6 Fakta Larangan Pindah Rumah saat Ghost Month, Ini Alasannya

Ghost Month, atau dikenal juga sebagai Bulan Hantu, merupakan tradisi dalam budaya Tionghoa yang berlangsung pada bulan ketujuh dalam kalender lunar. Pada bulan ini, diyakini bahwa pintu dunia arwah terbuka sehingga roh dan hantu dapat masuk ke dunia manusia selama sebulan penuh.
Tujuan utama dari perayaan ini untuk memberikan penghormatan kepada arwah leluhur dan menenangkan roh-roh yang tak memiliki sanak keluarga. Berbagai ritual dilakukan, seperti membakar dupa, uang kertas arwah, dan menyajikan makanan agar roh-roh tersebut merasa dihargai dan tidak mengganggu.
Nah, dalam artikel ini Popmama.com telah merangkum terkait deretan fakta larangan pindah rumah saat Ghost Month secara lebih detail.
Yuk, disimak fakta menariknya!
Deretan Fakta Larangan Pindah Rumah saat Ghost Month
1. Kepercayaan dasar larangan pindah rumah selama Ghost Month

Ghost Month dipercaya sebagai waktu ketika gerbang alam baka terbuka dan roh gentayangan turun ke dunia. Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa cenderung menghindari aktivitas besar.
Pindah rumah termasuk salah satu hal besar yang diyakini bisa mengundang roh masuk. Rumah baru dianggap sebagai ruang kosong yang menarik perhatian makhluk halus.
Kepercayaan ini juga membuat orang Tionghoa menunda banyak rencana penting selama bulan ketujuh lunar. Menghindari gangguan dianggap lebih bijak daripada mengambil risiko spiritual.
2. Pindah rumah dianggap mengundang gangguan roh jahat

Dalam kepercayaan Tionghoa, pindah rumah saat Ghost Month diyakini dapat menarik roh jahat yang berkeliaran. Rumah baru dianggap sebagai tempat tinggal sementara bagi roh-roh tersebut.
Kehadiran roh yang tak diundang ini bisa menyebabkan gangguan mistis atau membawa nasib buruk bagi penghuni. Oleh karena itu, pindah rumah di bulan ini dianggap penuh risiko.
Beberapa orang yang terpaksa pindah biasanya melakukan ritual pembersihan terlebih dahulu. Tujuannya untuk menjaga rumah tetap aman dari gangguan spiritual.
3. Diyakini bisa mengganggu keselamatan dan keberuntungan

Pindah rumah di tengah Ghost Month disebut-sebut bisa mendatangkan sial hingga bahaya fisik. Beberapa percaya bahwa kecelakaan atau gangguan tidur bisa terjadi karena roh tidak suka perubahan.
Kepercayaan ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga menjadi bagian dari budaya pencegahan. Oleh karena itu, banyak yang memilih menunda hingga bulan tersebut berlalu.
Larangan ini masih kuat dijaga di negara seperti Taiwan, Singapura, dan Malaysia. Mereka percaya waktu yang tepat bisa menentukan keberuntungan di rumah baru.
4. Warna dekorasi di rumah baru bisa mengundang energi negatif

Selain larangan pindah rumah, pemilihan warna juga menjadi perhatian selama Ghost Month. Warna hitam diasosiasikan dengan kematian, sementara merah dianggap bisa menarik perhatian roh.
Dalam konteks rumah baru, penggunaan warna ini dalam dekorasi dianggap membawa energi negatif. Oleh karena itu, warga Tionghoa cenderung menghindarinya saat mendekorasi hunian baru.
Dekorasi rumah baru yang ceroboh justru bisa memancing roh untuk menetap. Hal ini memperkuat alasan mengapa pindah rumah saat Ghost Month tidak dianjurkan.
5. Larangan lain yang selaras dengan pantangan pindah rumah

Ghost Month juga dikenal dengan berbagai larangan lain selain pindah rumah. Masyarakat Tionghoa dianjurkan untuk tidak menikah, membuka usaha baru atau bepergian jauh.
Larangan ini bertujuan untuk menghindari perubahan besar yang bisa menarik roh penasaran. Bahkan kegiatan sederhana seperti berenang atau membuka payung di dalam rumah pun dihindari.
Semua ini dilakukan untuk menjaga kestabilan energi selama Ghost Month. Tujuannya untuk menciptakan harmoni dan menghindari risiko spiritual.
6. Ritual yang dilakukan untuk meredam gangguan roh

Selama Ghost Month, banyak orang Tionghoa melakukan ritual pemujaan agar roh tetap tenang. Dupa dan uang kertas dibakar sebagai bentuk penghormatan terhadap arwah.
Tradisi ini bertujuan menjaga hubungan baik antara manusia dan dunia roh. Mengikuti aturan adat dianggap membawa perlindungan dan kedamaian.
Dengan menaati larangan, termasuk soal pindah rumah, masyarakat menjaga keseimbangan spiritual. Ini juga menjadi wujud pelestarian warisan budaya leluhur.
Itulah rangkuman terkait deretan fakta larangan pindah rumah saat Ghost Month. Menghormati larangan pindah rumah saat Ghost Month bukan sekadar soal kepercayaan, tetapi juga bentuk menjaga harmoni antara manusia dan dunia spiritual.


















