Mengenal Komorbid, Salah Satu Penyebab Kematian Pasien Covid-19

Apakah Mama tahu apa itu komorbid?

14 Juli 2021

Mengenal Komorbid, Salah Satu Penyebab Kematian Pasien Covid-19
Freepik/freepik

Kabar duka selalu menyelimuti masyarakat Indonesia di masa pandemi ini, baik dari public figure, tenaga kesehatan yang berjuang atau bahkan keluarga dan teman sekeliling kita.

Bagi orang yang sehat, dianjurkan untuk tetap berdiam diri di rumah jika tidak ada hal penting lainnya, guna sama-sama memutus rantai virus ini.

Apakah Mama tahu bahwa komorbid adalah salah satu penyebab meningkatnya risiko kematian pada pasien Covid-19?

Jadi, apakah komorbid itu? Jika Mama penasaran, Popmama.com sudah merangkum beberapa informasi terkait komorbid, semoga dengan mengetahui hal ini bisa membuat kita lebih waspada.

1. Apa itu komorbid?

1. Apa itu komorbid
Pixabay/onderortel

Komorbid adalah istilah yang mendefinisikan penyakit penyerta yang diderita seseorang ketika ia terserang suatu penyakit lain.

Sederhananya, seseorang sudah lebih dulu memiliki penyakit sebelumnya. Kemudian, kondisi tersebut diperparah dengan kehadiran penyakit lainnya. Seseorang yang memiliki penyakit penyerta berisiko mengalami hambatan dalam proses penyembuhan ketika diserang penyakit lainnya.

Misalnya, orang yang memiliki penyakit paru-paru berpotensi mengalami gejala serius ketika ia terinfeksi virus Covid-19.

Nah, paru-paru tadi disebut sebagai komorbid, atau penyakit penyerta. Ada juga banyak jenis penyakit yang dikategorikan sebagai komorbid.

Diantaranya adalah penyakit jantung, stroke, diabetes, hipertensi atau tekanan darah tinggi dan asma.

Penangannya pun perlu secara khusus dan sedini mungkin, agar terhindar dari risiko fatal, salah satunya kematian.

Editors' Pick

2. Komorbid memperparah pasien Covid-19

2. Komorbid memperparah pasien Covid-19
Freepik/master1305

Setelah mengetahui definisi dar komorbid, ternyata komorbid ini juga bisa membuat proses penyembuhan semakin terhambat.

Dilansir dari Kemenkes RI, mayoritas kasus kematian Covid-19 terjadi pada pasien yang memiliki penyakit penyerta.

Seperti yang dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Herlin Ferliana, 95 persen pasien positif Covid-19 meninggal dikarenakan mereka memiliki penyakit penyerta. Penyakit penyerta pun antara lain paru-paru dan jantung.

3. Jenis penyakit komorbid yang paling banyak diderita pasien Covid-19

3. Jenis penyakit komorbid paling banyak diderita pasien Covid-19
Pixabay/Mohamed_hassan

Seperti dilansir dari Nature Public Health Emergency Collection, ada beberapa kategori jenis penyakit penyerta yang paling banyak diderita pasien Covid-19.

Data tersebut pun diambil dari 1044 laki-laki dan 742 perempuan dengan rentang usia 41 tahunan. Berikut jenis penyakitnya :

  • Tekanan darah tinggi (15,8 persen)
  • Penyakit kardiovaskular (11,7 persen)
  • Diabetes (9,4 persen)
  • HIV dan hepatitis B (1,5 persen)
  • Gangguan ginjal (0,8 persen)

Virus corona yang menyerang sistem pernapasan, orang yang memiliki penyakit asma pun terkena dampaknya.

4. Penanganan orang dengan komorbid

4. Penanganan orang komorbid
Freepik/prostooleh

Jika berbicara penanganan, jelas setiap penyakit memiliki penanganan yang berbeda-beda, apalagi jika dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki penyakit penyerta.

Peluang kesembhuah mayoritas pasien Covid-19 yang tidak memiliki komorbid pun umumnya lebih mudah sembuh.

Diantara juga hanya merasakan gejala ringan bahkan tidak merasakan gejala sama sekali, atau yang kita sebut Orang Tanpa Gejala (OTG).

Pada pasien yang memiliki komorbid, dokter akan memberikan penanganan khusus, seperti memasang ventilator atau memberikan obat.

Obat-obatan ini juga untuk mengatasi penyakit penyerta yang dimiliki pasien, namun proses penyembuhannya pun bisa tergolong lama.

Itu tadi beberapa informasi terkait komorbid yang bisa Mama tahu, semoga informasi ini sedikit membantu dan membuat kita lebih waspada.

Semoga kita semua diberikan kesehatan, baik masyarakat biasa maupun tenaga kesehatan yang berjuang melawan virus Covid-19 ini.

Baca juga: 

The Latest