Ia menjelaskan pada Senin malam, rapat konsultasi menyebutkan bahwa pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2020 dari tingkat SMA, SMP, dan SD ditiadakan.
Kesepakatan ini didasarkan oleh adanya pandemic virus corona. Penyebaran yang masif membuat warga harus tetap berada di rumah saja untuk waktu yang lebih lama.
Sebelumnya, jadwal UN SMA diselenggarakan pekan depan dan UN SMP dan SD dijadwalkan paling lambat pada akhir April 2020.
"Penyebaran wabah Covid-19 dipredeksi akan terus berlangsung hingga April, jadi tidak mungkin kita memaksakan siswa untuk berkumpul melaksanakan UN di bawah ancaman wabah Covid-19 sehingga kami sepakat UN ditiadakan," ujar Syaiful Huda.
Namun kesepakatan ini belum final. Masih harus dikaji oleh pihak terkait mengenai prosedur penggantinya.
Syaiful Huda pun menjelaskan saat ini Kementrian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang mengkaji opsi pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk menggantikan UN.
Opsi tersebut akan diambil jika pihak sekolah mampu menyelenggarakan USBN dalam jaringan atau secara online.
"Kami sepakat opsit USBN ini dijalankan jika dilakukan secara daring, karena pada prinsipnya kami tidak ingin ada pengumpulan siswa secara fisik di gedung-gedung sekolah," ungkapnya.
Jika USBN tidak bisa dilakukan maka dikaji opsi terakhir yaitu metode kelulusan melalui menimbang nilai kumulatif siswa selama belajar di sekolah. Bagi siswa tingkat SMA dan SMP, kelulusan akan ditentukan oleh nilai kumulatif selama tiga tahun belajar.
Sementara bagi siswa SD, ditentukan oleh nilai akumulatif hasil belajar selama 6 tahun.
"Nilai kumulatif akan tercermin dari nnilai rapor, karena semua kegiatan kurikuler atau ekstrakurikuler siswa terdokumentasi dari nilai rapor," jelas Syaiful Huda.
Itulah berit aterkini mengenai opsi prosedur kelulusan anak sekolah mulai dari jenjang SMA, SMP dan SD. Sekarang Mama bisa mempersiapkan anak-anak untuk terbiasa dengan belajar daring.
Jika USBN daring disetujui, nantinya anak-anak akan menjalani ujian dan tetap akan diberi batas waktu penyelesaian soal-soal. Semakin anak-anak terbiasa, mereka nantinya tidak akan panik dan bisa lebih fokus saat mengerjakan ujian.