Cerita WNI di Turkiye saat Gempa, Ada yang Buru-buru Gendong Anak

Menetap di Turkiye, beberapa WNI rasakan guncangan gempa di beberapa wilayah

7 Februari 2023

Cerita WNI Turkiye saat Gempa, Ada Buru-buru Gendong Anak
Instagram.com/imamomarsuleiman

Bencana alam memang tidak bisa ditebak oleh siapa pun. Kehadiran bencana memang sangat tiba-tiba dan tentunya mengejutkan. Belum lama ini, Turkiye diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023) pagi waktu setempat.

Sejak diguncang gempa utama, sejumlah gempa susulan dikabarkan ikut terjadi di Turkiye. Gempa tersebut turut dirasakan oleh seluruh masyarakat tak terkecuali warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Turkiye.

Berikut Popmama.com sudah merangkum cerita WNI saat gempa Turkiye yang dilansir dari berbagai sumber secara lebih detail.

1. Guncangan gempa terasa, WNI di Ankara buru-buru gendong anak

1. Guncangan gempa terasa, WNI Ankara buru-buru gendong anak
Popmama.com/Aristika Medinasari

Gempa yang mengguncang wilayah Turkiye rupanya juga turut dirasakan oleh seorang WNI bernama Farah Fuadona, kini tinggal di ibu kota Ankara, Turkiye. Ia yang tinggal di lantai 17 mengaku merasakan guncangan dan langsung menggendong anaknya.

"Iya, barusan banget gempa terasa sampai Ankara. Rumah saya di lantai 17, jadi terasa banget. Langsung buru-buru gendong anak," ujar Farah kepada IDN Times melalui pesan singkat, Senin (6/2/2023).

Meski demikian, Farah menjelaskan bahwa gempa yang dirasakannya tidak besar. Hingga artikel ini ditulis, kondisi dirinya dan keluarga aman.

"Aman di Ankara, hanya memang agak terasa gempa yang barusan," katanya.

Editors' Pick

2. Gempa di Turkiye juga dirasakan oleh WNI yang tinggal di dekat pantai

2. Gempa Turkiye juga dirasakan oleh WNI tinggal dekat pantai
Instagram.com/aljazeeraenglish

Getaran gempa ternyata tidak hanya dirasakan di Ankara, tetapi juga di wilayah Istanbul. Seorang WNI bernama Rani yang berada di sana mengaku gempa yang dirasakannya tidak terlalu kencang. Kala itu, ia mengaku sedang berada di basement.

Ia yang tinggal di Beylikdüzü, Istanbul, menuturkan bahwa ia sempat merasa khawatir dengan peristiwa gempa yang terjadi. Hal ini dikarenakan pemukimannya yang berada di dekat pantai.

Rani khawatir jika gempa yang terjadi sangat kuat, maka potensi tsunami dan kerusakan parah pun tak luput akan menerjang wilayah tersebut. Di tengah rasa khawatirnya tersebut, ia bersyukur gempa yang terjadi di Istanbul tidak besar.

3. Seorang WNI lainnya bersama keluarga merasakan guncangan hebat di Adana

3. Seorang WNI lain bersama keluarga merasakan guncangan hebat Adana
Instagram.com/aljazeeraenglish

Guncangan gempa yang terjadi juga dirasakan oleh Rifda Hanifah, seorang WNI yang tinggal di Adana, Turkiye.

Ia mengaku bahwa dirinya dan keluarga merasakan guncangan hebat saat sedang tertidur pada sekitar pukul 04.00 pagi waktu setempat.

Ia menceritakan bahwa saat itu mama mertuanya yang masih bangun merasakan getaran. Akibat hal tersebut, mama mertua Rifda langsung teriak.

Rifda menceritakan, getaran gempa semakin kencang hingga menggoyangkan pintu kulkas dan menjatuhkan beberapa panci yang ada di dapur miliknya. Merasakan situasi tersebut, ia dan keluarga berlari turun ke bawah dari apartemennya.

Tak hanya itu, ia bersama keluarga juga mencari tempat terbuka dengan menggunakan mobil. Namun, mereka menemui kemacetan saat berjalan keluar. Kala itu, mereka memutuskan untuk pergi ke pom bensin untuk membeli keperluan darurat.

Belum sampai di pom bensin, mobil Rifda sudah tersendat lantaran terjebak macet yang panjang saat itu. Ia mengaku hampir dua jam terkena macet hanya untuk membeli air minum.

Usai membeli keperluan, Rifda kemudian menuju lokasi parkir yang jauh dari permukiman. Di lokasi tersebut ia menunggu sampai pukul 10.00 waktu setempat untuk memastikan bahwa situasi sudah aman.

Mereka mencoba kembali ke apartemen untuk menyelamatkan kucing peliharaannya dan mengamankan aliran listrik. Meski demikian, hanya berselang lima menit sesudahnya, gempa kembali mengguncang apartemennya.

Mereka kemudian memutuskan untuk berlari ke bawah. Mereka dan tetangganya memutuskan pergi menggunakan mobil untuk mengungsi. Alih-alih tempat pengungsian terbuka, Rifda memilih berada di dalam mobil karena cuaca dingin yang menusuk.

Selama menunggu, ia mengaku terus memantau perkembangan situasi melalui informasi dari Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turkiye (AFAD). Ia berharap dari informasi tersebut dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk bisa pulang ke rumah.

4. KBRI Ankara terima banyak permintaan informasi mengenai kondisi keluarga setelah guncangan gempa di Turkiye

4. KBRI Ankara terima banyak permintaan informasi mengenai kondisi keluarga setelah guncangan gempa Turkiye
Dok. KBRI Ankara

Usai guncangan gempa dahsyat melanda Turkiye, KBRI Ankara kini menerima banyak permintaan informasi dari masyarakat Indonesia mengenai kondisi keluarga dan kerabat mereka yang berada di Turkiye.

Dari data KBRI Ankara, terdapat sekitar 6.500 WNI yang terdata tinggal di seluruh Turkiye. Dari jumlah tersebut terdapat sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya.

Dari data itu, sebagian besar berstatus pelajar dan mahasiswa, dan sebagian lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat, serta pekerja di organisasi internasional.

Pasca gempa yang terjadi di Turkiye, KBRI Ankara terus mengaktifkan hotline perlindungan WNI di +90 532 135 22 98. Tidak hanya hotline, pihaknya juga membuka link khusus permintaan bagi seluruh WNI di sekitar lokasi yang terdampak gempa.

5. Ada tiga orang WNI terluka akibat gempa

5. Ada tiga orang WNI terluka akibat gempa
Instagram.com/aljazeeraenglish

Melalui keterangan resmi, KBRI Ankara menjelaskan bahwa ada tiga orang WNI yang terluka akibat peristiwa gempa yang terjadi di Turkiye. Hingga saat ini dipastikan tidak ada WNI yang menjadi korban tewas.

"Sejauh ini dari sekitar 500 WNI di sekitar lokasi, 3 orang terluka dan sudah ditangani di rumah sakit terdekat," jelas KBRI Ankara melalui keterangan resmi, Senin (6/2/2023).

"Tiga orang WNI mengalami luka, 1 orang di Kahramanmaras dan 2 orang Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat," tulis pihaknya.

Sebagai informasi, jumlah korban dari peristiwa ini terus bertambah. Jumlah korban gempa yang terjadi di Turkiye hingga Suriah bahkan sudah mencapai lebih dari 4.000 orang. Selain itu, sekitar 15.834 orang dikabarkan terluka akibat peristiwa gempa yang terjadi.

Dilansir dari The Guardian, setidaknya 1.444 orang tewas di wilayah Suriah, sementara di Turkiye jumlah korban tewas menjadi 2.921 orang. Jumlah korban itu membuat total kematian yang dikonfirmasi di kedua negara menjadi 4.365 orang.

Peristiwa gempa yang terjadi di Turkiye benar-benar mengejutkan. Untuk mengetahui kabar terbaru mengenai peristiwa ini, kita tunggu saja perkembangan informasinya.

Baca juga:

The Latest