7 Penyebab Cat Rumah Cepat Pudar, Salah Satunya Lembap

Tampilan rumah yang bersih dan cerah sering sekali menjadi cerminan kepribadian penghuninya. Salah satu cara paling efektif untuk mempercantik rumah, yakni dengan mengecat dinding. Baik itu di bagian luar maupun dalam. Namun, tidak semua cat bertahan lama.
Kondisi ini tentu membuat tampilan rumah jadi kurang menarik. Selain itu, kondisi tersebut membutuhkan pengecatan ulang yang sering. Alhasil, perlu waktu, tenaga, dan biaya tambahan. Lantas, apa penyebab lain dari cat rumah bisa cepat pudar?
Berikut Popmama.com telah merangkum deretan informasi terkait penyebab cat rumah cepat bocor secara rinci.
Kumpulan Penyebab Cat Rumah Cepat Pudar
1. Menggunakan cat kualitas rendah

Tidak semua cat diciptakan sama. Beberapa cat dijual dengan harga murah, tetapi ternyata memiliki kandungan bahan aktif yang lebih sedikit. Cat seperti ini umumnya tidak memiliki daya rekat yang baik dan cepat luntur jika terkena hujan atau panas.
Cat berkualitas tinggi biasanya mengandung resin, pigmen, dan zat aditif khusus yang membuat warnanya lebih tahan lama. Meski harganya sedikit lebih mahal, cat seperti ini justru lebih hemat dalam jangka panjang karena kamu tidak perlu sering-sering mengecat ulang.
Jadi, jangan tergoda dengan harga murah ya, Ma. Lebih baik berinvestasi di cat yang memiliki standar kualitas tinggi dan terbukti tahan terhadap cuaca ekstrem.
2. Permukaan dinding tidak dibersihkan dengan baik

Sebelum melakukan pengecatan, permukaan dinding harus benar-benar bersih. Debu, minyak, sisa cat lama, jamur, atau bahkan garam yang menempel di permukaan bisa menghambat daya lekat cat. Akibatnya, cat tidak menempel secara sempurna dan akan mudah mengelupas atau pudar.
Membersihkan dinding sebelum mengecat bukan hanya sekedar menyapu debu. Mama perlu mencuci dinding dengan air bersih atau mungkin bisa menggunakan sabun ringan jika ada kotoran membandel.
Langkah ini sering dianggap sepele, padahal berpengaruh besar terhadap ketahanan cat. Jadi, jangan buru-buru ya, Ma. Persiapan yang teliti menjadi kunci utama agar hasil pengecatan awet dan merata.
3. Paparan sinar matahari berlebih

Sinar matahari bisa jadi musuh utama cat rumah, terutama untuk bagian luar atau eksterior. Sinar ultraviolet (UV) yang terus-menerus mengenai permukaan dinding akan merusak struktur pigmen cat, sehingga warna menjadi lebih cepat memudar. Semakin sering terkena matahari langsung, maka semakin cepat pula warna cat menjadi kusam.
Permasalahan ini umum terjadi pada rumah-rumah di daerah tropis seperti Indonesia. Indonesia memiliki intensitas sinar matahari sangat tinggi. Jika tidak diantisipasi sejak awal, warna cat bisa berubah dalam hitungan bulan saja.
Maka dari itu, sangat penting memilih cat eksterior yang sudah memiliki kandungan pelindung UV dan formula tahan cuaca ekstrem. Selain itu, menambahkan lapisan pelindung seperti cat transparan finishing atau bahkan menanam tanaman rindang di sekitar dinding. Cara ini bisa membantu mengurangi intensitas sinar matahari langsung ke permukaan rumah.
4. Tidak menggunakan cat primer

Fungsi cat primer sangat krusial dalam proses pengecatan. Cat primer membantu menutup pori-pori dinding, sehingga dapat meningkatkan daya rekat cat utama serta melindungi dari munculnya noda alkali yang bisa merusak tampilan dinding.
Cat dasar juga sangat membantu saat ingin mengganti warna cat secara drastis, misalnya dari gelap ke terang. Tanpa primer, warna cat tidak akan keluar sempurna dan bisa terlihat belang-belang. Cara ini tentu akan mempercepat proses pemudaran warna.
Gunakan primer yang sesuai dengan jenis permukaan, baik itu tembok baru, beton atau gypsum. Jangan asal pilih ya, Ma! Banyak brand cat ternama yang juga menyediakan primer dengan kualitas baik untuk berbagai kebutuhan.
5. Kelembapan yang tinggi

Iklim tropis Indonesia membuat rumah-rumah di sini rentan terhadap kelembapan tinggi. Air yang masuk ke pori-pori dinding bisa merusak lapisan cat dari dalam, menyebabkan cat mengelupas, munculnya jamur atau bahkan warna berubah menjadi kusam.
Jika rumah mama berada di dataran tinggi, dekat laut atau daerah dengan curah hujan tinggi, Mama harus lebih ekstra hati-hati. Pastikan cat yang digunakan punya daya tahan terhadap air.
Mama pun dapat menambahkan lapisan waterproofing sebelum mengecat agar dinding tidak mudah menyerap kelembapan. Jangan lupa cek apakah dinding rumah mama memiliki sistem drainase yang baik dan tidak ada kebocoran dari atap. Hal-hal sepele seperti ini sangat berpengaruh terhadap keawetan cat.
6. Teknik pengecatan yang salah

Cara mengaplikasikan cat ternyata sangat memengaruhi daya tahan warna. Misalnya, mengecat saat cuaca sedang mendung atau lembap bisa membuat cat tidak kering sempurna. Selain itu, mengecat terlalu tebal dalam satu kali sapuan dapat menyebabkan cat mudah retak dan mengelupas.
Beberapa kesalahan umum lainnya termasuk tidak mengaduk cat dengan benar, tidak memberi waktu cukup antar lapisan atau menggunakan kuas dan rol yang salah. Padahal teknik pengecatan yang tepat bisa memperpanjang usia cat hingga bertahun-tahun.
Pastikan Mama mengikuti instruksi di kemasan cat, mulai dari waktu pengeringan antar lapisan, jumlah lapisan yang ideal hingga alat yang digunakan. Jika perlu, gunakan jasa profesional agar hasil akhir lebih maksimal dan tahan lama.
7. Salah memilih jenis cat

Cat interior dan eksterior tidak bisa dipertukarkan karena memiliki komposisi kimia yang berbeda. Cat eksterior dirancang untuk tahan terhadap panas, hujan, dan polusi. Sementara itu, cat interior lebih fokus pada hasil akhir yang halus dan tidak berbau tajam.
Menggunakan cat interior untuk dinding luar rumah akan membuat cat cepat pudar, tidak tahan air, dan mudah ditumbuhi lumut. Sebaliknya, cat eksterior yang digunakan di dalam ruangan bisa menghasilkan bau menyengat yang kurang ramah untuk keluarga.
Sebelum membeli cat, pastikan Mama tahu lokasi penggunaannya. Jangan ragu bertanya pada penjual atau membaca label produk dengan teliti agar tidak salah beli dan salah pakai ya, Ma.
Nah, itulah deretan informasi tentang penyebab cat rumah cepat pudar yang penting untuk diperhatikan. Semoga dengan informasi ini, Mama bisa mengetahui cara penggunaan cat rumah yang baik, ya!



















