Waspada! Subvarian Omicron BA.2.75 Terdeteksi di 7 Negara

BA.2.75 juga punya "saudara" yang terdeteksi, yakni BA.2.74 dan BA.2.76

5 Juli 2022

Waspada Subvarian Omicron BA.2.75 Terdeteksi 7 Negara
Pixabay/MintBlack4u

Pandemi Covid-19 saat ini masih ada di sekitar kita. Berbagai macam varian baru dari virus ini banyak bermunculan dan telah menyebar ke negara-negara di dunia.

Belum selesai dengan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, kini dunia harus bersiap dengan kemunculan subvarian Omicron terbaru dengan nama BA.2.75.

Dari informasi yang beredar, subvarian Omicron BA.2.75 merupakan generasi kedua dari varian BA.2 yang sempat menyebabkan peningkatan pasien yang signifikan di Inggris.

Untuk mengetahui lebih jauh, berikut Popmama.com rangkumkan beberapa fakta yang dilansir dari berbagai sumber tentang varian Omicron BA.2.75 secara lebih detail.

1. Subvarian Omicron BA.2.75 terdeteksi di 7 negara

1. Subvarian Omicron BA.2.75 terdeteksi 7 negara
(Pixabay/PIRO4D)

Dalam utas di media sosial Twitter, peneliti asal Israel, Dr. Shay Fleishon bersama Sheba Medical Center mengumumkan terkait penemuan BA.2.75 di 10 negara bagian India.

Walau demikian, Kementerian Kesehatan India belum mengonfirmasikan deteksi subvarian tersebut hingga saat ini.

Selain di 10 negara bagian India, dilansir dari data Nextstrain, sebanyak 85 sekuens BA.2.75 juga terdeteksi di 7 negara yang tersebar di dunia, antara lain:

  • Jerman (2 kasus)
  • Inggris (6 kasus)
  • Kanada (2 kasus)
  • Amerika Serikat (2 kasus)
  • Australia (1 kasus)
  • Selandia Baru (2 kasus)
  • Jepang (1 kasus)

Editors' Pick

2. BA.2.75 memiliki 80 mutasi

2. BA.2.75 memiliki 80 mutasi
Pexels/CDC

Berdasarkan temuan dari Indian SARS-CoV-2 Genomics Consortium (INASCOG), Omicron BA.2.75 dikatakan memiliki 80 mutasi. Jumlah ini diketahui lebih banyak dibandingkan varian Omicron pendahulunya, yakni BA.2, yang hanya memiliki 60 mutasi.

Dikutip dari Jerusalem Post, Fleishon menyebut subvarian tersebut termasuk mengkhawatirkan. Meski demikian, ia menekankan pula bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apakah ini bisa menjadi varian dominan berikutnya di dunia atau tidak.

3. Ada dua mutasi BA.2.75 yang wajib diwaspadai

3. Ada dua mutasi BA.2.75 wajib diwaspadai
Freepik/kjpargeter

Dalam utas yang ditulis, Bloom Lab yang berada di bawah naungan institut penelitian Fred Hutch di Amerika Serikat menelaah lebih jauh mutasi dari Omicron BA.2.75.

Dari seluruh mutasi tersebut, Bloom Lab mengatakan ada dua mutasi yang wajib diwaspadai, antara lain:

  1. G446S: Mutasi ini disebut bisa menghindari imunitas dari riwayat infeksi Covid-19.
  2. R493Q: Mutasi ini dikatakan meningkatkan kemampuan virus untuk menempel ke ACE2.

Bloom Lab menjelaskan bahwa G446S tak berdampak secara signifikan kepada mereka yang sudah pernah mengalami breakthrough infection (terinfeksi SARS-CoV-2 sesudah divaksinasi) subvarian BA.1. Meski demikian, Omicron BA.2.75 masih harus tetap diwaspadai.

Dalam cuitannya, Bloom Lab menjelaskan bahwa BA.2.75 bisa menghindari antibodi, mirip dengan kemampuan yang dimiliki oleh BA.4 dan BA.5.

"BA.2.75 bisa menghindari antibodi, mirip dengan kemampuan BA.4 atau BA.5, sehubungan dengan vaksin saat ini," tulis Bloom Lab.

4. BA.2.75 punya "saudara"

4. BA.2.75 pu "saudara"
Freepik/kjpargeter

Subvarian Omicron yang satu ini ternyata memiliki "saudara" yang juga ikut terdeteksi. Dilansir dari Times of India, BA.2.75 memiliki "saudara" yang bernama BA.2.74 dan BA.2.76.

Menurut para peneliti dari INSACOG, ketiga subvarian ini lebih mudah menular dibandingkan subvarian BA.5, dan merupakan "dalang" di balik kenaikan kasus di India bersama subvarian BA.2.38 yang ditemukan pada pertengahan Juni 2022 lalu.

Selama 10 hari terakhir, data Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) mencatat bahwa BA.2.76 telah terjadi sebanyak 298 kasus, BA.2.74 terjadi sebanyak 216 kasus, dan BA.2.75 terjadi 46 kasus terlihat di India.

5. Subvarian ini layak untuk "diperhatikan"

5. Subvarian ini layak "diperhatikan"
Pexels/Anna Shvets

Dilansir dari Times of India, ilmuwan di Imperial College London, Thomas Peacock mengatakan subvarian ini layak untuk "diperhatikan".

Senada dengan Thomas, Bloom Lab melalui akun Twitter pribadinya menyatakan bahwa varian tersebut "layak dilacak" karena "perubahan antigenik yang cukup besar" dibandingkan dengan induknya, yakni Omicron subvarian BA.2.

"Subvarian #SARSCoV2 Omicron Baru (BA.2.75) yang ditandai di sini oleh @PeacockFlu layak untuk dilacak, karena memiliki perubahan antigenik yang cukup besar relatif terhadap induknya BA.2. Mutasi kunci: G446S & R493Q," tulisnya.

Jadi itulah rangkuman beberapa fakta terkait subvarian Omicron BA.2.75 yang terdeteksi di tujuh negara di dunia.

Munculnya varian baru dari virus Covid-19 membuat siapa pun menjadi khawatir. Oleh karena itu, cara terbaik untuk melindungi diri dari serangan virus ialah dengan melakukan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Semoga informasi ini dapat menambah wawasan dan kewaspadaan mama sekeluarga akan subvarian Omicron BA.2.75.

Baca juga:

The Latest