7 Ciri Gas Bocor, Salah Satunya Tercium Bau Menyengat

- Tercium bau gas menyengat mirip belerang atau telur busuk, segera matikan kompor dan buka jendela.
- Terdengar suara mendesis dari tabung gas atau selang bisa menjadi pertanda kebocoran, coba periksa dengan hati-hati.
- Api kompor berwarna kuning atau oranye juga menandakan pembakaran tidak sempurna akibat kebocoran atau sirkulasi udara yang tidak stabil.
Kebocoran gas di rumah sering kali menjadi ancaman yang tidak disadari, padahal dampaknya bisa sangat berbahaya. Mulai dari risiko kebakaran hingga ledakan, kebocoran gas bisa terjadi kapan saja tanpa tanda yang jelas jika tidak jeli memperhatikannya.
Oleh karena itu, penting bagi setiap keluarga untuk memahami ciri-ciri gas bocor sejak dini agar bisa segera mengambil langkah pencegahan.
Bau gas yang menyengat atau suara mendesis sering kali menjadi tanda pertama adanya kebocoran, namun banyak orang mengabaikannya karena dianggap sepele.
Padahal, mengenali tanda-tanda tersebut dapat menyelamatkan diri dan keluarga dari bahaya besar. Selain itu, perubahan kecil seperti warna api kompor yang tidak biasa atau rasa pusing mendadak juga bisa menjadi sinyal yang perlu diwaspadai.
Maka dari itu, Popmama.com telah merangkum beberapa ciri gas bocor berikut ini agar Mama dan keluarga tetap aman.
Yuk Ma, disimak!
1. Tercium bau gas menyengat

Tanda paling umum dari kebocoran gas adalah munculnya bau gas yang menyengat di sekitar area kompor atau tabung gas.
Bau ini biasanya mirip dengan aroma belerang atau telur busuk karena gas LPG mengandung zat penanda bernama ethyl mercaptan yang sengaja ditambahkan agar mudah terdeteksi manusia. Jika Mama mencium bau seperti ini, segera matikan kompor, jangan menyalakan peralatan listrik, dan buka jendela untuk mengalirkan udara keluar.
Jangan pernah mengabaikan bau gas sekecil apa pun, karena kebocoran kecil sekalipun bisa memicu ledakan jika bertemu sumber api. Pastikan juga tidak menyalakan sakelar lampu atau ponsel di sekitar area yang tercium bau gas.
2. Terdengar suara mendesis

Selain bau, suara mendesis dari tabung gas atau selang kompor juga bisa menjadi pertanda adanya kebocoran.
Suara ini biasanya terdengar pelan namun konstan, mirip desisan udara yang keluar dari celah sempit. Umumnya, desisan ini berasal dari sambungan tabung gas, selang, atau regulator yang tidak terpasang rapat.
Jika Mama mendengar desisan seperti itu, segera periksa sumber suara dengan hati-hati tanpa menyalakan api. Gunakan air sabun untuk mengecek kebocoran, jika muncul gelembung pada sambungan, berarti ada gas yang keluar.
Matikan aliran gas dan ganti bagian yang rusak sebelum digunakan kembali.
3. Api kompor berwarna kuning atau oranye

Warna api kompor yang normal seharusnya biru terang. Jika api berubah menjadi kuning atau oranye, bisa jadi itu tanda bahwa pembakaran tidak sempurna akibat kebocoran atau sirkulasi udara yang tidak stabil.
Kondisi ini menandakan adanya campuran gas dan udara yang tidak seimbang. Kondisi ini berpotensi memicu penumpukan gas di sekitar area dapur.
Perubahan warna api juga bisa disebabkan oleh kotoran pada lubang kompor atau regulator yang bermasalah. Pastikan untuk membersihkan kompor secara rutin dan memeriksa regulator agar pembakaran tetap efisien dan aman.
4. Gas terasa lebih cepat habis

Jika Mama merasa gas di tabung cepat habis padahal pemakaian normal, kemungkinan besar ada kebocoran kecil yang tidak disadari.
Kebocoran seperti ini bisa terjadi di selang, regulator, atau sambungan kompor yang tidak rapat. Meskipun tidak tercium bau gas yang kuat, kehilangan tekanan secara terus-menerus akan membuat isi tabung cepat menipis.
Untuk memastikannya, cobalah memeriksa sambungan gas menggunakan air sabun, atau mintalah bantuan teknisi gas untuk pengecekan menyeluruh. Selain berisiko, kebocoran gas kecil juga menyebabkan pemborosan dan membuat pengeluaran dapur meningkat tanpa disadari.
5. Muncul asap putih atau kabut

Kadang kebocoran gas ditandai dengan munculnya asap putih atau kabut tipis di sekitar area tabung.
Fenomena ini terjadi karena perbedaan tekanan suhu antara gas yang keluar dengan udara sekitar. Jika Mama melihat kabut seperti ini, segera jauhi area tersebut dan matikan sumber api.
Asap putih biasanya muncul pada sambungan regulator atau di bagian leher tabung gas. Jangan mencoba memperbaikinya sendiri tanpa peralatan yang tepat. Segera panggil petugas atau teknisi gas agar dapat menanganinya dengan aman.
6. Alat kompor rusak atau regulator longgar

Kondisi alat kompor yang rusak atau regulator yang longgar bisa menjadi penyebab utama gas bocor.
Regulator yang tidak terpasang sempurna memungkinkan gas keluar secara perlahan tanpa terdeteksi. Begitu pula dengan selang yang retak atau longgar di ujung sambungan dapat menyebabkan kebocoran berbahaya.
Pastikan selalu memeriksa kondisi alat sebelum digunakan. Ganti regulator dan selang minimal setiap dua tahun sekali atau sesuai petunjuk produsen.
7. Tubuh terasa pusing atau mual

Paparan gas LPG yang bocor dapat memengaruhi kesehatan tubuh. Salah satu gejalanya mulai dari pusing, mual, atau sesak napas akibat menghirup gas dalam jumlah banyak. Kondisi ini bisa menjadi sinyal bahaya bahwa udara di dalam ruangan sudah tercemar gas.
Jika Mama atau anggota keluarga merasakan gejala tersebut, segera keluar dari ruangan dan cari udara segar.
Hindari menyalakan alat listrik atau api, lalu segera hubungi petugas pemadam kebakaran atau teknisi gas. Gejala ringan bisa cepat membaik setelah mendapatkan udara segar, tetapi kebocoran harus segera diatasi agar tidak terulang kembali.
Itulah beberapa ciri gas bocor yang bisa disadari. Dengan mengenali tanda-tandanya sejak dini, Mama bisa mencegah bahaya ledakan dan menjaga keselamatan keluarga.



















