20 Kota Termahal di Dunia 2025 Menurut Global Wealth and Lifestyle

Singapura kembali menempati posisi teratas sebagai kota termahal di dunia bagi individu kaya. Infrastruktur modern, keamanan, serta layanan publik yang efisien membuat biaya hidup di kota ini sangat tinggi.

Sewa rumah mewah, biaya sekolah internasional, hingga layanan kesehatan premium melonjak setiap tahun. Keterbatasan lahan membuat harga properti semakin melambung, sementara pajak kendaraan juga sangat mahal.

Hal ini menjadikan Singapura destinasi sekaligus tantangan finansial besar bagi ekspatriat maupun warga lokal berpenghasilan tinggi.

London berada di peringkat kedua setelah Singapura, didorong oleh lonjakan biaya pendidikan swasta, layanan kesehatan eksklusif, dan penerbangan bisnis.

Sebagai pusat keuangan Eropa, London menawarkan gaya hidup kosmopolitan dengan biaya yang tidak murah. Properti di kawasan elit seperti Kensington dan Mayfair terus menjadi incaran miliarder dunia.

Meski harga beberapa barang mewah relatif stabil, kebutuhan dasar seperti sewa rumah dan transportasi publik ikut terdampak inflasi. Bagi ekspatriat, London tetap menjadi kota idaman meski menuntut perencanaan finansial matang.

Hong Kong masih menjadi kota dengan biaya hidup tinggi berkat statusnya sebagai pusat finansial Asia. Harga barang mewah seperti jam tangan dan mobil meningkat signifikan, ditambah sewa apartemen yang sulit dijangkau.

Meski harga hotel menurun, gaya hidup high-end tetap menguras kantong. Keterbatasan lahan membuat harga properti sangat mahal, menjadikannya salah satu yang tertinggi di dunia. Pajak rendah dan iklim bisnis yang ramah investor membuat Hong Kong tetap menjadi magnet bagi ekspatriat kaya, meski biaya hidupnya tergolong ekstrem.

Monaco, negara kota kecil di Riviera Prancis, terkenal dengan statusnya sebagai surga pajak dan tempat favorit miliarder dunia. Harga real estate di Monaco termasuk yang paling mahal di dunia, dengan apartemen bernilai jutaan dolar untuk ukuran relatif kecil.

Gaya hidup glamor terlihat dari mobil mewah, kasino, hingga pelabuhan yacht pribadi. Meskipun biaya sehari-hari untuk warga lokal bisa lebih rendah, mereka yang mengejar gaya hidup mewah harus menanggung biaya sangat tinggi. Monaco tetap simbol eksklusivitas dan prestise global.

Zurich menempati peringkat lima sebagai kota termahal, didorong oleh kualitas hidup tinggi dan gaji rata-rata yang besar. Kota ini dikenal dengan sistem keuangan stabil, layanan publik efisien, dan pendidikan unggulan. Namun, semua itu datang dengan harga yang mahal.

Properti di pusat kota Zurich termasuk salah satu yang paling sulit dijangkau di Eropa. Bagi ekspatriat, biaya transportasi, layanan kesehatan, serta kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan premium tergolong tinggi. Zurich tetap menjadi pusat bisnis global sekaligus simbol kemapanan finansial.

Shanghai adalah salah satu kota paling mahal di Tiongkok dan masuk peringkat enam secara global. Sebagai pusat finansial, teknologi, dan budaya, biaya gaya hidup di kota ini terus meningkat.

Restoran fine dining termasuk yang termahal di dunia, meskipun beberapa barang seperti champagne bisa lebih murah. Lonjakan urbanisasi dan permintaan hunian premium menyebabkan harga properti naik tajam.

Meski pemerintah berusaha menekan inflasi, gaya hidup modern di Shanghai tetap hanya bisa dijangkau oleh kalangan berpenghasilan tinggi.

Dubai naik signifikan ke peringkat tujuh berkat pertumbuhan ekonomi pesat, infrastruktur mewah, dan kebijakan pajak rendah. Kota ini kini menjadi pusat bisnis global dan surga bagi ekspatriat kaya. Properti di kawasan elite Palm Jumeirah atau Downtown Dubai sangat mahal, sementara harga mobil mewah terus meningkat.

Gaya hidup kosmopolitan terlihat dari hotel-hotel super mewah dan pusat perbelanjaan internasional. Dubai berhasil memposisikan dirinya sebagai kota global, meski biaya hidupnya semakin menantang bagi kalangan menengah.

New York adalah satu-satunya kota Amerika Serikat yang masuk 10 besar versi Julius Baer. Kota ini terkenal dengan harga hotel suite termahal di dunia, ditambah biaya tinggi pada sewa properti Manhattan. Meski beberapa barang mewah relatif lebih murah karena nilai dolar, gaya hidup kosmopolitan di New York tetap mahal.

Biaya transportasi, pendidikan swasta, hingga restoran bintang Michelin menjadikannya kota dengan pengeluaran tinggi. New York tetap magnet finansial dunia, meski menuntut biaya hidup ekstrem.

Paris, kota mode dunia, menempati peringkat sembilan berkat lonjakan biaya penginapan dan gaya hidup mewah pasca-Olimpiade. Harga hotel naik drastis, membuat perjalanan bisnis dan wisata semakin mahal.

Meski begitu, beberapa produk khas seperti champagne lebih terjangkau dibanding kota lain. Sebagai pusat seni, mode, dan kuliner, Paris tetap menjadi destinasi utama bagi kalangan elite.

Properti di kawasan Champs-Élysées atau Saint-Germain termasuk paling mahal di Eropa, memperkuat citranya sebagai kota mahal dan penuh prestise.

Milan berada di urutan 10 besar sebagai kota termahal di Italia dan salah satu pusat mode dunia. Retail fashion high-end dan pariwisata mewah menjadi pendorong utama biaya hidup tinggi.

Biaya properti di pusat kota terus melonjak, terutama di distrik Brera dan Quadrilatero della Moda. Gaya hidup di Milan erat dengan fashion show, restoran eksklusif, dan hotel berbintang lima.

Bagi ekspatriat dan warga lokal, hidup di Milan berarti siap menghadapi harga premium untuk kebutuhan sehari-hari maupun hiburan.

Bangkok menempati posisi ke-11 sebagai salah satu kota termahal di Asia Tenggara. Biaya hidup di ibu kota Thailand ini meningkat pesat seiring perkembangan pariwisata, properti, dan gaya hidup modern.

Hotel mewah, restoran fine dining, serta pusat hiburan internasional semakin memperkuat citranya sebagai destinasi kosmopolitan. Harga properti di kawasan pusat kota juga melonjak, khususnya untuk apartemen mewah yang menjadi incaran ekspatriat.

Meskipun beberapa kebutuhan dasar masih relatif terjangkau, gaya hidup kelas atas di Bangkok jelas membutuhkan biaya besar.

Taipei masuk daftar kota termahal berkat pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya permintaan gaya hidup premium. Sebagai pusat teknologi dan inovasi, banyak ekspatriat menetap di kota ini, sehingga harga properti naik tajam.

Restoran internasional, sekolah swasta, dan layanan kesehatan kelas dunia turut mendorong biaya hidup semakin mahal. Selain itu, tingginya permintaan terhadap barang mewah menjadikan

Taipei sebagai salah satu pasar paling dinamis di Asia. Bagi mereka yang mencari keseimbangan antara modernitas dan tradisi, biaya yang harus dikeluarkan di Taipei tergolong tinggi.

Miami adalah kota Amerika lainnya yang masuk daftar, dikenal sebagai pusat hiburan, seni, dan keuangan. Biaya properti di kawasan pantai seperti Miami Beach dan Coral Gables mencapai harga fantastis, menjadikannya salah satu pasar real estate termahal di AS.

Gaya hidup di Miami erat dengan yacht, mobil mewah, hingga pesta eksklusif. Meskipun beberapa barang konsumen relatif lebih murah dibanding New York, biaya pendidikan swasta, layanan kesehatan premium, dan gaya hidup elit membuat Miami termasuk kota mahal di dunia.

Sydney mewakili Australia dalam daftar ini dengan biaya hidup yang terus meningkat. Harga properti di kawasan seperti Bondi dan Mosman melonjak drastis karena permintaan tinggi dari investor global.

Sebagai pusat keuangan dan pendidikan internasional, Sydney menarik banyak ekspatriat yang mencari kenyamanan hidup modern. Restoran berbintang, transportasi, dan layanan kesehatan berkualitas tinggi semuanya hadir dengan harga premium.

Kehidupan di Sydney menawarkan keseimbangan antara alam indah dan urban modern, namun dengan konsekuensi biaya yang sangat tinggi.

Barcelona masuk peringkat 15 sebagai kota Eropa dengan biaya hidup mahal. Popularitasnya sebagai destinasi pariwisata dunia membuat harga hotel, restoran, dan properti terus meningkat.

Kawasan elit seperti Eixample dan Ciutat Vella menjadi pusat hunian mewah dengan harga tinggi. Selain itu, gaya hidup khas Barcelona yang identik dengan kuliner, seni, dan hiburan modern juga ikut mendorong biaya.

Meskipun biaya sehari-hari bisa sedikit lebih murah dibanding Paris atau London, gaya hidup kelas atas di Barcelona tetap menuntut dana besar.

São Paulo menonjol sebagai kota termahal di Amerika Selatan, mencerminkan pertumbuhan ekonomi Brasil yang pesat. Harga barang impor, layanan kesehatan swasta, dan pendidikan internasional di kota ini relatif tinggi.

Sebagai pusat bisnis utama, São Paulo menarik banyak ekspatriat yang mencari peluang, sehingga harga properti premium melonjak signifikan. Kehidupan malam dan restoran kelas dunia juga menambah biaya gaya hidup.

Meski Brasil dikenal dengan keragaman budaya, biaya hidup di São Paulo sering kali setara dengan kota-kota Eropa.

Tokyo tetap menjadi salah satu kota dengan biaya hidup tertinggi di Asia. Harga properti di kawasan pusat seperti Shinjuku dan Shibuya sangat mahal, bahkan untuk ukuran apartemen kecil.

Restoran, transportasi, dan gaya hidup modern di Tokyo datang dengan biaya besar. Meski demikian, efisiensi sistem transportasi publik dan kualitas hidup tinggi membuat kota ini tetap diminati.

Barang mewah internasional dan lokal sangat populer di kalangan masyarakat kaya, menjadikan Tokyo sebagai pusat gaya hidup premium di Asia.

Jakarta masuk dalam daftar berkat lonjakan harga properti, pertumbuhan kelas menengah-atas, dan meningkatnya gaya hidup mewah. Kawasan elit seperti Menteng, Pondok Indah, dan SCBD memiliki harga rumah dan apartemen yang sangat tinggi.

Restoran fine dining, sekolah internasional, hingga pusat hiburan eksklusif menambah biaya hidup. Meskipun biaya sehari-hari untuk masyarakat umum relatif beragam, gaya hidup high-end di Jakarta membutuhkan dana besar. Statusnya sebagai pusat bisnis dan politik Indonesia memperkuat posisinya di daftar kota termahal.

Frankfurt adalah kota keuangan utama Jerman dan Eropa yang memiliki biaya hidup tinggi. Harga properti di kawasan pusat kota melonjak akibat permintaan dari ekspatriat dan profesional keuangan.

Biaya pendidikan internasional, layanan kesehatan, serta transportasi modern juga tergolong mahal. Sebagai pusat bisnis dengan banyak kantor bank besar, Frankfurt menarik kelas menengah-atas yang mencari gaya hidup kosmopolitan.

Kombinasi budaya Jerman yang modern dengan gaya hidup global membuat Frankfurt menjadi kota yang mahal untuk ditinggali.

Mumbai menutup daftar 20 kota termahal di dunia 2025. Sebagai pusat finansial India, harga properti di kawasan elit seperti South Mumbai bisa menyaingi kota-kota Eropa.

Kehidupan kosmopolitan dengan restoran mewah, pusat hiburan, dan sekolah swasta internasional membuat biaya hidup melonjak.

Meski sebagian besar penduduk hidup dengan biaya relatif rendah, kelas atas Mumbai menghadapi pengeluaran sangat besar untuk mempertahankan gaya hidup. Pertumbuhan ekonomi India yang pesat semakin mendorong Mumbai sebagai kota dengan biaya hidup premium.

Nah, itulah daftar 20 kota termahal di dunia 2025 menurut global wealth dan lifestyle. Kira-kira dari kota kota tersebut adakah kota impianmu, Ma?