Pentingnya Konsumsi Ikan dan Kenali Ciri-Ciri Ikan Berformalin

Konsumsi ikan penting untuk cegah stunting

20 Oktober 2023

Penting Konsumsi Ikan Kenali Ciri-Ciri Ikan Berformalin
Unsplash/Vladimir Gladkov

Indonesia dijuluki "Negara Maritim" karena memiliki lebih dari 17.000 pulau dan menjadikannya negara kepulauan terbesar di dunia. Lautan Indonesia pun menyimpan keanekaragaman hayati terbesar di dunia.

Sayangnya, jumlah konsumsi ikan di Indonesia masih rendah untuk daerah tertentu. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan, angka konsumsi ikan nasional mencapai 56,48 kilogram per kapita pada 2022.

Angka tersebut ditargetkan naik hingga mencapai 62,5 kg/kapita pada 2024. Ikan sendiri merupakan sumber protein hewani yang mengandung omega dan vitamin.

Sehingga, ikan memiliki banyak manfaat yang penting untuk kesehatan, tetapi dalam memilih ikan juga perlu berhati-hati. Berikut Popmama.com telah merangkum pentingnya konsumsi ikan dan kenali ciri-ciri ikan berformalin

1. Ikan sumber protein kaya gizi

1. Ikan sumber protein kaya gizi
Unsplash/Karl Muscat

Sudah menjadi rahasia umum jika ikan mengandung protein berkualitas tinggi yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Di antara ikan laut yang baik, terdapat ikan sarden yang umum dijumpai, menjadi salah satu sumber protein dan vitamin. 

"Ikan, termasuk ikan sarden, sebagai salah satu pangan bergizi mempunyai berbagai manfaat bagi pemenuhan kebutuhan gizi, kesehatan, dan kecerdasan. Sarden merupakan sumber protein yang juga mengandung kebaikan vitamin D." Prof. Dr. Hardinsyah, M.S., Guru Besar Ilmu Gizi IPB University dalam Konferensi Pers #KeluargaGemarIkanBersamaABC pada Kamis (19/10/2023) di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. 

Profesor Hardinsyah juga menyebut ikan pada dasarnya memiliki kandungan nutrisi penting seperti mineral, kalsium, fosfor, asam lemak DHA, dan omega 3. Walaupun begitu, dirinya menganjurkan untuk tidak sembarang mengonsumsi ikan layaknya ikan asin. 

"Tapi, jangan hanya sembarang makan ikan, bukan ikan asin, bukan ikan teri bukan satu potong kecil," tambahnya.

Editors' Pick

2. Konsumsi ikan mencegah stunting

2. Konsumsi ikan mencegah stunting
Unsplash/Ben Wicks

Tahukah Mama konsumsi ikan juga erat kaitannya dengan pencegahan stunting, lho! Profesor Hardinsyah menjelaskan ikan mengandung berbagai zat gizi penting seperti omega-3, vitamin D, kalsium, zat besi, dan lainnya. 

Zat-zat ini mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Di sisi lain, kurangnya pertumbuhan atau stunting juga disebut berkaitan dengan terganggunya kecerdasan otak anak. 

"Ketika terjadi pengurangan pertumbuhan, maka otak juga terganggu IQ-nya jongkok dalam kutip kurang cerdas gitu," tutur Hardinsyah. 

3. Ikan mencegah penyakit jantung koroner

3. Ikan mencegah penyakit jantung koroner
Unsplash/Ali Hajiluyi

Mengonsumsi ikan juga berperan dalam  mencegah berbagai risiko penyakit termasuk jantung koroner. Profesor Hardinsyah mengungkap jantung koroner menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia.

"Pembunuh nomor satu di Indonesia sekarang itu jantung koroner dan ternyata mengurangi dan mencegah risiko jantung koroner bahkan meninggal karena jantung koroner, salah satu rahasia dari kita mengonsumsi ikan," ungkapnya. 

Profesor asal IPB ini juga menekankan bahwa mengonsumsi ikan akan membantu mencegah stunting pada anak, penyakit kardiovaskular, dan bahkan diebetes yang akan terasa saat memasuki usia 40 hingga 50 tahun. 

4. Ciri-ciri ikan berformalin

4. Ciri-ciri ikan berformalin
Unsplash/Gregor Moser

Sebelum mengonsumi ikan, Mama perlu mengetahui bahwa ikan berformalin masih bisa ditemukan di pasaran. Beberapa ikan dapat terkontaminasi formalin melalui lingkungan air mereka. 

Profesor Hardinsyah menyebut ciri-ciri ikan yang segar tanpa formalin dapat dilihat dari kondisi insang, mata, hingga roma. Insang dan mata yang masih segar menjadi pertanda ikan aman dikonsumsi. 

"Biasanya kalau segar tidak diberikan itu (formalin), kita lihat insang itu masih merah berdarah bukan pucet. Kemudian, matanya masih utuh bundarannya atau bukan keluar," jelas Hardinsyah. 

"Menggembung kulitnya kalau digencet itut gak kempot ke dalam, sedikit kempot terus keluar lagi dia. Terus aroma, kalau aroma formalin itu beda," sambungnya

5. Jumlah ikan yang dikonsumsi setiap hari

5. Jumlah ikan dikonsumsi setiap hari
Unsplash/Jakub Kapusnak

Profesor Hardinsyah menuturkan terdapat aturan jumlah ikan yang perlu dikonsumsi setiap harinya. Setidaknya, Mama perlu mengonsumsi ikan minimal 4 kali dalam seminggu. 

"Tapi, ada penelitian yang menunjukkan berapa jumlahnya. Pertama minimal 100 gram satu hari berapa kali? Minimal 4 kali atau 4 hari dalam satu minggu," tutur Hardinsyah. 

"Jadi, kalau udah 100 gram sehari, minimal 4 kali kalau bisa setiap hari lebih baik lagi seperti saudara-saudara kita di Indonesia Timur," sambungnya

Jumlah tersebut harus dipenuhi untuk mendapatkan manfaat yang sepenuhnya jika ingin mencegah berbagai penyakit seperti stunting, penyakit jantung, ataupun diabetes. Penting juga untuk cerdas dalam memilih dan mengonsumsi ikan. 

Nah, itu dia informasi seputar pentingnya konsumsi ikan dan kenali ciri-ciri ikan berformalin. Semoga bermanfaat untuk Mama.

Baca juga:

The Latest