7 Cara Menyimpan Semangka, Tetap Segar saat Dikonsumsi
- Semangka utuh bisa disimpan di suhu ruang hingga sepuluh hari tanpa dimasukkan ke kulkas.
- Potongan semangka perlu disimpan di wadah tertutup untuk menjaga kelembapan alami dan mencegah air buahnya menguap.
- Tutup permukaan semangka yang terpotong dengan plastik wrap agar tetap segar dan cerah, serta jangan mencuci sebelum disimpan.
Semangka adalah buah yang identik dengan kesegaran. Daging buahnya yang merah cerah dan kandungan airnya yang melimpah membuat semangka menjadi pilihan favorit banyak orang untuk melepas dahaga di siang hari.
Selain rasanya yang manis, semangka juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, mulai dari membantu menjaga hidrasi tubuh, menyehatkan kulit, hingga menjaga tekanan darah tetap stabil.
Namun, ada satu tantangan yang sering dihadapi saat menyimpan semangka, terutama jika buah ini sudah dibelah. Teksturnya yang lembut dan kadar airnya yang tinggi membuat semangka mudah lembek, kehilangan rasa manis, bahkan cepat basi apabila tidak disimpan dengan benar.
Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk mengetahui cara penyimpanan yang tepat agar kesegarannya tetap terjaga dan tidak terbuang percuma.
Dalam artikel ini Popmama.com telah rangkum beberapa cara menyimpan semangka.
Yuk Ma, disimak!
Deretan Cara Menyimpan Semangka
1. Simpan di suhu ruang jika belum dipotong
Untuk semangka yang masih utuh, penyimpanan di suhu ruang sudah cukup. Semangka utuh bisa bertahan hingga sepuluh hari tanpa perlu dimasukkan ke kulkas, selama disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan tidak terkena sinar matahari langsung.
Paparan sinar matahari dapat mempercepat proses pematangan dan membuat semangka mudah pecah dari dalam.
Jika Mama ingin semangka tetap awet lebih dari seminggu, pastikan tidak menumpuknya dengan buah lain. Tekanan dari buah lain dapat memengaruhi bentuk dan tekstur semangka, sehingga membuat kulitnya memar atau bocor.
2. Gunakan wadah tertutup untuk potongan semangka
Setelah dibelah, semangka memerlukan perhatian ekstra. Simpan potongan semangka di dalam wadah tertutup rapat agar aromanya tidak bercampur dengan makanan lain di kulkas.
Wadah kedap udara membantu menjaga kelembapan alami semangka dan mencegah air buahnya menguap.
Selain itu, wadah tertutup juga melindungi semangka dari bakteri dan kontaminasi dari makanan lain di kulkas. Pilih wadah yang bersih, kering, dan berukuran sesuai agar potongan semangka tidak saling tertekan serta rusak bentuknya.
3. Tutup permukaan dengan plastik wrap
Jika Mama hanya memotong sebagian semangka dan masih ingin menyimpan sisanya, tutuplah bagian yang terbuka dengan plastik wrap. Langkah ini penting untuk mencegah udara masuk dan menjaga tekstur semangka tetap segar.
Pastikan bagian yang tertutup rapat tanpa celah udara. Jika dibiarkan terbuka, permukaan semangka akan cepat kering dan kehilangan rasa manisnya. Plastik wrap juga membantu mempertahankan warna daging buah agar tetap cerah dan menarik.
4. Simpan di bagian kulkas yang tidak terlalu dingin
Suhu kulkas yang terlalu dingin dapat membuat tekstur dan rasa semangka berubah. Idealnya, simpan semangka di rak tengah atau bawah kulkas dengan suhu sekitar lima hingga delapan derajat Celsius.
Hindari menyimpan semangka di freezer karena semangka yang membeku akan berair dan lembek setelah dicairkan.
Untuk menjaga kesegarannya, Mama juga bisa menaruh tisu kering di dasar wadah agar air berlebih terserap dan semangka tidak terendam cairan sendiri. Dengan begitu, potongan semangka tetap renyah dan terasa segar saat dimakan.
5. Jangan cuci sebelum disimpan
Kebiasaan mencuci buah sebelum disimpan ternyata bisa membuat semangka cepat rusak. Air yang tersisa di kulit buah dapat mempercepat tumbuhnya jamur atau meningkatkan kelembapan di permukaan kulit.
Sebaiknya, cuci semangka hanya ketika Mama akan memotong atau mengonsumsinya. Jika ingin membersihkan bagian luar sebelum disimpan, cukup lap dengan kain bersih yang lembap, lalu keringkan hingga tidak ada sisa air.
6. Gunakan wadah kaca daripada plastik
Wadah kaca memiliki keunggulan dibanding wadah plastik karena tidak mudah menyerap aroma dari makanan lain. Menyimpan semangka dalam wadah kaca membantu menjaga rasa buah tetap alami dan segar lebih lama.
Selain itu, wadah kaca juga lebih menarik secara tampilan. Semangka yang disimpan di wadah bening akan terlihat menggoda setiap kali kulkas dibuka, sehingga anak-anak pun lebih tertarik untuk memakannya.
7. Segera konsumsi dalam dua hingga tiga hari
Walau disimpan di kulkas, semangka yang sudah dipotong sebaiknya dikonsumsi dalam waktu dua hingga tiga hari. Setelah lewat dari waktu tersebut, tekstur buah akan mulai berubah menjadi lembek dan rasanya tidak lagi semanis saat pertama kali dipotong.
Agar tidak terbuang, Mama bisa mengolah potongan semangka sisa menjadi jus segar, es buah, atau smoothie. Selain tetap lezat, cara ini juga bisa membantu mengurangi limbah makanan di rumah.
Itulah beberapa cara menyimpan semangka. Mengetahui cara menyimpan semangka dengan benar membantu Mama menjaga kesegarannya lebih lama.
Dengan memperhatikan suhu penyimpanan, wadah yang digunakan, dan kebersihan buah, semangka akan tetap segar, manis, serta kaya manfaat saat disajikan untuk keluarga tercinta.
FAQ Buah Semangka
1. Apa manfaat dari buah semangka?
Manfaat semangka antara lain menjaga hidrasi tubuh karena kandungan airnya yang tinggi, mendukung kesehatan jantung melalui senyawa likopen dan L-citrulline yang membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah, serta kaya akan antioksidan yang dapat melindungi dari kerusakan sel dan mencegah penyakit kronis.
2. Apakah boleh makan buah semangka setiap hari?
Boleh saja makan semangka setiap hari, asalkan dalam jumlah yang wajar dan tidak berlebihan. Semangka memiliki banyak manfaat seperti memperkuat sistem imun, menjaga kesehatan mata, dan membantu mencegah dehidrasi.
3. Apa efek kelebihan makan semangka?
Makan semangka terlalu banyak bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung, gas, dan diare karena kandungan FODMAP serta fruktosa yang tinggi. Efek samping lainnya termasuk lonjakan gula darah pada penderita diabetes, rasa mual, sering buang air kecil, dan risiko nyeri ulu hati.
