Komunikasi saat Berhubungan Intim, Perlu Nggak Ya?

Ketahui tips berkomunikasi saat berhubungan intim

3 Juni 2021

Komunikasi saat Berhubungan Intim, Perlu Nggak Ya
Pixabay/366308

Hubungan intim jelas merupakan cara paling tepat untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Namun, menikmati setiap sentuhan saja dan diam seribu bahasa selama berhubungan seks ternyata tidak cukup, Ma.

Mama tetap perlu menjaga komunikasi dengan Papa saat berhubungan intim, baik secara verbal maupun non verbal. Bukan berarti lantas Mama harus ngobrol atau berdiskusi ketika sedang asyik melakukan gerakan tertentu.

Cek dulu yuk Ma, beberapa tips yang telah Popmama.com rangkum seputar berkomunikasi saat berhubungan intim. Ini bisa diterapkan malam ini bersama pasangan. 

1. Membuka mata

1. Membuka mata
Freepik/pressfoto

Berapa banyak Mama yang memilih untuk memejamkan mata selama seks berlangsung? Memang sih seks dengan mata terpejam bisa mengantarkan Mama pada fantasi seks dalam imajinasi. Bagi beberapa orang, hal ini bisa membantu sesi bercinta jauh lebih nikmat.

Namun, membuka mata saat berhubungan seks justru semakin membuat Mama dan Papa kian intim dan mesra. Bertatapan dari jarak dekat, kurang dari 30 cm, mengaktifkan bagian limbik pada otak.

Sistem limbik adalah himpunan struktur otak yang terletak pada kedua sisi talamus, tepat di bawah serebrum. Sistem inilah yang bisa mengatur emosi, perilaku, motivasi, memori bagi seseorang.

Nah, bagian otak ini mengirimkan rasa nyaman, bahagia, dan tenang. Walhasil, usai mencoba tips ini, Mama bisa merasakan sikap Papa semakin mesra dan membuat Mama merasa disayangi lebih dari biasanya.

Editors' Pick

2. Menghargai pasangan lewat pujian

2. Menghargai pasangan lewat pujian
Freepik/cookie_studio

Mama tentu tahu banyak anggapan bahwa pria lebih suka mengungkapkan perasaan lewat perbuatan. Dalam hal ini, Papa kerap memberikan rangsangan seksual dahsyat yang membuat Mama terlena.

Sekarang, pernahkah Mama memuji keahlian Papa saat memanjakan Mama dengan sentuhan-sentuhannya? Kalau belum atau jarang, memuji Papa saat berhubungan seks menjadi bentuk penghargaan Mama pada kerja kerasnya.

Selain itu, Papa juga butuh pengakuan langsung secara tersurat dari Mama soal kegagahan dan keterampilannya memuaskan Mama. Jadi, nggak perlu ragu memuji Papa atas aksi hebatnya di ranjang. 

3. Mengandalkan bahasa tubuh

3. Mengandalkan bahasa tubuh
Pixabay/OmarMedinaFilms

Kalau Mama bukan tipe orang yang suka mengumbar pujian atau berbicara saat tengah beraksi, mengandalkan bahasa tubuh sebagai bentuk komunikasi bisa jadi pilihan. Bahasa tubuh di sini bisa berupa mencengkeram bagian tubuh Papa lebih erat, hingga desahan atau erangan nikmat.

Meski hanya berupa bahasa non verbal, ternyata mendengar Mama merasa nyaman seperti itu membuat sesi bercinta lebih panas dan intim. Papa tentu jadi lebih percaya diri karena bisa membahagiakan Mama saat berhubungan seks.

4. Mengungkapkan dengan jujur apa yang dirasakan

4. Mengungkapkan jujur apa dirasakan
Pexels/Jonathan Borba

Mengungkapkan apa yang tengah Mama rasakan juga membuat sesi bercinta lebih mudah. Misalnya, saat ingin mencoba posisi tertentu.

Mama bisa memberi tahu Papa pada saat mana terasa lebih nyaman dan kondisi bagaimana yang membuat Mama kurang nyaman.

Jangan ragu juga untuk memulai suatu gerakan atau merangsang bagian tubuh Papa yang selama ini jarang dijelajahi. Hubungan intim adalah saat-saat penting Mama dan Papa, jadi menutupi perasaan atau menunda keinginan justru bisa merusak suasana bercinta.

5. Tanyakan apa yang diinginkan pasangan

5. Tanyakan apa diinginkan pasangan
Freepik

Mama nggak yakin dengan keinginan Papa? Atau sulit membaca manuver Papa berikutnya? Sama seperti poin no.4 di atas, jangan ragu untuk menanyakan apa yang Papa inginkan dalam sesi bercinta ini.

Dengan berkata jujur dan bertanya apa yang dibutuhkan pasangan, justru mendorong Mama dan Papa saling menghargai kebutuhan masing-masing. Selain merupakan wujud perhatian Mama pada pasangan, sikap seperti ini akan membantu Mama dan Papa mencapai kepuasan dalam setiap sesi bercinta.

Akhirnya, Mama dan Papa sama-sama puas dan merasa lebih bahagia sesudahnya.

Jadi, sekarang jelas, mengapa komunikasi saat berhubungan intim itu perlu. Memang mempraktikkannya tidak cukup satu atau dua kali.

Sama seperti menemukan posisi favorit dan ternyaman ketika berhubungan seks yang membutuhkan “percobaan” ratusan kali, berkomunikasi saat berhubungan intim juga demikian. Namun, jangan pernah menyerah mencoba, Ma.

Semua demi kebahagiaan Mama dan Papa dalam berumah tangga.

Baca Juga

The Latest