Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

8 Penyebab Selaput Mata Bengkak dan Cara Mengatasinya

Freepik/User18526052
Freepik/User18526052

Setiap orang pasti pernah mengalami mata yang terasa tidak nyaman, entah itu gatal, merah, atau bahkan bengkak. Salah satu masalah cukup umum adalah selaput mata yang membengkak.

Kondisi ini bisa membuat penglihatan terganggu, rasa tidak nyaman, dan bahkan menurunkan rasa percaya diri. Tapi, tahukah kamu bahwa pembengkakan pada selaput mata bisa disebabkan oleh berbagai faktor?

Beberapa di antaranya mungkin terkesan sepele, tapi ada juga yang bisa menjadi tanda kondisi medis tertentu dan perlu diwaspadai. Penting bagi kamu untuk mengenali penyebabnya agar bisa menentukan langkah yang tepat dalam mengatasinya.

Nah, supaya kamu lebih memahami masalah ini, Popmama.com telah mengulas informasi terkait 8 penyebab selaput mata bengkak dan cara mengatasinya. Simak yuk! Agar kamu bisa lebih waspada dan mencegah kondisi ini terjadi di kemudian hari.

1. Alergi

Freepik/Stockking
Freepik/Stockking

 

Alergi adalah salah satu penyebab paling umum dari pembengkakan pada selaput mata. Menurut American Academy of Allergy, Asthma & Immunology, reaksi alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat asing seperti serbuk sari, debu, atau bulu hewan.

Paparan alergen dapat menyebabkan pelepasan histamin dalam tubuh, yang mengakibatkan peradangan, kemerahan, serta rasa gatal pada mata. Gejala lainnya termasuk mata berair, bersin, dan hidung tersumbat.

Untuk mengatasi pembengkakan akibat alergi, menghindari alergen adalah langkah utama. Penggunaan obat antihistamin atau tetes mata antiinflamasi yang direkomendasikan oleh dokter juga dapat membantu mengurangi gejala.

Jika alergi terus berlanjut atau semakin parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis alergi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut dan mengetahui pemicu spesifik alergi kamu.

2. Blefaritis

Freepik/Racool_studio
Freepik/Racool_studio

Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata yang dapat menyebabkan pembengkakan dan ketidaknyamanan. Menurut National Eye Institute, kondisi ini sering dikaitkan dengan produksi minyak berlebih di kelenjar kelopak mata atau infeksi bakteri.

Gejala blefaritis meliputi kelopak mata yang bengkak, gatal, berkerak, dan terkadang terasa terbakar. Meskipun tidak menular, blefaritis dapat bersifat kronis dan sering kambuh jika tidak ditangani dengan baik.

Menjaga kebersihan kelopak mata dengan mencuci area mata secara rutin menggunakan kain bersih yang dibasahi air hangat dapat membantu mengurangi gejala. Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan antibiotik jika terjadi infeksi sekunder.

3. Cedera mata

Freepik/Wayhomestudio
Freepik/Wayhomestudio

Trauma atau cedera pada mata juga bisa menyebabkan pembengkakan. Menurut American Academy of Ophthalmology, benturan, goresan, atau paparan zat kimia dapat memicu peradangan dan meningkatkan risiko infeksi.

Cedera mata dapat menyebabkan kemerahan, nyeri, hingga penglihatan kabur. Jika terjadi pembengkakan akibat cedera, segera lakukan kompres dingin untuk mengurangi inflamasi dan hindari menggosok mata.

Jika nyeri atau pembengkakan tidak membaik dalam waktu 24 jam, penting untuk segera mengunjungi dokter mata untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

4. Dehidrasi dan retensi cairan

Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan retensi cairan yang mengakibatkan pembengkakan di berbagai area tubuh, termasuk mata. Menurut Harvard Medical School, dehidrasi dapat memperburuk kondisi inflamasi dan memperlambat sirkulasi darah di sekitar mata.

Gejala lainnya termasuk kulit kering, kelelahan, dan sakit kepala. Untuk mencegah pembengkakan akibat dehidrasi, pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan mengonsumsi cukup air setiap hari.

5. Gangguan tiroid (graves' disease)

Pexels/Photo By: Kaboompics.com
Pexels/Photo By: Kaboompics.com

Penyakit Graves adalah gangguan autoimun yang mempengaruhi kelenjar tiroid dan dapat menyebabkan mata bengkak. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, kondisi ini sering dikaitkan dengan hipertiroidisme.

Penderita Graves' disease dapat mengalami gejala seperti mata menonjol, kelopak mata bengkak, penglihatan ganda, dan rasa tidak nyaman pada mata. Kondisi ini memerlukan perawatan medis untuk mengontrol kadar hormon tiroid dalam tubuh.

Jika kamu mengalami pembengkakan mata yang disertai gejala hipertiroidisme lainnya seperti penurunan berat badan atau detak jantung cepat, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

6. Konjungtivitis

Freepik/Stockking
Freepik/Stockking

Konjungtivitis, atau dikenal sebagai mata merah, merupakan peradangan pada selaput transparan yang melapisi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata. Menurut World Health Organization, kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau reaksi alergi.

Gejala konjungtivitis meliputi kemerahan, rasa gatal, keluarnya cairan berwarna bening atau kekuningan, serta pembengkakan pada mata. Infeksi virus biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari, sedangkan infeksi bakteri mungkin memerlukan antibiotik.

Menjaga kebersihan mata sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi. Hindari menyentuh mata dengan tangan yang kotor dan jangan berbagi handuk atau kosmetik mata dengan orang lain.

Jika gejala konjungtivitis berlangsung lebih dari dua minggu atau semakin memburuk, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

7. Penyakit ginjal

Pexels/Andrea Piacquadiao
Pexels/Andrea Piacquadiao

Gangguan ginjal dapat menyebabkan retensi cairan yang berlebihan dalam tubuh, termasuk pada area sekitar mata. Menurut National Kidney Foundation, ginjal yang tidak berfungsi dengan baik tidak dapat mengeluarkan cairan dan limbah secara efisien, menyebabkan pembengkakan pada wajah, kaki, dan tangan.

Jika pembengkakan mata disertai dengan pembengkakan di bagian tubuh lain, tekanan darah tinggi, atau perubahan frekuensi buang air kecil, segera periksakan ke dokter untuk evaluasi kesehatan ginjal.

8. Stye (bintitan)

Aao.org
Aao.org

Stye atau bintitan adalah infeksi kelenjar minyak di kelopak mata yang menyebabkan pembengkakan dan kemerahan. Menurut Mayo Clinic, kondisi ini biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus yang berkembang di akar bulu mata.

Gejala bintitan meliputi benjolan merah yang nyeri, pembengkakan pada kelopak mata, dan terkadang keluarnya cairan kuning seperti nanah. Meskipun tidak berbahaya, bintitan dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.

Untuk mengatasi bintitan, kompres hangat dapat membantu mengurangi pembengkakan dan mempercepat penyembuhan. Jika bintitan tidak sembuh dalam beberapa hari atau semakin membesar, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih lanjut.

Setelah mengetahui 8 penyebab selaput mata bengkak dan cara mengatasinya, kini kamu bisa lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan mata. Langkah sederhana seperti menjaga kebersihan tangan sebelum menyentuh mata, menghindari paparan alergen, serta mengatur waktu penggunaan gadget bisa menjadi cara efektif untuk mencegah kondisi ini.

Selain itu, penting juga untuk selalu menyediakan obat tetes mata yang sesuai dan aman digunakan. Pastikan memilih produk yang telah direkomendasikan dokter atau apoteker agar tidak menimbulkan efek samping berbahaya.

Share
Topics
Editorial Team
Irma ediarti mardiyah
EditorIrma ediarti mardiyah
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Penyakit Infeksi Menular Seksual: Cara Penularan dan Pengobatannya

05 Des 2025, 20:00 WIBLife