Tragis, Perempuan Polandia Meninggal Dunia karena Diet Buah Ekstrem

- Tragedi diet ekstrem Karolina terjadi saat di Bali untuk menghadiri komunitas raw vegan.
- Tak selalu bermanfaat, risiko di balik diet buah sangat berbahaya bagi tubuh.
- Tubuh manusia tetap butuh nutrisi lengkap, seperti protein, lemak, hingga vitamin dan mineral.
Punya tubuh ideal memang impian banyak orang, Namun, kalau caranya salah, hasilnya bisa fatal. Itulah yang terjadi pada Karolina Krzyzak, perempuan asal Polandia yang kisah dietnya kini jadi sorotan dunia.
Karolina meninggal dunia pada Desember 2024 setelah berbulan-bulan hanya makan buah tanpa asupan lain. Niatnya untuk hidup sehat malah berujung malnutrisi parah.
Untuk informasi lebih lanjut, berikut Popmama.com hadirkan kisah tragis, perempuan Polandia meninggal dunia karena diet buah ekstrem. Simak di bawah!
1. Tragedi diet ekstrem Karolina terjadi saat di Bali

Semua berawal saat Karolina Krzyzak memutuskan datang ke Bali untuk menghadiri komunitas raw vegan. Di sana, ia juga ikut dalam berbagai diskusi seputar pola makan berbasis buah.
Ia begitu yakin bahwa gaya hidup berbasis buah-buahan bisa membuat tubuhnya lebih sehat dan bugar. Namun, seiring waktu, kondisi tubuhnya justru menurun drastis pada November 2024.
Orang-orang di sekitarnya sempat menyarankan agar Karolina mencari pertolongan medis dan menghubungi keluarga di Polandia. Sayangnya, ia menolak semua bantuan itu.
Hingga akhirnya, pada Desember 2024, Karolina ditemukan meninggal dunia di Sumberkima Hill Resort, Bali, dengan berat badan hanya 22 kilogram.
2. Tak selalu bermanfaat, ini risiko di balik diet buah

Sekilas, diet buah memang terdengar menarik. Banyak orang menganggap pola makan nabati seperti vegan atau vegetarian bisa membawa manfaat besar bagi kesehatan, dari situlah muncul rasa penasaran untuk mencoba diet yang hanya berfokus pada buah.
Sayangnya, tak semua yang tampak alami itu aman. Menurut ahli gizi Kate Patton dari Cleveland Clinic, diet buah termasuk salah satu pola makan paling ketat dan jarang disarankan karena berisiko tinggi menyebabkan malnutrisi.
Meski buah mengandung gula alami, vitamin, dan mineral penting, tubuh tetap butuh keseimbangan dari sumber nutrisi lain seperti protein dan lemak sehat.
Idealnya, porsi buah tidak lebih dari 25–30 persen dari total pola makan harian. Dengan begitu, manfaatnya tetap terasa tanpa mengorbankan kebutuhan gizi tubuh secara keseluruhan.
3. Mengapa diet buah tak disarankan?

Dilansir laman Healthline, buah memang menyehatkan, tapi kalau dijadikan satu-satunya sumber makanan, dampaknya bisa berbahaya bagi tubuh.
Diet buah yang terlihat baik ini ternyata dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius. Tubuh manusia tetap butuh nutrisi lengkap, seperti protein, lemak, hingga vitamin dan mineral.
Dalam jangka panjang, pola makan seperti ini bisa menyebabkan berat badan naik karena konsumsi gula alami berlebih, meningkatkan risiko diabetes, dan merusak gigi akibat kadar asam yang tinggi.
Tak berhenti di situ, tubuh juga bisa kekurangan vitamin B12, kalsium, dan asam lemak omega-3 yang penting untuk menjaga energi serta kekebalan tubuh.
Apabila diteruskan, kondisi ini bisa memicu rasa lapar terus-menerus dan membuat tubuh bekerja lebih lambat karena kekurangan gizi.
Itu dia informasi lengkap tentang tragis, perempuan Polandia meninggal dunia karena diet buah ekstrem. Kisah ini jadi pengingat bahwa hidup sehat harus diimbangi dengan pemahaman utuh tentang kebutuhan tubuh.
Semoga jadi pelajaran agar lebih bijak dalam memilih pola makan sehat.



















