11 Foto Rumah Eko Patrio sebelum Dijarah, Harganya 150 Miliar

Saat dilihat dari luar, rumah Eko Patrio tampak sangat megah dengan desain empat lantai bernuansa hitam dan putih. Pagar hitam yang menjulang tinggi membuat hunian ini terlihat semakin kokoh.

Terdapat pintu depan besar berbahan besi berwarna hitam yang memberi kesan elegan sekaligus tegas. Detail unik terlihat pada pegangan pintu yang berbentuk gajah.

Eko mengaku sengaja memilih simbol gajah karena hewan tersebut dikenal bertubuh besar, tetapi tetap bersahabat dan mampu mengayomi hewan lain yang lebih kecil.

Begitu masuk ke dalam, pengunjung dapat melihat ruang entertainment bernuansa cokelat yang terletak tidak jauh dari pintu depan. Ruangan ini dilengkapi lantai marmer yang mewah, serta keyboard yang sering dimainkan oleh anak-anak Eko.

Tak hanya itu, dinding ruangan juga dilapisi peredam suara, sehingga nyaman dipakai untuk karaoke bersama keluarga. Dengan suasana hangat dan fasilitas lengkap, ruang entertainment ini menjadi tempat favorit untuk menghabiskan waktu berkualitas.

Eko Patrio menempatkan musala di bagian depan rumah. Menurutnya, ruangan ibadah harus dimuliakan. Musala ini dibuat cukup luas, sehingga nyaman digunakan untuk beribadah bersama keluarga.

Dinding musala dilapisi kaca yang menambah kesan modern sekaligus elegan. Dengan desain ini, siapa pun yang beribadah di dalamnya bisa merasakan ketenangan sekaligus kenyamanan.

Rumah Eko Patrio juga dilengkapi lift transparan yang dirancang khusus agar kondisi di dalamnya bisa terlihat jelas. Dulunya, lift ini sempat dibuat non-transparan, tetapi karena pengalaman traumatis, akhirnya Eko menggantinya menjadi transparan.

Meski begitu, Eko mengaku jarang menggunakan lift karena masih menyimpan rasa trauma. Ia lebih suka naik turun tangga. Uniknya, lift ini menggunakan sistem hemat energi, sehingga tetap bisa berfungsi meski listrik padam.

Desain interior rumah Eko Patrio tidak menggunakan jasa profesional, melainkan hasil diskusi Eko bersama sang istri dan ketiga anak mereka. Setelah sepakat dengan konsep masing-masing, barulah ide tersebut diaplikasikan untuk kepentingan bersama. 

Dinding ruang tamu di kediamannya menggunakan panel berwarna putih, sementara itu sofa berbulu menambah kesan hangat dan nyaman.

Beralih ke area makan, terdapat meja panjang berukuran 6 meter yang mampu menampung hingga 14 kursi. Ukurannya yang besar membuat suasana makan bersama keluarga terasa lebih hangat dan ramai.

Meja makan ini menjadi pusat kebersamaan, terutama saat momen penting atau perayaan. Kehadiran meja besar ini menunjukkan betapa Eko menaruh perhatian pada kebersamaan keluarga dalam setiap aktivitas sehari-hari.

Dapur rumah Eko Patrio tampak begitu mewah dengan dominasi warna putih dan sentuhan hitam. Hampir seluruh kabinet dapur dibuat tinggi menjulang hingga menyentuh plafon. 

Sentuhan kontras hadir dari kitchen island yang berlapiskan marmer hitam, menciptakan perpaduan modern sekaligus mewah. Tak hanya soal desain, dapur ini juga dilengkapi peralatan lengkap mulai dari kulkas besar dua pintu, mesin kopi, hingga oven modern.

Salah satu ruangan paling unik di rumah ini adalah ruang khusus untuk koleksi lego milik Eko Patrio. Koleksi tersebut terdiri dari berbagai macam Lego, mulai dari hewan, bangunan ikonik, hingga miniatur kota. 

Semua dirakit langsung oleh Eko sendiri. Dengan nuansa putih dan pendingin ruangan yang nyaman, tempat ini tampak seperti museum lego mini.

Di area rooftop, terdapat lift kecil khusus makanan yang langsung terhubung ke dapur bawah. Dengan lift ini, makanan bisa naik turun tanpa harus repot dibawa manual lewat tangga.

Lift makanan sengaja dibuat bergerak lebih lambat agar makanan dan minuman tidak tumpah. Letaknya berada di dekat kolam renang, sehingga semakin praktis untuk melayani kebutuhan keluarga.

Berbeda dari rumah artis kebanyakan yang mendesain kolam renang di halaman belakang, kolam renang Eko terletak di lantai dua. Kolam dengan kedalaman 1,2 meter ini punya pemandangan kota dengan deretan gedung tinggi yang indah. 

Biasanya, setelah berolahraga pagi, Eko Patrio dan keluarga langsung melanjutkan aktivitas dengan berenang santai di sini.

Tepat di sebelah kolam renang, ada ruang baca yang didesain begitu nyaman dengan suasana adem. Atapnya bisa dibuka tutup, sehingga memberi kesempatan penghubi rumah untuk menikmati bintang di malam hari dari ruangan ini. 

Eko mendesain ruangannya sengaja tidak memiliki televisi, karena memang dikhususkan untuk ngobrol dan membaca. Dindingnya dihiasi foto-foto jadul yang penuh kenangan, sekaligus terdapat panel pengontrol pancuran air untuk kolam renang. Suasana hangat dan intim membuat ruang baca ini terasa sangat istimewa.

Nah, itu dia foto rumah Eko Patrio sebelum dijarah massa. Bagaimana menurut pendapat Mama?