"Berdasarkan data, 2045 akan terjadi peledakan angka sandwich generation. Yang artinya, Mama Papa yang masih memiliki anak masih kecil, bisa jadi di tahun 2045 nanti anak akan menanggung hidup orangtua kalau kita sebagai orangtua tidak segera melakukan perencanaan dengan baik dan tidak mempersiapkan keuangan ke depannya," kata Rista Zwestika, CFP, WMI selaku Perencana Keuangan secara eksklusif dalam sesi Popmama Talk edisi Februari 2025.
Tips Menabung bagi Sandwich Generation, Bisa Pakai Persentase!

Menjadi bagian dari Sandwich Generation berarti memiliki tanggung jawab ekstra karena harus menanggung banyak pengeluaran dibandingkan mereka yang tidak berstatus sebagai generasi sandwich.
Kondisi ini sering kali membuat seseorang merasa terhimpit secara finansial, terutama jika tidak memiliki strategi keuangan yang baik.Di tengah berbagai tuntutan ini, menabung bisa terasa seperti sesuatu yang sulit.
Namun, dengan perencanaan yang tepat dan langkah-langkah cerdas, Mama tetap bisa menyisihkan dana untuk masa depan tanpa mengorbankan kebutuhan keluarga.
Nah, kali ini Popmama.com siap membahas tips menabung bagi sandwich generation berdasarkan penjelasan seorang financial planner.
1. Sandwich generation bisa menurun ke anak jika orangtua tidak melakukan perencanaan keuangan yang baik

Tahun 2045 digadang-gadang akan menjadi Indonesia Emas. Namun, di sisi lain, di tahun tersebut juga kemungkinan akan terjadi peledakan angka sandwich generation jika tidak segera diatasi.
Jika keuangan tidak dikelola secara baik dan tidak mempersiapkan keuangan untuk masa depan, maka berpotensi menciptakan generasi sandwich berikutnya. Anak pun harus menanggung beban menjadi sandwich generation.
2. Lakukan pengaturan keuangan sejak dini agar bisa ditularkan ke anak-anak

Konsep yang bisa dilakukan sebagai orangtua adalah mulai membangun kebiasaan finansial sehat sejak dini. Dengan memiliki perencanaan keuangan yang baik, seperti menyisihkan dana darurat, menabung, dan berinvestasi, orangtua dapat mengurangi risiko menjadi beban finansial bagi anak di masa depan.
Selain itu, dengan mengelola keuangan secara bijak, orangtua juga dapat memberikan contoh nyata tentang pentingnya disiplin dalam mengatur keuangan. Kebiasaan baik ini nantinya dapat ditularkan ke anak-anak.
"Konsep yang bisa dilakukan sebagai orangtua adalah.. Yuk mulai dulu mengatur keuangan, sehingga kebiasaan yang dilakukan ini dapat menular ke anak-anak," ungkap Rista Zwestika.
Saat anak melihat orangtuanya terbiasa menabung, hidup hemat, dan memiliki perencanaan jangka panjang, mereka akan lebih mudah memahami pentingnya pengelolaan uang yang baik.
3. Gen Z yang menjadi bagian dari sandwich generation bisa menabung menggunakan persentase

Bagi Gen Z yang kini berstatus sebagai sandwich generation, hal pertama yang bisa dilakukan adalah melakukan perencanaan keuangan berdasarkan skala prioritas. Cara sederhananya, bisa menggunakan persentase sesuai kebutuhan.
"Boleh menggunakan persentase 50, 30, 20 tapi balik lagi disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Di mana 50 persen untuk kebutuhan, 30 untuk saving atau investasi, 20 untuk menikmati kehidupan ini," ujar Rista Zwestika.
Sistem menabung dengan persentase 50/30/20 adalah metode pengelolaan keuangan yang membantu membagi penghasilan secara efektif ke dalam tiga kategori utama. Berikut adalah pembagiannya:
1. 50% untuk Kebutuhan Pokok
Setengah dari penghasilan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang tidak bisa ditunda. Ini mencakup:
- Biaya tempat tinggal (sewa/kredit rumah)
- Makan dan kebutuhan sehari-hari
- Tagihan listrik, air, internet, dan transportasi
- Asuransi kesehatan atau dana darurat
2. 30% untuk Tabungan dan Investasi
Bagian ini digunakan untuk membangun keamanan finansial di masa depan, meliputi:
- Tabungan dana darurat
- Investasi (saham, reksa dana, properti)
- Dana pensiun atau tabungan jangka panjang
3. 20% untuk Keinginan
Sebanyak 30% dari penghasilan dialokasikan untuk pengeluaran yang sifatnya tidak wajib tetapi meningkatkan kualitas hidup, seperti:
- Hiburan (nonton, makan di luar, langganan streaming)
- Hobi dan belanja pribadi
- Liburan atau rekreasi
Metode ini dapat membantu menjaga keseimbangan keuangan, memastikan kebutuhan terpenuhi, tetap bisa menikmati hidup, serta menyiapkan dana untuk masa depan.
4. Nabung menggunakan persentase perlu disesuaikan dengan kenyamanan

Selain itu, bisa juga menggunakan konsep pembagian keuangan 50/20/10/10/10 agar lebih seimbang dalam mengatur penghasilan.
"Selain itu, bisa juga dengan konsep 50, 20,10,10, dan 10. 50 persen untuk kebutuhan, 20 untuk saving atau investasi, 10 untuk menikmati hidup biar balance, 10 untuk sub-development alias mengembangkan value, 10 lagi untuk berbagi dengan sesama karena memang dalam keuangan kita juga ada hak orang lain," ungkap Rista Zwestika.
Sistem menabung dengan persentase 50/20/10/10/10 adalah metode pengelolaan keuangan yang membagi pendapatan ke dalam lima kategori utama agar lebih seimbang dan terarah. Berikut adalah pembagiannya:
1. 50% untuk Kebutuhan Pokok
Setengah dari penghasilan dialokasikan untuk kebutuhan dasar yang tidak bisa dihindari, seperti:
- Biaya tempat tinggal (sewa/kredit rumah)
- Makan dan kebutuhan sehari-hari
- Tagihan listrik, air, internet, dan transportasi
- Asuransi dan cicilan (jika ada)
2. 20% untuk Tabungan atau Investasi
Sebanyak 20% dari pendapatan digunakan untuk membangun keamanan finansial jangka panjang, meliputi:
- Tabungan dana darurat
- Investasi (saham, reksa dana, properti)
- Persiapan dana pensiun atau pendidikan anak
3. 10% untuk Menikmati Hidup
Agar hidup tetap seimbang, 10% digunakan untuk kebutuhan rekreasi dan hiburan, seperti:
- Makan di luar atau traveling
- Hobi dan kesenangan pribadi
- Langganan streaming atau aktivitas sosial
4. 10% untuk Pengembangan Diri (Sub-development)
Dana ini digunakan untuk meningkatkan kualitas diri, seperti:
- Mengikuti kursus atau pelatihan
- Membeli buku dan materi edukatif
- Mengembangkan keterampilan baru
5. 10% untuk Berbagi dengan Sesama
Sebagian penghasilan juga disisihkan untuk membantu orang lain, karena dalam rezeki kita ada hak orang lain. Ini bisa berupa:
- Sedekah atau donasi ke yayasan sosial
- Bantuan kepada keluarga atau teman yang membutuhkan
- Kegiatan amal dan kepedulian sosial
Dengan sistem ini, keuangan menjadi lebih seimbang, tidak hanya memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga memberi ruang untuk menikmati hidup, meningkatkan kualitas diri, serta berbagi kepada sesama.
"Menabung menggunakan persentase itu yang penting nyaman melakukannya. Tidak merasa terbebani juga," pungkas Rista Zwestika.
Demikian ulasan mengenai tips menabung bagi sandwich generation. Semoga bisa menjadi ilmu baru, ya!
POPMAMA TALK Februari 2025 - Rista Zwestika, CFP, WMI
Perencana Keuangan
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana
Contributor - Salsyabila Sukmaningrum
Script - Sania Chandra Nurfitriana
Social Media - Irma Erdiyanti
Photographer - Raka Tito
Videographer - Hari Firmanto
Property by INFORMA



















