“Suami dan anak saya menenangkan dengan bahasa cintanya masing-masing, keluarga selalu menjadi tempat pulang, Kang Benny sebagai sutradara yang peka dan penuh empati, serta para pemain yang setiap harinya membawa energi positif ke set,” ungkap Anggia.
3 Support System Anggia Kharisma saat Kehilangan Papanya
Intinya sih...
- Ketika berduka, Anggia Kharisma mendapat dukungan penuh dari suami, anak, keluarga, sutradara Kang Benny serta para pemain selama produksi Panggil Aku Ayah.
- Ada ritual spesial memutar lagu 'Our House' untuk mengenang sang papa tercinta setiap pagi dan sore di lokasi syuting.
- Suasana hangat di pusat kota Sukabumi dan kuliner lokal membantu menjaga semangat tim di tengah jadwal padat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)
Dalam wawancara eksklusif bersama Popmama pada Selasa (12/8/2025), Anggia Kharisma selaku produser Visinema Studios membagikan kisah penuh emosi di balik proses produksi film Panggil Aku Ayah.
Tiga pekan sebelum syuting dimulai, ia harus kehilangan sang papa tercinta. Meski di tengah duka, Anggia tetap menjalani proses kreatifnya berkat dukungan luar biasa dari orang-orang terdekat yang membuatnya kuat untuk melangkah.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa support system Anggia Kharisma saat kehilangan papanya.
Yuk, disimak kisahnya!
Deretan Support System Anggia Kharisma saat Kehilangan Papanya
1. Dukungan penuh dari keluarga dan tim kreatif
Anggia Kharisma tak menampik bahwa lingkaran terdekatnya menjadi penopang utama di masa sulit itu.
Kata-kata itu menggambarkan betapa ia dikelilingi oleh kehangatan dan rasa saling peduli. Setiap orang di sekitarnya memiliki peran penting, baik secara emosional maupun kreatif. Tujuannya untuk membuat suasana syuting tetap kondusif dan penuh semangat.
2. Ritual spesial untuk mengenang sang papa
Di tengah proses syuting film Panggil Aku Ayah yang begitu padat, ada sebuah ritual sederhana namun sarat makna.
“Hampir setiap pagi sebelum memulai syuting dan menutup hari, Kang Benny selalu memutarkan lagu favorit Ayah saya, judulnya Our House dari Crosby, Stills, Nash & Young. Sederhana, tapi memberi rasa kebersamaan yang luar biasa,” cerita Anggia.
Momen itu bukan sekadar pemutaran lagu, tetapi sebuah penghormatan yang membuat Anggia merasa papanya tetap hadir di setiap langkahnya. Nada dan lirik lagu menjadi pengingat akan cinta dan kebersamaan keluarga yang tak tergantikan.
3. Suasana hangat di Sukabumi dengan kuliner seru
Selain dukungan emosional, lokasi syuting film Panggil Aku Ayah yang berada di pusat kota Sukabumi juga memberikan energi positif tersendiri.
“Dan tentunya kuliner seru karena lokasi syuting kami di pusat kota Sukabumi,” ucap produser film Panggil Aku Ayah itu.
Bagi Anggia dan tim, momen santai sambil menikmati kuliner lokal menjadi kesempatan untuk melepas penat. Kehangatan meja makan dan obrolan ringan di sela-sela jadwal syuting menciptakan ikatan yang semakin mempererat hubungan antar anggota tim.
Itulah deretan support system Anggia Kharisma saat kehilangan papanya. Dukungan keluarga, kenangan bersama papa, dan suasana hangat di lokasi membuat proses kreatif ini berjalan penuh makna, meski diwarnai rasa kehilangan yang mendalam.
Bagi Anggia, pengalaman ini juga menjadi pengingat bahwa keluarga adalah pusat kekuatan yang tak ternilai. Pesan tersebut sejalan dengan ruh cerita Panggil Aku Ayah yang menyoroti arti kasih sayang, kebersamaan serta hubungan yang tulus di tengah ujian hidup.
