Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Sebelum Percaya Mitos, Ini yang Terjadi saat Selaput Dara Robek

Pexels/Sora Shimazaki
Pexels/Sora Shimazaki

Bagi perempuan, keperawanan menjadi hal yang sangat penting terutama sebelum menikah. Berhubungan seks sebelum menikah dianggap sebagai hal yang tabu.

Melansir dari Healhtline, definisi keperawanan disebut sebagai tidak pernah melakukan hubungan intim di organ genital. Salah satu mitos yang beredar, mungkin juga kamu dengar dari orangtua, saat keperawanan hilang selaput dara akan pecah.

Rata-rata selaput dara bukanlah bagian dari jaringan yang menutupi lubang Miss V, seperti klaim mitos. Sebaliknya, biasanya jaringan longgar dan sama sekali tidak utuh yang menggantung di sekitar organ genital.

Popmama.com berusaha untuk mengungkapkan mitos antara selaput dara dengan hilangnya keperawanan. Berikut penjelasannya:

1. Fakta selaput dara robek

Freepik/gballgiggsphoto
Freepik/gballgiggsphoto

Selaput dara rupanya dapat robek meski tidak melakukan hubungan seks. Saat olahraga, atau aktivitas fisik lainnya bisa saja robek karena jaringan lembut dan tipis.

Perlu kamu ketahui, tidak semua orang dilahirkan dengan selaput dara. Intinya, selaput dara sama sekali tidak ada hubungannya antara perawan atau tidak. Bahkan, kondisi tersebut tak bisa dilihat dari kasat mata, keculi kamu memberiritahu mereka soal status.

Jangan membayangkan seperti di film atau drama, saat pertama kali berhubungan darah yang keluar sampai ke seprai. 

Kamu mungkin mengalami pendarahan ringan jika selaput dara meregang saat berhubungan seks. Namun, ini biasanya tidak menghasilkan cukup darah untuk membuat seprai berantakan.

2. Apa yang terjadi pada tubuh kamu ketika pertama kali melakukan hubungan seks?

Freepik
Freepik

Tubuh kamu tidak berubah setelah berhubungan seks untuk pertama kalinya. Nah, saat beberapa kali telah melakukannya pun, ada perubahan dalam tubuh.

Beberapa di antaranya:

  • Vulva bengkak
  • Pernapasan cepat
  • Berkeringat
  • Kulit memerah
  • Rangsangan membuat kamu jadi tambah sensitif.

3. Pengalaman pertama dapat menyakitkan?

Freepik/Racool_studio
Freepik/Racool_studio

Sangat wajar untuk merasa tidak nyaman saat pertama kali berhubungan seks. Gesekan dapat terjadi dengan penetrasi, dan itu dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

Pelumas tersebut biasanya dihasilkan secara alami oleh Miss V. Namun terkadang, mungkin tidak ada cukup pelumas untuk mengurangi gesekan selama penetrasi.

Atau bisa juga rasa sakit itu disebabkan oleh kondisi medis, seperti endometriosis. Kamu harus memeriksakan diri ke dokter jika mengalami rasa sakit setiap kali berhubungan seks.

Dokter akan memberitahu gejala yang kamu alami dan membantu mengobati kondisi yang mendasarinya.

4. Usahakan kamu merasa nyaman saat melakukan hubungan seks

Freepik/gpointstudio
Freepik/gpointstudio

Saat berhubungan seks, usahakan kamu merasa nyaman. Saat kondisi tersebut, kamu menjadi lebih mudah menerima rangsangan seksual. Kamu merasakan sensasi yang menyenangkan di seluruh tubuh.

Meski begitu, orgasme tidak selalu merupakan inti dari seks. Yang paling penting adalah kamu dan pasangan merasa nyaman dan sama-sama menikmati pengalaman yang kamu lakukan.

5. Jangan malu meminta

Freepik/gpointstudio
Freepik/gpointstudio

Banyak yang menyebutkan pantang bagi perempuan untuk meminta hubungan seks. Namun hal itu hanya mitos. Jangan mengabaikan keinginan kamu, apalagi berkaitan dengan hasrat seksual.

Setelah berhubungan seks, umumnya akan terjadi robekan pada selaput dara, meskipun tergantung kekenyalan selaput dara. Setelah terbiasa, hal itu membuat tubuh jadi nyaman. Jadi, wajar jika kamu mulai merasa menikmati. 

Penting untuk bersikap terbuka dan jujur ​​tentang apa yang kamu inginkan terjadi saat pertama kali. Akhirnya, menjadikan berhubungan seks sebagai sesuatu yang menyenangkan.

Pasangan kamu juga tidak berhak memaksa untuk berhubungan seks. Meminta seseorang untuk melakukan sesuatu berulang-ulang dengan harapan mereka akan mengalah adalah bentuk paksaan.

Kamu tidak perlu terus berhubungan seks jika sudah tidak nyaman atau tertarik lagi. Kamu memiliki hak untuk berubah pikiran kapan saja.

Jika kamu memang sudah siap untuk melepaskan keperawanan, pastikan kamu merasa nyaman. Jangan merasa terbebani atau tertekan. Hubungan seks masuk dalam aktivitas fisik, dilakukan saat kamu sudah siap dan merasa nyaman.

Share
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Life

See More

Donasi Lampu LED Hemat Energi Dukung Rumah Tangga Ramah Lingkungan

05 Des 2025, 16:28 WIBLife