12 Foto Rumah Febby Rastanty di Film Balada Si Roy

Kepindahan Roy ke Serang menorehkan kisah baru dalam hidupnya. Tidak hanya mendapat teman baru, Roy juga bertemu dengan sosok perempuan yang berhasil membuatnya jatuh hati, yaitu Ani. 

Ani tinggal di sebuah rumah yang berukuran cukup luas, tetapi memiliki desain yang sederhana. Fasad bangunan tersebut didominasi warna putih. Mulai dari dinding, pagar, bahkan mobil yang terparkir di garasi dibuat dengan warna yang senada. 

Meski tinggal di desa, namun rumah Ani terbilang cukup mewah untuk ukuran hunian berlatar tahun 80-an. Bisa dibilang pada zaman dulu penggunaan dua daun pintu hanya mampu dilakukan oleh orang kalangan atas saja. 

Di film Balada Si Roy, tempat tinggal Ani dilengkapi pintu utama yang terdiri atas dua bagian. Pintu depan pun diapit oleh jendela di masing-masing sisinya. 

Kira-kira begini tampilan ruang tamu milik Febby Rastanty di film Balada Si Roy. Ruang tempat menjamu tamu ini difasilitasi dua jenis sofa, yakni sofa tunggal dan sofa panjang. Menariknya, sofa yang digunakan sengaja dibuat selaras menggunakan warna oranye. 

Tempat duduk sengaja dibuat saling berhadapan, serta terdapat meja kopi bermaterial kayu dengan pajangan vas bunga di atasnya.

Dinding putih ruangan ini tidak dibiarkan polos begitu saja. Terdapat banyak hiasan pemanis, mulai dari lukisan hingga foto keluarga, dipajang di area dinding.

Rumah Ani mempunyai sudut khusus untuk membaca buku. Sudut tersebut hanya bisa diisi oleh satu orang saja. Terdapat lampu untuk memberikan cahaya tambahan. 

Selain itu, sudut membaca ini bisa dibilang fungsional, karena kerap dijadikan sebagai tempat duduk ketika menerima telepon. 

Diceritakan Ani hanya tinggal di rumah dengan papanya saja. Papa dari Ani adalah sosok yang keras dan protektif. Hal itu membuat Ani lebih banyak menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah. 

Ketika menonton film Balada Si Roy, penonton pun diajak masuk ke dalam kehidupan Ani. Beberapa foto keluarga yang terpajang pada dinding rumahnya juga turut disorot pada beberapa adegan. 

Sebagai anak tunggal, Ani hanya menempati kamar tidurnya seorang diri. Tak berbeda dari ruangan sebelumnya, kamar tidurnya memiliki dinding berwarna putih yang sukses menghadirkan kesan luas sekaligus bersih. 

Tempat tidur Ani yang berwarna putih juga turut dilapisi seprai serta selimut berwarna senada. Tidak jauh dari area kasur, terdapat meja belajar sederhana yang juga menjadi tempat Ani untuk merias diri. 

Menariknya, kamar tidur Ani terdiri atas dua bagian. Satu sisi ruangan untuk belajar dan tidur, dan satu ruangan lainnya untuk tempat khusus melukis.

Dua area itu hanya dibatasi menggunakan rumbai-rumbai hiasan kamar, sehingga tidak sepenuhnya tertutup. Ani mempunyai koleksi majalah yang disimpan di bagian bawah rak di sebelah pintu masuk kamar. 

Begini potret keseluruhan area meja belajar Ani yang terletak di sebelah tempat tidurnya. Layaknya meja zaman dulu, warna cokelat menggambarkan bahwa meja ini terbuat dari material kayu. 

Ani mempermanis meja belajarnya dengan meletakkan foto masa kecilnya. Selain sebagai tempat belajar, ia juga memanfaatkan area tersebut sebagai tempat merias diri. Hal itu bisa diketahui lewat aksesori serta kaca yang sengaja diletakkannya. 

Ani diceritakan sebagai perempuan yang gemar sekali melukis. Selain untuk menyalurkan hobinya, Ani melukis juga untuk mengekspresikan perasaan yang dirasakannya kala itu.

Semua hasil karya Ani ditempel pada area dinding kosong, tepat di depan meja khusus melukis. Tak sembarangan, beberapa lukisan yang dipajangnya ini memuat cerita yang berkaitan dengan kehidupannya, termasuk kisah cintanya dengan Roy. 

Kamar tidur Ani bisa dibilang memang sangat nyaman. Ketika malam hari tiba, Ani hanya akan menggunakan lampu tidur bercahaya warm white untuk menerangi sebagian kamar tidurnya. 

Ketika pagi hari datang, Ani juga cukup membuka gorden kamar tidurnya. Tujuannya agar mendapat cahaya lewat pantulan sinar matahari yang masuk lewat celah jendela. 

Mengangkat kisah zaman dulu, rumah Ani banyak menggunakan perabotan zaman dulu dan jauh akan nuansa modern. Salah satu barang yang kini sudah mulai langka adalah kaset tape. 

Jenis kaset ini memang sempat populer di tahun 1980-an. Selain itu, terdapat pula tape recorder yang digunakan untuk memutarkan radio dan kaset tape.

Wah, benar-benar dibuat bernostalgia ke zaman dahulu ya, Ma. 

Kecintaan Ani pada seni melukis dapat tergambar lewat foto ini. Ia mempunyai alat melukis yang cukup lengkap untuk menuangkan karyanya dalam sebuah kanvas.

Meski diletakkan sembarangan, namun bisa dilihat jika tidak ada satu pun cat yang mengenai meja belajar milik Ani. Ani selalu memastikan meja tempatnya melukis tetap bersih, meski ia berulang kali harus mencampurkan warna cat satu dengan lainnya. 

Nah, itu dia ulasan terkait foto rumah Febby Rastanty di film Balada Si Roy. Bagaimana menurut mama rumah milik Ani ini?