Kemenag Siapkan Aplikasi Belajar Alquran Digital

Aplikasi Alquran berbasis digital diharapkan bisa menyebarkan pengajar yang bersanad

31 Mei 2022

Kemenag Siapkan Aplikasi Belajar Alquran Digital
Pexels/Mloky96

Perkembangan teknologi mendorong manusia untuk beradaptasi dengan dunia digital. Begitu pula dengan perkembangan literasi yang bergerak maju ke arah literasi digital. 

Baru-baru ini, Kementerian Agama menyebut sedang menyiapkan aplikasi pembelajaran Alquran berbasis digital. Inovasi tersebut dikeluarkan guna menunjang perkembangan literasi digital di Indonesia. 

Kasubdit Pendidikan Alquran Direktorat PD Pontren Kementerian Agama, Mahrus mengatakan, salah satu syarat pengajar untuk pembelajaran Alquran berbasis digital adalah memiliki sanad keilmuan yang jelas. 

“Apa pun metode yang digunakan, yang terpenting guru pengajarnya mempunyai sanad Alquran yang jelas,” kata Mahrus dalam keterangan tertulis. 

Berikut ini rangkuman Popmama.com tentang serba-serbi aplikasi pembelajaran Alquran berbasis digital yang perlu Mama ketahui.

1. Aplikasi Alquran digital diharapkan bisa mengurangi angka buta huruf

1. Aplikasi Alquran digital diharapkan bisa mengurangi angka buta huruf
Pexels/Wendy-van-zyl-312082

Pengasuh Pesantren Daarul Qur’an Cirebon, KH Ahsin Sakho Muhammad menyambut baik inovasi aplikasi pembelajaran Alquran yang tengah disiapkan Kemenag. Dia berharap Kemenag semakin masif menyebarkan mushaf Alquran, sehingga bisa mengurangi angka buta huruf Alquran di Indonesia. 

Selain itu, aplikasi Alquran berbasis digital juga diharapkan bisa menyebarkan pengajar yang bersanad. Pengajar-pengajar tersebut nantinya dapat mengajarkan umat Islam yang belum bisa mengaji. 

2. Saran Kemenag untuk praktisi dan akademisi

2. Saran Kemenag praktisi akademisi
Pexels/Pok-rie-33563

Kemenag mengaku tidak dapat berjalan sendiri dalam mengembangkan aplikasi pembelajaran Alquran berbasis digital. Oleh karena itu, Kemenag akan meminta masukan kepada praktisi dan akademisi yang diharapkan bisa memperbaiki tata kelola pendidikan Alquran di Indonesia. 

“Selama ini sebagai lembaga non-formal, pendidikan Alquran masih dikelola secara tradisional, mengalir mengikuti arus dan kebutuhan di masyarakat,” ujar Direktur PD Pontren, Waryono. 

Aplikasi Alquran berbasis digital diharapkan bisa menjadi terobosan baru untuk mengelola pendidikan Islam yang modern dan profesional. 

3. Strategi Kemenag

3. Strategi Kemenag
Pexels/Tayebmezahdia

Lebih lanjut, Waryono menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu disiapkan untuk memperbaiki tata kelola pendidikan Alquran di Indonesia. Hal itu adalah sumber daya manusia dan trans human

Trans human artinya tradisi literasi untuk memperluas wawasan, menyukai hal baru, serta menantang untuk terus berinovasi. 

“(Pendidikan Alquran) bukan lagi sebagai lembaga yang hanya sekadar ada, namun mampu memberi warna bagi pendidikan Islam di Indonesia,” kata Waryono. 

Kita tunggu saja kabar terbaru terkait aplikasi ini, ya. 

Baca juga:

The Latest