Apa Bisa Tetap Makan Enak Tapi Berat Badan Tidak Naik? Ini Kata Dokter

Kenaikan berat badan berlebih setelah Lebaran jadi masalah banyak orang nih!

20 April 2024

Apa Bisa Tetap Makan Enak Tapi Berat Badan Tidak Naik Ini Kata Dokter
Popmama.com/Krisnaji Iswandani

Siapa di antara kita yang tidak ingin menikmati makanan enak tanpa harus khawatir tentang kenaikan berat badan? Ini adalah pertanyaan yang banyak orang ingin tahu jawabannya.

Terutama bagi bagi mereka yang menginginkan keseimbangan antara kesenangan kuliner dan kesehatan tubuh. Namun, apakah benar-benar mungkin untuk makan enak sepuasnya tanpa mengkhawatirkan berat badan?

Untuk menjawab pertanyaan ini, Popmama Talk berbincang dengan Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Happy Baby Inc., dr. Jovita Amelia, M.Sc, Sp.GK mengenai hal tersebut.

Dokter Jovita mengatakan kalau kunci agar berat badan tidak secara drastis apalagi setelah Lebaran yakni mengontrol asupan kalori, gula dan tepung masuk ke dalam tubuh.

Bagaimana tipsnya? Berikut Popmama.comrangkum selengkapnya!

1. Respons tubuh saat banyak kalori masuk lewat makanan

1. Respons tubuh saat banyak kalori masuk lewat makanan
Pexels/Jack Sparrow

Saat tubuh menerima asupan kalori melalui makanan tinggi lemak, tepung, dan gula dalam jumlah yang banyak maka respons tubuhnya bisa bervariasi. Hal itu tergantung pada jenis makanan, jumlah kalori yang dikonsumsi, dan kondisi kesehatan individu.

Saat merayakan Hari Idulfitri banyak makanan tersedia untuk disantap. Dari opor ayam, rendang hingga saat ini yang banyak diminati adalah bakso. Bagaimana tubuh merespon makanan tersebut?

Konsumsi kalori berlebih dari makanan tinggi lemak, tepung, dan gula dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh. Lemak ini kemudian disimpan dalam sel-sel adiposa (sel lemak), yang bisa menyebabkan peningkatan berat badan jika asupan kalori melebihi kebutuhan energi tubuh. Apabila konsumsinya berlebihan dan terus-menerus maka bisa berdampak ke kesehatan jantung lho!

Konsumsi berlebihan gula dan lemak jenuh dapat meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes tipe 2 hingga obesitas. Lemak trans, yang sering ditemukan dalam makanan olahan, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

2. Bisakah berat badan stabil tapi tetap bisa makan enak?

2. Bisakah berat badan stabil tapi tetap bisa makan enak
Popmama.com/Krisnaji Iswandani

Momen Lebaran tidak hanya berbahagia setelah sebulan berpuasa, pasalnya di 1-2 hari utama akan banyak sanak keluarga berkumpul menyantap hidangan khas yang nikmat. Namun, kebiasaan makan yang berlebih kalori di hari Lebaran itu bisa terbawa setelahnya lho.

Pada akhirnya seperti yang disinggung di atas kalau penumpukan lemak bisa terjadi. Akibatnya timbangan berat badan pun tidak terkontrol dan bertambah drastis. Tentunya hal tersebut jangan sampai terjadi ya.

Pertanyaan berikutnya, momen Lebaran hanya datang satu kali setahun, apa bisa kita tetap makan enak tapi berat badan juga stabil? Apakah ada cara untuk mencegahnya?

Dokter Jovita menyebut tentu hal tersebut tidak mungkin dilakukan. Pasalnya jika memang ingin menjaga berat badan maka orang tersebut juga harus mengontrol asupan kalori, gula dan lemak yang masuk ke tubuhnya.

"Makanan Lebaran itu banyak mengandung kalori. Jadi ya tidak bisa kalau setiap hari makan seperti itu tapi berat badan tidak bertambah. Karena kalorinya tinggi sekali, misalnya satu buah daging rendang itu bisa 100-200 kalori," jelasnya.

Editors' Pick

3. Cara terbaik menjaga berat badan stabil setelah Lebaran

3. Cara terbaik menjaga berat badan stabil setelah Lebaran
Popmama.com/Krisnaji Iswandani

Menurut dokter Jovita jika kita ingin memiliki tubuh sehat dengan berat badan stabil pasca lebaran maka konsumsi makanan tinggi kalori, lemak dan gula harus dibatasi.

Tidak ada "cara instan yang sehat" jika ingin tetap langsing tapi tidak mengorbankan apapun. Karena jalannya adalah dengan hidup sehat.

"Saran saya tetap dibatasi, kalau memang ingin makan ya paling seminggu sekali, itu sudah maksimal. Kalau lagi program (diet) ya memang harus dihindari. Di hari lain setelah lebaran makanan itu harus tetap dikontrol, porsi dan jenisnya, jangan lupa olahraga," pungkasnya.

4. Inflamasi tubuh bisa disebabkan oleh makanan tinggi gula

4. Inflamasi tubuh bisa disebabkan oleh makanan tinggi gula
Freepik/KamranAydinov

Dikutip dari Healthline, peradangan bisa baik atau buruk tergantung situasinya. Di satu sisi, ini adalah cara alami tubuh untuk melindungi diri sendiri ketika terluka atau sakit.

Inflamasi dapat membantu tubuh mempertahankan diri dari penyakit dan merangsang penyembuhan. Di sisi lain, peradangan kronis dan berkelanjutan dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.

Menariknya, makanan yang dikonsumsi secara signifikan dapat mempengaruhi peradangan di tubuh kita.

Gula (sukrosa) dan sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS) adalah dua jenis gula tambahan utama dalam makanan yang ada saat ini. Salah satu alasan tambahan gula berbahaya adalah karena dapat meningkatkan peradangan, yang dapat menyebabkan penyakit.

Gula juga bisa berbahaya karena menghasilkan fruktosa dalam jumlah berlebih. Makan banyak fruktosa telah dikaitkan dengan obesitas, resistensi insulin, diabetes, penyakit hati berlemak, kanker, dan penyakit ginjal kronis.

Makanan tinggi gula tambahan antara lain permen, coklat, minuman ringan, kue, cookies, donat, kue-kue manis, dan sereal tertentu. Di mana makanan ini juga banyak dikonsumsi saat puasa hingga merayakan Lebaran.

5. Tidak lupa, hati-hati dengan makanan yang digoreng ya

5. Tidak lupa, hati-hati makanan digoreng ya
Freepik

Selain tinggi lemak dan kalori, gorengan seperti kentang goreng, stik mozzarella, donat, dan telur gulung juga dapat meningkatkan tingkat peradangan pada tubuh.

Hal ini karena metode memasak dengan suhu tinggi dapat meningkatkan produksi senyawa berbahaya seperti glikasi lanjutan (AGEs) yang dapat memicu peradangan dan berkontribusi terhadap penyakit kronis.

Selain itu, penelitian lain menemukan bahwa konsumsi makanan yang digoreng mungkin dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena dan kematian akibat penyakit jantung.

6. Waspada juga terhadap karbohidrat olahan dan dampaknya untuk tubuh

6. Waspada juga terhadap karbohidrat olahan dampak tubuh
Pexels/Aiste Sveikataite

Sebenarnya banyak makanan tinggi karbohidrat yang bergizi tinggi dan dapat dimasukkan ke dalam pola makan sehat lengkap. Namun, mengonsumsi karbohidrat olahan dalam jumlah berlebihan dapat memicu peradangan pada tubuh.

Karbohidrat olahan telah menghilangkan sebagian besar seratnya. Dikutip dari Healthline, para peneliti menyebut bahwa karbohidrat olahan dalam makanan modern dapat mendorong pertumbuhan bakteri inflamasi usus yang dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit radang usus.

Dalam sebuah penelitian, anak-anak dan remaja dengan fibrosis kistik yang mengikuti diet rendah karbohidrat olahan selama 3 bulan mengalami penurunan penanda peradangan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Karbohidrat olahan ditemukan dalam permen, roti, pasta, kue kering, beberapa sereal, kue kering, kue, minuman ringan manis, dan semua makanan olahan yang mengandung tambahan gula atau tepung.

7. Makanan yang biasanya tersaji saat Lebaran perlu dibatasi nih

7. Makanan biasa tersaji saat Lebaran perlu dibatasi nih
Freepik

Rendang, opor ayam dan olahan daging lain yang dimasak dengan suhu tinggi saat  Lebaran menjadi favorit banyak orang. Rupanya dengan mengonsumsi daging yang dimasak dengan suhu tinggi (termasuk olahan yakni sosis, ham, dan daging asap  dan bakso) dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, dan jenis kanker tertentu.

Metode memasak dengan suhu tinggi lainnya termasuk memanggang dan membakar juga demikian, seperti dikutip dari Healthline. Sehingga perlu sekali mengurangi makanan dengan metode ini jika ingin menjaga kesehatan lebih lanjut.

Itulah tadi informasi dari dokter mengenai pertanyaan apakah bisa makan enak tapi berat badan tidak naik. Di mana dokter menjawab tidak bisa karena tetap perlu menjaga asupan kalori, lemak hingga gula yang masuk ke tubuh.

Yuk, tidak ada kata terlambat untuk hidup sehat mulai hari ini!

PODCAST POPMAMA TALK EP. 10 - dr. Jovita Amelia, M.Sc, Sp.GK. Dokter Spesialis Gizi Klinik Happy Baby Inc

Editor in Chief - Sandra Ratnasari 
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany
Host - Wahyuni Sahara
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah, Sania Chandra Nurfitriana & Ninda Anisya
Social Media - Irma Erdiyanti & Hashifah Dzati 
Design - Aristika Medinasari Photographer - Krisnaji Iswandani 
Videographer - Krisnaji Iswandani & Hari Firmanto 
Stylist - Putri Syifa Nurfadilah 
Makeup Artist -  Putri Syifa Nurfadilah 
Wardrobe - Pomelo Fashion

Baca juga:

Popmama Star

Popmama Talk: dr. Jovita Amelia, M.Sc, Sp.GK
Popmama Star

Popmama Talk: dr. Jovita Amelia, M.Sc, Sp.GK

Rayakan Lebaran tanpa Takut 'Lebar-an'

The Latest