yang hanya asuransi yang disebut tadi pemerintah,” jelasnya.
Ada banyak jasa asuransi kesehatan yang kini menawarkan perlindungan optimal untuk penderita dan keluarga yang terdampak. Asuransi penyakit kritis dari Zurich Asuransi bersama Bank Danamon menjadi salah satu asuransi yang bisa digunakan untuk melakukan pengobatan karena preminya rendah dan banyak keuntungan yang didapatkan.
Itu dia penjelasan seputar Shahnaz Haque bicara soal pentingnya siapkan asuransi penyakit kritis. Berdasarkan pengalamannya, asuransi sangat membantu dalam menjalani pengobatan selama bertahun-tahun hingga dirinya dinyatakan sembuh dari kanker ovarium.
Jadi, jangan lupa untuk menyiapkan asuransi kesehatan, ya, Ma!



















