Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Kolaborasi Multi Sektor Wujudkan Daur Ulang Sampah MLP Jadi Bernilai

Kolaborasi Multi Sektor Wujudkan Daur Ulang Sampah MLP Jadi Barang Bernilai.png
Popmama.com/Salsyabila Sukmaningrum
Intinya sih...
  • Produsen makanan dan minuman PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages bekerja sama dengan Bali Waste Cycle (BWC) dan Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO) untuk mengolah sampah kemasan plastik MLP menjadi barang bernilai.
  • Kementerian Lingkungan Hidup berharap 30% kemasan plastik bisa didaur ulang pada tahun 2029, sementara perusahaan produsen lain diharapkan terlibat dalam pengelolaan sampah plastik.
  • Bali Waste Cycle (BWC) berhasil mengubah sampah kemasan MLP menjadi barang bernilai seperti papan furnitur, wadah, palet, hingga digunakan untuk pembuatan kaki palsu sebagai upaya mengurangi volume sampah di Indonesia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tumpukan sampah multilayer plastic (MLP) yang semakin mengkhawatirkan mendorong produsen makanan dan minuman juga harus bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan. Sesuai dengan kewajiban Extended Producer Responsibility (ERP), daur ulang sampah jenis ini juga mulai diupayakan.

Diketahui limbah kemasan MLP jadi salah satu yang dianggap sulit di daur ulang dan kurang bernilai. Kini, limbah yang dihasilkan dari kemasan makanan dan minuman ini bisa diolah jadi barang bernilai!

Sebagai produsen makanan dan minuman, PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages mewujudkan ERP bersama Bali Waste Cycle (BWC) dan Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO). Kolaborasi yang mewujudkan komitmen pengelolaan sampah plastik ini diumumkan dalam talkshow bersama para pemangku kebijakan di Jakarta, Selasa (28/8/25).

Berikut ini Popmama.com telah merangkum seputar kolaborasi multi sektor wujudkan daur ulang sampah MLP jadi bernilai.

Sampah Terus Menumpuk, Daur Ulang Makin Gencar Dilakukan

Kolaborasi Multi Sektor Wujudkan Daur Ulang Sampah MLP Jadi Barang Bernilai (2).png
Popmama.com/Salsyabila Sukmaningrum

Jumlah sampah secara umum yang dihasilkan Indonesia setiap harinya sebanyak 140 ton. Fakta yang memprihatinkan ini membuat Kementerian Lingkungan Hidup berharap semakin banyak perusahaan produsen yang menghasilkan sampah plastik ikut andil untuk mengatasi permasalahan ini.

“Kita berharap juga plastik dan sebagainya yang dihasilkan dalam kemasan pasca konsumsi itu bisa diambil kembali, kemudian bisa diolah. Syukur-syukur bisa dijadikan kemasan lagi sehingga tahun 2029 ditargetkan 30% dari kemasan itu adalah recycle,” kata Agus Rusly, Direktur Pengurangan Sampah dan Pengembangan Ekonomi Sirkular, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan (BPLH) Republik Indonesia, Selasa (26/8/25). 

Melihat target tersebut, berbagai upaya pengelolaan sampah juga mulai gencar dilakukan. Ade mengatakan sekitar 33 ribu ton sampah di Indonesia perlahan akan diolah menjadi sumber energi. 

“Kita mendorong banyak industri yang menghasilkan plastik untuk mengambil kemasannya dan bisa dimanfaatkan untuk Refuse-Derived Fuel (RDF),” tambah Agus. 

Berkaitan dengan hal tersebut, PepsiCo yang baru hadir Indonesia pada tahun 2025 ini langsung ‘tancap gas’ terhadap pengelolaan sampah MLP yang dihasilkan. Produsen makanan dan minuman ini menggandeng Bali Waste Cycle (BWC) dan Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO) untuk mengolah sampah kemasan plastik jadi lebih bernilai. 

Gandeng Dua Organisasi, Permudah Pilah dan Olah Limbah MLP

Kolaborasi Multi Sektor Wujudkan Daur Ulang Sampah MLP Jadi Barang Bernilai (1).png
Popmama.com/Salsyabila Sukmaningrum

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 75 Tahun 2019 mewajibkan seluruh produsen untuk terlibat dalam peta jalan pengurangan sampah dengan target pengurangan sampah oleh produsen mencapai 30% pada tahun 2029. Pemerintah menyoroti perkembangan para produsen makanan yang mengimplementasikan ERP dengan baik untuk mewujudkan ekonomi sirkular di Indonesia. 

KLH mengapresiasi adanya kolaborasi multi sektor ini menandakan usaha pemerintah dalam mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan membutuhkan peran banyak pihak. Meski baru masuk ke pasar industri Indonesia tahun ini, Pepsico buktikan komitmen serius untuk mendukung keberlanjutan dengan kolaborasi lintas sektor. 

“Kami memang tahun ini fokus di kolaborasi dengan IPRO dan BWC karena kami yakin kapabilitas yang dilindungi oleh organisasi ini, untuk itu di tahun pertama ini kita langsung memutuskan bareng dengan IPRO untuk collect dan recycle karena kita lihat sendiri kondisi di Indonesia banyak yang menganggap kemasan multilayer itu low value, maksudnya dibuang gitu aja,”  kata Gabrielle Angriani Johny, Direktur Government Affairs and Corporate Communications PepsiCo Indonesia, Selasa (26/8/25).

Selain bekerjasama dengan KLH, upaya dalam mewujudkan pengelolaan sampah plastik ini juga didukung oleh peran organisasi lainnya, yakni IPRO dan BWC. Dalam hal ini, IPRO berperan sebagai pemilah dan pengumpul sampah plastik yang layak dikelola, khususnya untuk sampah MLP.

“Untuk plastik seperti PET mungkin sudah lebih major, tapi kan tetap seharusnya ada yang menjaga plastik yang sejenis multi-layer dan low value. Disinilah kita lihat perannya Bali Waste Cycle,” tambahnya.

Permasalahan limbah MLP yang dikenal sulit didaur ulang akhirnya dapat diatasi oleh BWC yang mengubahnya menjadi barang bernilai guna. Kesamaan visi tersebut yang akhirnya menarik organisasi ini juga ikut kolaborasi secara serius dalam menangani sampah MLP di Indonesia.

Limbah Kemasan MLP Kini Bisa Diubah Jadi Barang Bernilai

Kolaborasi Multi Sektor Wujudkan Daur Ulang Sampah MLP Jadi Barang Bernilai (3).png
Popmama.com/Salsyabila Sukmaningrum

Industri makanan dan minuman termasuk sektor bisnis yang cukup banyak menghasilkan sampah kemasan MLP. Diketahui MLP atau plastik multilapis cukup sulit didaur ulang karena memiliki banyak lapisan dan bernilai rendah dalam kacamata ekonomi.

Menepis rasa pesimis tersebut, BWC berhasil mengolah sampah MLP menjadi barang yang bernilai dan bermanfaat. Sampah MLP yang telah dihancurkan ini berhasil diubah menjadi papan untuk bahan furnitur, wadah, palet, hingga pajangan di rumah, hingga digunakan untuk pembuatan kaki palsu. 

“Kami menciptakan suatu sistem yang mengembalikan nilai ekonomi kepada sampah yang bernilai rendah. Termasuk MLP ini melalui pembuatan produk yang sangat sederhana, sehingga kami berharap bahwa kami bukan hanya menjadi penerima manfaat, kami juga bisa menjadi mitra yang siap untuk bertumbuh dan berbagi knowledge kami sehingga solusi ini bisa diterapkan di berbagai daerah yang membutuhkan,” kata Director BWC, Olivia Anastasia Padang, Selasa (26/8/25).

Sampah MLP yang telah dipilah oleh IPRO nantinya akan diolah menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat oleh BWC. Sebagai wujud serius dalam mengimplementasikan komitmen ini, produk daur ulang yang dihasilkan juga hadir di beberapa titik kantor PepsiCo.

Itu dia informasi seputar kolaborasi multi sektor wujudkan daur ulang sampah MLP jadi bernilai. Berkat kerjasama dari berbagai pihak, sampah yang awalnya sulit didaur ulang kini bisa diubah menjadi barang bermanfaat yang juga dapat mengurangi volume sampah di Indonesia.

Untuk mendukung komitmen ini, yuk mulai pilah sampah sendiri yang ada di rumah, Ma!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Denisa Permataningtias
EditorDenisa Permataningtias
Follow Us

Latest in Life

See More

Donasi Lampu LED Hemat Energi Dukung Rumah Tangga Ramah Lingkungan

05 Des 2025, 16:28 WIBLife