- Nyeri saat ditekan di bagian belakang tumit.
- Betis terasa kaku, tertarik, atau pegal.
- Nyeri saat berjalan atau berdiri lama.
5 Penyebab Nyeri Tumit pada Perempuan, Tanda Kaki Butuh Perhatian!

- Pengapuran tendon achilles dapat menyebabkan nyeri saat ditekan di bagian belakang tumit, betis terasa kaku, dan nyeri saat berjalan atau berdiri lama.
- Plantar fasciitis adalah penyebab umum nyeri tumit pada perempuan, ditandai dengan nyeri menusuk di bagian bawah tumit saat langkah pertama di pagi hari.
- Heel spur (taji tumit) adalah pertumbuhan tulang kecil di bagian bawah tumit yang sering muncul bersamaan dengan plantar fasciitis, ditandai dengan rasa nyeri tajam di bagian bawah tumit.
Nyeri tumit bisa jadi masalah sepele, tapi kalau sering muncul, bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Perempuan cenderung lebih rentan mengalaminya karena faktor sepatu, berat badan, hingga hormon.
Rasa nyeri ini bukan hanya bikin tidak nyaman, tapi bisa jadi tanda masalah pada kaki, seperti peradangan jaringan, pertumbuhan tulang kecil, atau pengapuran tendon achilles.
Di artikel ini, Popmama.com akan membahas 5 penyebab nyeri tumit yang paling umum dialami perempuan. Yuk, simak!
1. Pengapuran tendon achilles

Bagi Mama yang sering mengalami keluhan nyeri pada tumit, penting untuk mewaspadai kemungkinan adanya pengapuran (kalsifikasi) pada tendon, khususnya tendon achilles.
Melansir dari akun Instagram @dr.ibrahimagung, tendon ini merupakan tendon terbesar di tubuh yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit.
Pengapuran biasanya terjadi di area tempat tendon menempel pada tulang, dan bisa terlihat sebagai tonjolan kecil di bagian belakang tumit. Gejala yang perlu diperhatikan:
Untuk memastikan nyeri tumit Mama disebabkan pengapuran tendon achilles, dokter biasanya melakukan USG. Pemeriksaan ini memungkinkan melihat struktur tendon dan adanya kalsifikasi di area perlekatan tendon dengan tulang tumit.
Hasil USG membantu dokter menentukan perawatan yang tepat, sehingga nyeri bisa lebih cepat berkurang dan aktivitas Mama tetap nyaman.
2. Plantar fasciitis

Plantar fasciitis adalah penyebab paling umum dari nyeri tumit, terutama pada perempuan yang sering berdiri lama atau menggunakan alas kaki dengan dukungan yang kurang.
Kondisi ini terjadi ketika jaringan tebal di bawah telapak kaki (plantar fascia) meradang akibat tekanan berlebih. Melansir dari Mayo Clinic, kondisi ini sangat lazim dan sering menyulut nyeri tumit bagian bawah. Gejala yang perlu diperhatikan:
- Nyeri menusuk di bagian bawah tumit saat langkah pertama di pagi hari.
- Rasa sakit meningkat setelah lama berdiri atau setelah duduk lama.
- Telapak kaki terasa kaku atau terbakar.
Untuk memastikan penyebab nyeri tumit, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu. Jika diperlukan, dokter juga bisa menyarankan rontgen atau MRI untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain, seperti fraktur atau taji tulang.
3. Heel spur (taji tumit)

Heel spur adalah pertumbuhan tulang kecil berbentuk duri atau tonjolan di bagian bawah tumit yang sering muncul bersamaan dengan plantar fasciitis.
Kondisi ini terjadi karena stres jangka panjang di region tumit dan sering jadi faktor kontribusi nyeri tumit. Gejala yang perlu diperhatikan:
- Rasa nyeri tajam di bagian bawah tumit, terutama saat berdiri atau melangkah dari posisi duduk.
- Mungkin terasa benjolan keras atau tonjolan di bawah tumit saat diraba.
- Nyeri bisa makin terasa setelah aktivitas berat atau berdiri lama.
Untuk memastikan penyebab nyeri tumit, dokter biasanya akan menyarankan pemeriksaan rontgen (X-ray). Pemeriksaan ini bisa menunjukkan adanya taji tulang di tumit dan membantu memastikan apakah kondisi tersebut memang terkait dengan nyeri yang Mama rasakan.
4. Bursitis tumit

Bursitis terjadi ketika bursa, kantung kecil berisi cairan yang melindungi tulang dan jaringan di tumit, mengalami peradangan. Kondisi ini biasanya membuat tumit terasa nyeri, lembut, atau bahkan sedikit bengkak, terutama di bagian belakang atau samping tumit.
Perempuan yang sering memakai sepatu hak tinggi lebih berisiko karena tekanan pada tumit meningkat. Aktivitas seperti berdiri lama atau olahraga tanpa pemanasan juga bisa memperparah nyeri. Gejala yang perlu diperhatikan:
- Nyeri terasa di bagian belakang atau samping tumit.
- Tumit terasa lembut atau bengkak saat ditekan.
- Rasa nyeri memburuk saat berjalan lama atau memakai sepatu hak tinggi.
Untuk meredakan gejala, Mama bisa memakai sepatu yang nyaman, istirahatkan kaki, dan kompres es sebentar. Jika nyeri tidak berkurang, sebaiknya periksa ke dokter supaya penanganan tepat.
5. Penjepitan saraf (nerve entrapment)

Kadang, nyeri tumit juga bisa disebabkan oleh saraf yang terjepit di sekitar pergelangan atau bagian bawah kaki. Rasanya bisa seperti kesemutan, terbakar, atau nyeri tajam yang tiba-tiba muncul.
Menurut Verywell Health, saraf yang terjepit bisa memicu nyeri, kesemutan, atau terbakar di area kaki bagian bawah/tumit. Gejala yang perlu diperhatikan:
- Rasa nyeri tajam atau terbakar di tumit atau kaki bagian bawah.
- Kesemutan atau mati rasa pada kaki atau tumit saat memakai sepatu atau berdiri lama.
- Nyeri muncul atau makin parah saat memakai sepatu tertentu atau berjalan di permukaan keras.
Untuk memastikan apakah nyeri tumit terkait tekanan saraf, dokter bisa melakukan pemeriksaan seperti elektromiografi (EMG) atau tes refleks. Selain itu, dokter juga akan meninjau riwayat pemakaian sepatu, bentuk kaki, dan aktivitas fisik Mama sehari-hari.
Nah, itu dia penyebab nyeri tumit yang paling umum dialami perempuan. Dengan mengenali gejala sejak awal dan mengetahui faktor pemicunya, Mama bisa lebih cepat mengambil langkah pencegahan atau pengobatan.



















