8 Syarat Donor Darah yang Wajib Terpenuhi

Bukan hanya bermanfaat untuk orang lain, donor darah merupakan aktivitas yang juga memberi manfaat pada kesehatan tubuh sang pendonor.
Stok kantong darah di Indonesia sendiri juga sangat diperlukan karena data dari Palang Merah Indonesia menyebutkan diperlukan sebanyak 7 juta kantong darah atau 2,5% dari total penduduk yang ada per tahunnya.
Sayangnya, donor darah sendiri tidak dapat dilakukan dengan asal. Kondisi seorang calon pendonor darah juga harus memenuhi syarat karena transfusi darah yang tidak tepat dapat berisiko memicu datangnya penyakit.
Yuk simak 8 syarat donor darah lengkap yang wajib terpenuhi dari rangkuman Popmama.com berikut ini!
Syarat yang Harus Dipenuhi Calon Pendonor

Mendonorkan darah akan membantu Mama menyelamatkan nyawa orang lain yang sedang dalam kondisi darurat atau membutuhkan transfusi darah. Namun, tidak semua orang bisa langsung menjadi pendonor darah.
Ada beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi agar proses donor darah aman, baik bagi pendonor maupun penerima. Berikut ini beberapa daftar hal yang harus dipenuhi calon pendonor darah:
Kondisi fisik baik jasmani dan rohani harus dalam keadaan yang sehat
Berusia 17 - 60 tahun (usia 17 tahun harus mendapat izin dari orangtua dan maksimal usia 65 tahun jika rutin donor darah)
Berat badan minimal 45 kilogram
Suhu tubuh saat donor darah sekitar 36.6 - 37.5 celsius
Tekanan darah berada di kisaran angka 100- 160 untuk sistolik dan 70- 100 untuk diastolik
Mengambil jeda 12 minggu (3 bulan) sejak donor darah terakhir dan maksimal lima kali donor darah dalam dua tahun
Kadar hemoglobin minimal 12 mg/dl untuk perempuan dan 12.5 untuk laki-lki, kadar maksimal adalah 17 mg/dl
Denyut nadi berada di kisaran angka 50 - 100 per menit saat pemeriksaan.
Syarat dan Kriteria yang Tidak Boleh Dimiliki Calon Pendonor

Ada sejumlah kondisi dan kebiasaan tertentu yang harus dihindari oleh calon pendonor, misalnya terdapat penyakit atau riwayat kesehatan tertentu yang membuat seseorang tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darah.
Bukan tanpa alasan, hal ini perlu dilakukan karena darah yang didonorkan harus benar-benar aman dan bebas dari risiko penularan penyakit. Selain itu, kesehatan calon pendonor juga harus dijaga agar proses donor tidak menimbulkan efek samping yang merugikan.
Berikut ini beberapa syarat dan kriteria yang harus dihindari serta tidak boleh dimiliki seorang calon pendonor darah:
Memiliki riwayat penyakit jantung, paru-paru, diabetes, ginjal, atau tekanan darah tinggi
Menderita flu, pilek, sakit tenggorokan, gastroenteritis, atau penyakit lain yang disebabkan infeksi
Menderita epilepsi atau memiliki riwayat sering kejang
Perempuan yang sedang hamil, menyusui, atau menstruasi
Menderita penyakit kelainan darah
Mengonsumsi dan kecanduan terhadap minuman keras
Positif narkoba atau memiliki riwayat penggunaan jarum suntik pengguna narkoba
Memiliki tato atau tindik (tidak dapat mendonorkan darah selama 6 bulan)
Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Menderita penyakit menular melalui cairan tubuh (hepatitis B, sifilis, atau HIV)
Memiliki riwayat bepergian ke daerah endemik infeksi yang ditularkan oleh nyamuk (malaria, demam berdarah, atau virus zika).
Hal yang Harus Diperhatikan Pendonor Darah

Setelah mendonorkan darah, tubuh Mama juga membutuhkan waktu untuk memulihkan diri. Proses pemulihan ini penting dilakukan agar pendonor darah tetap sehat dan bugar.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan setelah mendonorkan darah agar tubuh bisa kembali normal dan terhindar dari efek samping. Berikut ini daftarnya:
Membatasi aktivitas fisik dan berat selama 5 jam setelah donor darah
Melepas plester bekas suntikan minimal 4-5 jam setelah donor darah
Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, asam folat, tembaga, serta vitamin A, B2, C, dan E untuk menambah darah
Mengonsumsi air putih yang banyak untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang
Menghindari konsumsi panas
Menghindari konsumsi alkohol selama 24 jam ke depan
Hindari merokok selama 2 jam ke depan
Hindari berdiri di bawah sinar matahari dalam waktu lama.
Prosedur Donor Darah yang Wajib Dilakukan Calon Pendonor

Donor darah bukan hanya soal memberikan darah saja. Ada prosedur yang harus diikuti untuk memastikan bahwa proses donor darah dilakukan dengan aman, nyaman, dan sesuai standar medis.
Berikut ini merupakan tahapan prosedur yang akan dilalui oleh calon pendonor yang ingin melakukan donor darah:
Melakukan registrasi dan pendaftaran: Calon pendonor akan diminta untuk mengisi formulir data diri dan menjawab beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan, gaya hidup, dan kebiasaan.
Mengonsumsi bahan yang menyehatkan sebelum donor darah: Sebelum donor darah, disarankan untuk makan 3-4 jam sebelumnya, menghindari makanan dengan lemak tinggi, dan minum air minimal 3 gelas.
Melakukan pemeriksaan kesehatan awal: Sebelum mendonor, pendonor akan menjalani pemeriksaan fisik ringan oleh petugas untuk memastikan tubuh dalam kondisi sehat dan cukup kuat.
Mengikuti proses pengambilan darah setelah lolos pemeriksaan: Jika dinyatakan memenuhi syarat, pendonor akan diarahkan ke tempat donor. Proses pengambilan darah berlangsung sekitar 10–15 menit.
Melakukan pemulihan setelah donor darah: Setelah darah selesai diambil, pendonor akan diminta istirahat beberapa menit dan diberi minuman serta makanan ringan (biasanya biskuit atau roti manis) untuk mencegah rasa pusing atau lemas.
Itu dia penjelasan mengenai 8 syarat donor darah yang wajib dilakukan dan harus dihindari agar proses donor darah dapat berjalan lancar serta darah yang didonorkan bermanfaat untuk orang yang membutuhkan.
Sudah pernah melakukan donor darah, Ma?