Punya Tiga Anabul, Mikha Tambayong Simulasi Tanggung Jawab Keluarga

"Kucing kita yang pertama itu sebenarnya kucingnya Deva dari 13 tahun yang lalu kayaknya ya. Kucing Persia namanya Louis, dia tuh yang paling tua dari yang lain," ucap Mikha Tambayong.

Kucing pertama yang tinggal bersama Mikha dan Deva adalah Louis, seekor Persia yang sebenarnya milik Deva. Louis telah bersama mereka selama 13 tahun dan menjadi bagian penting dalam keluarga karena usianya yang paling tua.

"Terus yang kedua kita adopsi juga ada Maine Coon namanya Bora, dia laki-laki, umurnya sekitar 4 tahun jadi ada dua tuh laki-laki (Louis dan Bora)," jelas Mikha.

Setelah Louis, mereka mengadopsi seekor Maine Coon jantan bernama Bora yang kini berumur sekitar empat tahun. Kehadiran Bora membawa dinamika baru di rumah karena karakternya berbeda dari Louis.

"Yang terakhir kita adopsi Scottish, itu namanya Zesty. Dia perempuan dan kayaknya dia yang paling usianya udah lumayan tua baru kita adopsi ya, kalau yang lain tuh dari masih kayak 1 bulan udah kita adopsi gitu. Nah, Zesty tuh udah sekitar 3 tahunan, cuman karena dia perempuan sendiri jadi yang paling manja," ucap Mikha.

Yang terakhir adalah Zesty, kucing betina jenis Scottish yang mereka adopsi saat usianya sudah tiga tahun. Berbeda dengan kucing-kucingnya yang lain, Zesty adalah satu-satunya yang diadopsi ketika sudah berumur lebih tua. Sebagai satu-satunya betina, Zesty dikenal paling manja dan selalu mencari perhatian.

Ketiga kucingnya Mikha Tambayong dan Deva Mahenra ini punya kepribadian yang berbeda serta menggemaskan. Mereka menunjukkan sifat yang unik satu sama lain, sehingga suasana rumah jadi makin berwarna.

"Kalau si Louis mungkin karena dia lama dan ikut Deva pindah-pindah rumah, jadi dia tuh agak lebih tough. Kalau buka pintu rumah tuh pasti dia yang langsung keluar ngeliat kucing-kucing depan, gitu. Jadi dia agak kayak preman ya kalau kita bilangnya, paling lama dia ngerasa yang punya teritori," jelas Mikha.

Louis adalah kucing paling senior yang punya gaya seperti preman rumah. Ia selalu jadi yang pertama keluar rumah untuk mengamati sekeliling, seolah-olah menjaga wilayahnya.

"Nah kalau Bora badannya tuh paling gede, tapi dia paling pemalu. Jadi kalau misalkan tim aku ke rumah, kita persiapan apa segala macem di rumah, dia paling malu, di pojok aja diam-diam gitu, paling nggak pernah ngajak berantem, paling diem aja gitu," ucap Mikha.

Bora yang berbadan besar justru sangat pemalu dan penurut. Saat ada orang datang, ia memilih bersembunyi di pojok daripada berinteraksi. Sedangkan Zesty adalah si kecil yang paling lincah dan manja. Ia suka bermain, menunggu di depan kamar, dan tak ragu mendekati tamu untuk menarik perhatian.

"Kalau Zesty, dia lucu banget, setiap hari nungguin di depan kamar minta dibukain pintu. Dia doang nih yang paling bisa diajak main. Kadang-kadang dia tidur di kamar juga. Nah, terus dia tuh paling mau nih sayang-sayang orang baru. Mungkin dia merasa paling memesona ya, jadi kayak 'Yaudah sayang aku, pet me, pet me'," jelas Mikha.

"Jadi mereka tuh lebih manja di aku, kayak kalau aku lagi di sofa nanti mereka nyamperin tidur di perut atau kayak di samping aku. Kalau ke Deva tetap dekat juga tapi nggak yang manja-manja banget," ucap Mikha Tambayong.

Kucing-kucing di rumah ternyata lebih sering menempel ke Mikha dibanding ke Deva. Mereka kerap tidur di dekatnya, bahkan di perut atau di sofa tempat Mikha duduk.

"Keberadaan mereka justru menyenangkan banget. Kadang-kadang mereka tuh, terutama Zesty, tau banget, kalau kayak aku lagi capek atau lagi sedih atau gimana, dia tuh lucu banget gitu nyamperin," jelas Mikha.

Dari ketiga kucing milik mereka, Zesty adalah kucing yang paling peka terhadap suasana hati Mikha. Saat Mikha sedang tidak bersemangat, Zesty selalu mendekat dan membuatnya merasa lebih baik.

"Karena di keluarga kita berdua aja di rumah ya. Jadi kalau satu nggak ada tuh kan sepi, either aku sendiri di rumah atau Deva. Dengan adanya mereka tuh jadi rame gitu rumahnya, ada yang nemenin," ucap Mikha.

Karena hanya Mikha dan Deva yang tinggal di rumah, kucing-kucing ini sangat berperan dalam memberi kehangatan. Mereka menjadi teman sehari-hari yang membuat suasana rumah terasa lebih hidup.

Mikha Tambayong menganggap merawat hewan bukan sekadar hobi, tapi sebuah tanggung jawab. Ia berkomitmen untuk memastikan ketiga kucingnya mendapat perawatan terbaik.

"Kalau aku ngerasanya adopsi hewan tuh jadi tanggung jawab kita. Jadi kita juga harus bisa memberikan mereka kehidupan yang layak lah gitu. Karena mereka juga mahluk hidup dan mereka juga memberikan kita banyak kebahagiaan, jadi memang menurut aku ya harus diperhatikan semuanya," jelas Mikha.

Kebersihan rumah sangat diperhatikan agar kucing tetap sehat dan nyaman. Deva Mahenra dan Mikha Tambayong secara rutin membersihkan kotoran kucing serta menggunakan air purifier untuk menjaga kualitas udara. Ini dilakukan agar kebersihan dan kesehatan mereka semua dapat terjaga dengan baik.

"Selain makanannya, dari kebersihannya itu juga berpengaruh ke kita, kayak aku tuh di rumah ada banyak air purifier segala macem, terus kayak kotorannya harus langsung dibersihin. Itu juga penting supaya rumah kita juga tetap bersih dan untuk mereka sendiri kan juga supaya lebih sehat," ucap Mikha.

Ia juga menjadwalkan grooming dan mandi secara berkala untuk kucing-kucingnya. Selain itu, mereka rutin memeriksakan kucing ke dokter hewan demi menjaga kondisi fisik mereka.

"Terus mandinya juga gitu, groomingnya tuh kita jadwalin gitu. Jangan sampai mereka udah garuk-garuk dulu. Terus ya ke check-up secara rutin juga sih," jelas Mikha.

Berumah tangga dengan Deva Mahenra, Mikha Tambayong memiliki ponakan yang sedikit atau banyaknya telah memberikan sebuah gambaran kepadanya terkait merawat anak-anak. Di rumahnya Mikha dan Deva, mereka memiliki tiga ekor kucing yang telah mereka adopsi sejak lama.

Bagi Mikha, merawat kucing mirip seperti merawat bayi yang butuh perhatian penuh. Ia merasa bertanggung jawab sepenuhnya atas kehidupan kucing-kucingnya. Tanggung jawab ini adalah dapat menjadi gambaran untuknya terkait bertanggung jawab dalam merawat keluarganya juga.

"Sebenarnya aku punya banyak ponakan, jadi sedikit tau juga ngurus anak itu kira-kira gimana. Sama kayak kita ngurus bayi (ngurus kucing) gitu kan, jadi jangan sampai ya bayinya kenapa-kenapa gitu" ucap Mikha.

Pengalaman ini membuatnya lebih peduli terhadap makhluk lain dan melatihnya untuk tidak hanya fokus pada dirinya sendiri. Kehadiran kucing-kucing ini membuat hidup Mikha dan Deva terasa lebih hangat dan bermakna. Ia belajar tentang menyediakan waktu, kasih sayang, tanggung jawab, dan ketulusan yang membuatnya lebih dewasa.

"Tentunya buat aku sih lebih ke tanggung jawabnya ya. Kita bertanggung jawab atas kehidupan makhluk hidup yang lain. Jadi belajar untuk lebih punya tanggung jawab, belajar untuk nggak mementingkan diri sendiri karena ada hal lain yang harus diurus dan yang harus kita biayai juga istilahnya," jelas Mikha.

Itulah rangkuman terkait Mikha Tambayong simulasi tanggung jawab keluarga dengan pelihara tiga anabul. Kehadiran tiga anabul ini bukan hanya jadi pelengkap, tetapi juga bagian penting dari kebahagiaan rumah tangga Mikha dan Deva.