Rumah Orangtua Wardatina Mawa Terkena Banjir, Kondisinya Bikin Haru
- Rumah orangtua Wardatina Mawa di Medan terendam banjir akibat hujan deras berkepanjangan pada 27 November 2025.
- Keluarga mengungsi ke lantai dua sambil menyelamatkan barang penting dan melihat kembali kenangan lama yang masih tersimpan.
- Wardatina Mawa membagikan curahan hati yang penuh emosi dan tetap yakin bahwa masa depan telah disiapkan dengan indah meski sedang diuji.
Bencana banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara pada Kamis (27/11/2025). Hujan deras yang tidak kunjung berhenti membuat banyak rumah terendam, termasuk kediaman orangtua Wardatina Mawa di Medan.
Melalui unggahan Instagram pribadinya, Wardatina membagikan kondisi rumah sekaligus curahan hatinya yang membuat banyak orang ikut tersentuh.
Dalam suasana rumah yang digenangi air setinggi betis hingga lutut, keluarga Wardatina harus mengungsi ke lantai atas. Di balik kepanikan yang melanda, tersimpan pula banyak kenangan yang kembali muncul.
Mulai dari perjalanan masa kecil hingga foto-foto pernikahannya yang masih terpajang di dinding rumah.
Nah, dalam artikel ini Popmama.com telah rangkum rumah orangtua Wardatina Mawa terkena banjir.
Yuk, disimak!
Rangkuman Cerita Rumah Orangtua Wardatina Mawa Terkena Banjir
1. Mengungsi ke lantai atas karena air masuk semakin tinggi
Banjir yang datang tanpa diduga membuat keluarga Wardatina Mawa harus bergegas menyelamatkan diri dan barang-barang penting. Air yang masuk ke dalam rumah terus meningkat hingga memaksa mereka berkumpul di lantai dua.
Wardatina menggambarkan situasinya sebagai momen penuh rasa campur aduk. Ruangan yang biasanya dipenuhi canda tawa kini berubah menjadi area pengungsian.
Kasur-kasur digelar rapat untuk menampung seluruh anggota keluarga yang beristirahat di ruangan gelap dan lembap. Kondisi ini membuat suasana semakin menyayat hati, terutama ketika lantai bawah rumah sepenuhnya sudah tidak bisa dihuni.
2. Foto-foto pernikahan yang masih terpajang membuat suasana kian emosional
Di tengah rumah yang sudah porak-poranda akibat banjir, Wardatina Mawa menemukan momen yang paling menampar perasaannya. Saat berada di lantai atas, ia melihat foto pernikahannya dengan sang suami masih terpajang rapi di dinding.
Pemandangan tersebut membuat hatinya langsung jatuh. Ruangan itu menjadi saksi banyak kenangan. Mulai dari masa kecil hingga hari bahagia saat ia menikah.
Semua kenangan yang dulu terasa hangat kini terasa sangat kontras dengan ujian yang sedang ia hadapi. Baik dari sisi rumah tangga maupun bencana alam yang datang bersamaan.
3. Rumah penuh sejarah keluarga yang kini harus kembali bertahan dari bencana
Rumah orangtuanya bukan hanya tempat tinggal bagi Wardatina Mawa, tetapi juga tempat yang menyimpan rekaman hidupnya sejak kecil hingga dewasa. Kini, banjir besar memaksa mereka bertahan dengan cara yang tidak pernah dibayangkan.
Meski demikian, Wardatina memperlihatkan ketegaran yang luar biasa. Ia meminta doa agar hatinya tetap kuat dan langkahnya tetap lurus. Ia percaya bahwa masa depan yang lebih indah telah disiapkan, meski harus melalui berbagai ujian yang berat seperti hari ini.
Itulah rangkuman cerita rumah orangtua Wardatina Mawa terkena banjir. Musibah banjir yang menimpa rumah orangtua Wardatina Mawa menjadi pengingat bahwa bencana bisa datang kapan saja.
Di tengah situasi sulit, Wardatina tetap menunjukkan ketegaran dan harapan yang besar untuk masa depan keluarganya.
FAQ Seputar Wardatina Mawa
| Siapa Wardatina Mawa? | Wardatina Mawa adalah seorang kreator konten yang kerap membagikan cerita keseharian, pengalaman pribadi, serta sudut pandangnya sebagai perempuan dan mama. |
| Apa jenis konten yang sering dibagikan Wardatina Mawa? | Wardatina Mawa sering membagikan konten seputar keluarga, refleksi kehidupan, perjalanan pernikahan, serta hal-hal yang berhubungan dengan self healing dan motivasi. |
| Mengapa unggahan Wardatina Mawa sering menjadi perhatian? | Karena Wardatina Mawa dikenal autentik dalam berbagi cerita. Unggahannya dianggap relatable dan menyentuh banyak orang yang sedang menghadapi perjalanan hidup serupa. |
