Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

5 Manfaat Redenominasi Rp1000 jadi Rp1, Bikin Transaksi Lebih Praktis

ilustrasi uang rupiah
pexels/Ahsanjaya
Intinya sih...
  • Redenominasi rupiah memudahkan transaksi dan pembukuan akuntansi
  • Mengurangi kesalahan manusia dalam penulisan angka
  • Memudahkan pengelolaan moneter dan inflasi nasional
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Redenominasi rupiah kini menjadi bagian dari rencana strategis Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam memimpin Kementerian Keuangan periode 2025–2029.

Dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025 tentang Renstra Kemenkeu 2025–2029 yang ditetapkan sejak 10 Oktober 2025, terungkap bahwa target penyiapan landasan hukum redenominasi akan diselesaikan pada 2026–2027 melalui penyusunan RUU tentang Perubahan Harga Rupiah (Redenominasi).

"RUU tentang Perubahan Harga Rupiah (Redenominasi) merupakan RUU luncuran yang rencananya akan diselesaikan pada 2027," dikutip dari PMK 70/2025, Selasa (11/11/2025).

Menariknya, redenominasi ini bukan hanya soal memangkas tiga nol di belakang angka rupiah, tetapi juga membawa sederet manfaat bagi perekonomian Indonesia.

Simak pembahasannya telah Popmama.com telah merangkum manfaat redenominasi Rp1000 jadi Rp1. 

1. Transaksi dan sistem akuntansi jadi lebih praktis

pexels/Kaboompics.com
pexels/Kaboompics.com

Menurut Indonesia Treasury Review 2017 tentang Desain Strategis dan Assessment Kesiapan Redenominasi di Indonesia, salah satu manfaat utama redenominasi adalah menyederhanakan nominal mata uang agar lebih praktis dalam transaksi dan pembukuan akuntansi.

Digit yang banyak pada mata uang selama ini menjadi masalah bagi bisnis berskala besar, termasuk pada software akuntansi dan sistem IT perbankan yang sering mengalami kendala teknis ketika harus menangani angka di atas 10 triliun.

Dengan redenominasi, semua proses menjadi lebih efisien dan mudah dibaca tanpa mengubah nilai sebenarnya. 

2. Mengurangi human error dalam penulisan angka

menyimpan bukti transaksi
pexels/Anete Lusina

Manfaat kedua yang tidak kalah penting adalah mengurangi potensi kesalahan manusia (human error). Dengan berkurangnya jumlah digit mata uang, kesalahan dalam penulisan atau penginputan angka di tiap transaksi bisa lebih ditekan.

Bayangkan jika hanya salah menulis satu nol, perbedaan nilainya bisa jadi sangat besar. Karena itu, penyederhanaan digit akan membantu meningkatkan ketepatan administrasi keuangan di berbagai sektor.

3. Memudahkan pengelolaan moneter dan inflasi nasional

pexels/Yan Krukau
pexels/Yan Krukau

Dari sisi pengelolaan kebijakan moneter, redenominasi juga membawa manfaat besar.
Penggunaan digit yang lebih sedikit akan membuat rentang harga barang konsumsi menjadi lebih kecil, sehingga memudahkan pengendalian moneter serta inflasi di tingkat nasional.

Selain itu, biaya pencetakan uang juga dapat berkurang karena variasi nominal uang kertas menjadi lebih sedikit, sementara uang koin bisa bertahan lebih lama (Mosley, 2005).

“Redenominasi Rupiah dapat memberikan manfaat yang besar jika dilakukan dengan sistematis, terencana dan terukur. Hal ini menjadi penting dalam era zona perdagangan terbuka dan volatilitas US Dollar yang mempengaruhi nilai Rupiah dalam perdagangan internasional,” dikutip dari Indonesia Treasury Review 2017.

4. Meningkatkan kepercayaan dan psikologi pasar terhadap rupiah

Ilustrasi Uang Rupiah
unsplash/Muhammad Daudy

Ekonom senior Indonesia, Raden Pardede, juga menyoroti dampak psikologis dari redenominasi. Pemangkasan tiga digit pada nominal rupiah, atau mengubah Rp1.000 menjadi Rp1, dapat memberikan efek psikologis positif bagi pelaku pasar keuangan terhadap rupiah.

“Secara psikologi membuat kita lebih yakin, hitungan konversi kita ke mata uang dolar tidak Rp15.000, tapi katakan menjadi Rp15. Kesannya kan kita wah, berarti antara mata uang kita dan AS tidak jauh beda,” ujar Raden dalam program Central Banking CNBC Indonesia pada 2023 silam.

Namun, Raden mengingatkan bahwa redenominasi tidak berarti langsung memperkuat kurs rupiah terhadap dolar AS. Nilai tukar tetap bergantung pada faktor fundamental, seperti neraca pembayaran, inflasi, pertumbuhan ekonomi, serta arus modal asing.

“Jadi keuntungan hanya semata kalau kita menjadi Rp15 ya persoalan persepsi, psikologi saja, no more than that, nggak ada lebih dari situ,” tegasnya.

5. Menumbuhkan kepercayaan publik dan edukasi nilai mata uang

ilustrasi uang rupiah
unsplash/Mufid Majnun

Selain untuk efisiensi ekonomi, redenominasi juga membawa manfaat sosial dan edukatif. Penyederhanaan digit diharapkan akan mempermudah transaksi perdagangan dengan negara kawasan ASEAN serta meningkatkan kekuatan rupiah sebagai simbol stabilitas ekonomi Indonesia.

Dalam Policy Brief Bappenas 2017 disebutkan bahwa pecahan uang yang terlalu besar dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap mata uang domestik, yang akhirnya bisa memicu depresiasi rupiah.

Sebaliknya, semakin tinggi kepercayaan masyarakat terhadap rupiah, maka semakin efektif pula pengendalian jumlah uang beredar dan kredibilitas kebijakan moneter nasional.

“Redenominasi diharapkan dapat menjadi instrumen untuk meningkatkan martabat bangsa di tingkat nasional dan internasional,” tulis Bappenas dalam pernyataannya.

Demikian pembahasan mengenai manfaat redenominasi Rp1000 jadi Rp1. Redenominasi rupiah bukan hanya soal memotong nol, tapi juga menyentuh banyak aspek.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Denisa Permataningtias
EditorDenisa Permataningtias
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Foto Dekorasi Pohon Natal Marsha Aruan Tahun 2025, Tema Gingerbread Man

14 Des 2025, 19:48 WIBLife