Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Kenali Gejala Limfoma Hodgkin dan Cara Pengobatannya

Freepik/stefamerpik
Freepik/stefamerpik

Menurut Global Cancer Statistic (Globocan) tahun 2020, dinyatakan terdapat 1.188 kasus Limfoma Hodgkin di Indonesia. Dimana sebagian besar pasien terdiagnosis Limfoma Hodgkin pada rentang usia 15 hingga 30 tahun, serta 55 tahun ke atas.

Limfoma Hodgkin adalah kanker pada sistem kelenjar getah bening, yang merupakan kumpulan jaringan dan organ yang membantu tubuh menyerang infeksi dan penyakit.

Limfoma Hodgkin tentunya bisa menurunkan kondisi kesehatan tubuh seseorang. Karena alasan ini, penting bagi masyarakat untuk memiliki kesadaran terhadap beragam jenis kanker yang bisa mengintai siapapun, salah satunya Limfoma Hodgkin.

Dalam webinar bertajuk "Hari Kanker Sedunia 2023: Menutup Kesenjangan Akses Pengobatan Inovatif Limfoma Hodgkin" yang diselenggarakan oleh PT Takeda Indonesia pada Kamis (24/2), Dr. dr. Andhika Rachman, Sp.PD KHOM, FINASIM menjelaskan mengenai gejala Limfoma Hodgkin dan cara pengobatannya.

Di bawah ini Popmama.com rangkumkan pemaparan dr. Andhika Rachman selengkapnya untuk kamu.

1. Apa itu Limfoma Hodgkin?

Freepik.com
Freepik.com

Dalam rangka Hari Kanker Dunia 2023, Yayasan Kanker Indonesia, menyampaikan pentingnya masyarakat untuk saling bergandeng tangan dalam meningkatkan pengetahuan tentang kanker, termasuk dalam hal ini kanker Limfoma Hodgkin.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Limfoma Hodgkin adalah kanker pada sistem kekebalan tubuh yaitu adanya reed-stenberg yang merupakan limfosit B abnormal besar. Dimana kanker jenis ini biasanya bergerak dari satu kelenjar getah bening di sekitarnya, yang terletak di leher dan kepala.

Dilansir dari American Cancer Society, sistem kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh, yang bertugas melawan infeksi dan penyakit, serta membantu mengontrol aliran cairan di dalam tubuh.

Sistem getah bening yang utama terdiri dari sel yang disebut dengan Limfosit, diantaranya:

  • Limfosit B (Sel B): Ini bertugas membuat protein yang kemudian disebut antibodi. Fungsinya membantu melindungi tubuh dari kuman, bakteri dan virus.
  • Limfosit T (Sel T): Ada banyak jenis sel T. Beberapa diantaranya bertugas menghancurkan kuman dan sel abnormal di dalam tubuh. Sementara sel T lainnya berfungsi meningkatkan dan memperlambat aktivitas sel sistem kekebalan di dalam tubuh.

2. Gejala Limfoma Hodgkins

Freepik.com
Freepik.com

Dokter Andhika Rachman menyampaikan dalam paparannya bahwa gejala dari penyakit Limfoma Hodgkin ini cukup beragam. Umumnya gejala berupa pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau pangkal paha, disertai dengan gajala lainnya seperti:

B Symptoms:

  • Demam lebih dari 38 derajat Celcius tanpa sebab
  • Berkeringat di malam hari
  • Turun berat badan lebih dari 10% dalam 6 bulan berturut-turut

Gejala lain:

  • Kulit mengalami gatal-gatal (pruritus)
  • Mengalami kelelahan ekstrem (fatigue)
  • Intoleransi terhadap alkohol

"Semua gejala Limfoma Hodgkin harus dilihat secara menyeluruh, tidak bisa dipisah-pisah," kata Dr. dr. Andhika Rachman, Sp.PD KHOM, FINASIM, Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik.

Dokter Andhika menjelaskan bahwa gejala Limfoma Hodgkin harus dilihat secara menyeluruh, tidak bisa dipisah-pisah. Jika mengalami salah satu dari gejala di atas, bukan berarti seseorang mengidap Limfoma Hodgkin. Dengan kata lain, diagnosis dan pemeriksaan lanjutan perlu dilakukan untuk menentukan seseorang menderita Limfoma Hodgkin atau tidak.

3. Bisakah Limfoma Hodgkins disembuhkan?

dok. PT Takeda Indonesia
dok. PT Takeda Indonesia

Menurut dr. Andhika, Limfoma Hodgkins ini terkesan jinak, tapi tetap ganas. Lebih lanjut ia menambahkan kalau jenis kanker ini masih bisa disembukan secara total, terutama jika diagnosis dini bisa dilakukan dan pasien menjalani perawatan dengan tepat.

"Limfoma Hodgkin ini terkesan jinak, tetapi ganas. Jadi, ini merupakan tumor ganas pada sistem getah bening. Jika ditanya adakah kanker yang bisa sembuh sempurna, inilah Limfoma Hodgkin," ungkap dr. Andhika.

Namun pada beberapa kasus, kesulitan diagnosis bisa saja terjadi karena munculnya suatu penyakit lain dalam waktu bersamaan. Dimana hal ini bisa menyebabkan proses penanganan dan perawatan pasien jadi terhambat.

"Ada beberapa penyakit yang muncul bersamaan dengan penyakit lain. Misalnya TBC, dia menirukan semua, tidak hanya Limfoma Hodgkin, tetapi juga pada kanker paru-paru," tambahnya.

4. Perawatan dan pengobatan jadi faktor penting yang harus diperhatikan

Freepik.com
Freepik.com

Sejauh ini, berdasarkan tatalaksana dari National Comprehensive Cancer Network (NCCN), jenis pengobatan Limfoma Hodgkins terdiri dari kemoterapi, terapi target, radioterapi, transplantasi sumsum tulang belakang, serta imunoterapi. Ini merupakan lini pertama dari pengobatan Limfoma Hodgkin.

Dimana sebanyak 20% pasien Limfoma Hodgkin yang mendapatkan pengobatan lini pertama ini, masih memiliki kemungkinan kambuh. Sehingga pasien membutuhkan pengobatan lini kedua yang sesuai dengan kondisi mereka masing-masing, salah satunya dengan bantuan obat-obatan.

"Baru-baru ini pengobatan inovatif terapi target akan segera masuk ke dalam skema Jaminan Kesehatan Nasional dimana akan lebih banyak pasien yang mendapatkan akses terhadap obat-obatan yang dibutuhkah, terutama untuk para pasien yang memiliki kekambuhan." Terang dr. Andika.

Namun meski obat-obatan untuk pasien Limfoma Hodgkin masih terbatas dan tingkat keterjangkauannya masih rendah, pemerintah tidak berhenti berupaya untuk mewujudkan hal ini.  

Demikian tadi rangkuman informasi yang berhasil Popmama.com rangkum dari pemaparan dr. Andhika Rachman terkait Limfoma Hodgkin. Semoga informasi ini bisa meningkatkan kesadaran kita terhadap risiko penyakit kanker yang satu ini ya!

Share
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Life

See More

Cara Menghapus Makeup dengan Benar, Pemula Wajib Tahu!

19 Des 2025, 14:35 WIBLife