Jepang Hadapi Suhu Terpanas, Bagaimana dengan Indonesia?

Jepang mencatat rekor suhu terpanas dalam 125 tahun terakhir. Melansir NHK World Japan, Badan Meteorologi Jepang mencatat suhu rata-rata di seluruh Jepang selama bulan September adalah 2,66 derajat Celsius di atas rata-rata.

Suhu tersebut terutama menimpa wilayah Jepang di bagian utara dan timur yang lebih tinggi sekitar 3,1 derajat dari rata-rata. Sedangkan di wilayah barat Jepang, suhu lebih tinggi sekitar 2,3 derajat.

Beberapa kota seperti Sendai di Provinsi Miyagi, Matsumoto di Provinsi Nagano, dan pusat Kota Tokyo mencatat suhu yang jauh lebih tinggi dari rata-rata, yaitu sekitar 3,4 hingga 3,9 derajat di atas rata-rata. 

Tidak hanya Indonesia, Jepang juga dilanda panas terik ekstrem selama musim panasnya. Menurut laporan Badan Meteorologi Jepang pada Senin (2/10/2023), panas terik bahkan terjadi pada akhir bulan September 2023.

Suhunya sendiri mencapai rekor tertinggi lebih dari 35 derajat di kota Shizuoka dan Kofu pada 28 September 2023. Mereka juga mengaitkan cuaca ini dengan angin barat yang berkelok-kelok dan menyimpang lebih ke arah utara dari biasanya.

Sementara, sistem tekanan tinggi Pasifik makin menguat di Jepang bagian timur. Sehingga, kondisi tersebut mengakibatkan kepulauan Jepang lebih rentan dilanda udara hangat dan Jepang tengah bersiap menghadapi kemungkinan pemanasan global makin meningkat.

Bagaimana dengan Indonesia? Melansir laman BMKG, suhu panas terik di Indonesia telah diukur BMKG terjadi selama periode 22-29 September 2023 dengan kisaran suhu antara 35 hingga 38 derajat Celsius.

Memasuki awal Oktober 2023, suhu panas di Indonesia semakin meningkat. Pada Kamis (5/10/2023), suhu di sebagian besar wilayah DKI Jakarta berkisar 26 hingga 35 derajat Celsius dengan tingkat kelembapan 55 sampai 90 persen. 

BMKG mengungkap faktor-faktor seperti kecepatan angin, minimnya pertumbuhan awan, dan tingkat kelembapan udara memiliki dampak yang lebih besar terhadap kondisi suhu terik di Indonesia.

Suhu panas Indonesia juga diperkirakan BMKG masih akan terjadi hingga November mendatang karena periode tersebut merupakan saat peralihan musim. Sehingga, kita harus senantiasa bersiap menghadapi cuaca panas terik ini.

Apa itu El Nino? Melansir laman BMKG, El Nino merupakan fenomena iklim yang dapat memengaruhi pola cuaca di berbagai daerah, mengakibatkan periode kemarau yang panjang dan kondisi cuaca ekstrem.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menuturkan bahwa perkembangan El Nino diperkirakan akan berlanjut hingga akhir Oktober berdasarkan data satelit terbaru mereka.

Setelah itu, pada bulan November, akan terjadi perubahan dari musim kemarau ke musim hujan. Namun, El Nino diproyeksikan akan tetap berlangsung hingga akhir tahun ini.

Dampak dari El Nino yang melanda Indonesia antara lain masalah kekeringan, ketersediaan air bersih, atau kemarau. Sejumlah daerah di Indonesia memang tengah dilanda musim kemarau, lalu kapan musim kemarau ini akan berakhir? 

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menuturkan bahwa pada bulan November akan terjadi peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. El Nino akan berlanjut hingga akhir tahun ini.

Namun, ada harapan akan kedatangan angin monsun dari Asia yang diperkirakan mulai November. Sehingga, El Nino akan mulai tersapu oleh hujan dan kemarau diharapkan berakhir secara bertahap.

Nah, itu dia informasi seputar Jepang hadapi suhu terpanas, bagaimana dengan Indonesia? Semoga bermanfaat.