“Sebenarnya ada satu bidikan utamaku supaya aku semakin bisa melebarkan sayap ke generasi yang baru-baru gitu,” ujar Andien.
Andien Ceritakan Emosi Hangat di Lagu Terbarunya ‘Ujung-Ujungnya Kamu’

- Andien ingin menjangkau generasi baru tanpa meninggalkan pendengar lama melalui lagu yang relevan bagi semua kalangan.
- Kejujuran emosi menjadi kunci kekuatan lagu, seperti cerita yang tulus dari pengalaman pribadi atau orang terdekat.
- Gaya musik "bunglon" Andien tetap konsisten dengan suara khasnya, sehingga menghadirkan musik easy listening namun tetap mempertahankan sentuhan jazz dan R&B.
Penyanyi Andien Aisyah kembali menyapa para pendengarnya lewat lagu terbaru berjudul 'Ujung-Ujungnya Kamu'. Dalam lagu ini, Andien menghadirkan kisah cinta yang sederhana namun hangat, dibalut dengan nuansa musik easy listening khas dirinya.
Dalam sesi interview di IDN HQ pada Rabu (1/10/2025), Andien bercerita banyak tentang proses kreatif di balik lagu ini. Andien mengungkapkan bahwa 'Ujung-Ujungnya Kamu' bukan hanya lagu tentang cinta, tetapi juga tentang kedekatan emosional yang ia rasakan, baik sebagai musisi maupun pribadi.
Lagu 'Ujung-Ujungnya Kamu' juga menjadi langkah Andien untuk menjangkau generasi muda tanpa meninggalkan karakter musik yang telah ia bangun selama ini.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum Andien ceritakan emosi hangat di lagu terbarunya ‘Ujung-Ujungnya Kamu’.
Yuk, disimak!
Rangkuman Andien Ceritakan Emosi Hangat di Lagu Terbarunya ‘Ujung-Ujungnya Kamu’
1. Ingin menjangkau generasi baru tanpa meninggalkan pendengar lama

Dalam wawancara di IDN HQ, Andien mengaku bahwa ‘Ujung-Ujungnya Kamu’ lahir dari keinginannya untuk melebarkan sayap ke generasi baru. Andien menyadari bahwa pendengarnya kini berasal dari berbagai usia, dan ia ingin karyanya bisa relevan bagi semua kalangan.
Lagu ini mengangkat tema yang sangat dekat dengan kehidupan banyak orang, tentang hubungan yang berawal dari pertemanan lama, lalu tumbuh menjadi cinta di waktu yang tak terduga. Menurut Andien, cerita seperti ini bisa dialami siapa pun, tanpa batas usia atau generasi.
2. Kejujuran emosi jadi kunci kekuatan lagu

Andien juga berbagi bagaimana ia menjaga agar emosi lagu tetap tersampaikan secara tulus kepada pendengar. Andien selalu memastikan bahwa setiap lagu yang ia ciptakan atau nyanyikan punya kedekatan personal, baik dari pengalamannya sendiri maupun dari kisah orang-orang terdekat.
“Kalau aku bikin karya tuh ceritanya pasti nggak jauh-jauh dari aku. Either aku yang ngalamin atau orang dekatku yang mengalaminya,” kata Andien.
Dengan cara ini, Andien tidak perlu menciptakan emosi yang tidak ia miliki. Ia hanya perlu menyalurkan perasaan yang benar-benar ia rasakan. Inilah yang membuat ‘Ujung-Ujungnya Kamu’ terasa hangat, jujur, dan mudah menyentuh hati pendengar.
“Menjaga keintiman sebuah lagu menurutku itu juga dipengaruhi dari seberapa dekat aku dengan emosi si lagu tersebut,” tambahnya.
3. Gaya musik “bunglon”, tetap jazzy tapi lebih easy listening

Andien menyebut dirinya sebagai musisi “bunglon” karena gaya musiknya terus berkembang dari waktu ke waktu. Meski begitu, ada satu hal yang tetap konsisten yakni suara khasnya yang menjadi benang merah dari semua karyanya.
“Kalau dibandingkan album pertama ke album kedua itu beda banget. Tapi orang bilang ada benang merahnya, aku merasa benang merahnya tuh suaraku sendiri,” ungkap Andien.
Melalui 'Ujung-Ujungnya Kamu', Andien menghadirkan warna musik yang lebih ringan dan easy listening, tetapi tetap mempertahankan sentuhan jazz dan R&B yang menjadi identitasnya. Kombinasi ini membuat lagunya terdengar segar, sekaligus tetap hangat dan elegan ciri khas seorang Andien Aisyah.
Itulah rangkuman Andien ceritakan emosi hangat di lagu terbarunya ‘Ujung-Ujungnya Kamu’. Lagu ini menjadi bukti bahwa Andien Aisyah terus berevolusi tanpa kehilangan jati dirinya. Ia berhasil memadukan kejujuran emosi, kematangan musikal, dan semangat untuk menjangkau generasi baru.
Lewat karya ini, Andien tak hanya bercerita tentang cinta, tetapi juga tentang bagaimana musik bisa menjadi jembatan antar generasi.



















