5 Trik Berbaikan Setelah Bertengkar dengan Saudara Ipar

Yuk pererat hubungan silaturahmi dengan saudara ipar, Ma

15 Mei 2020

5 Trik Berbaikan Setelah Bertengkar Saudara Ipar
Pexels/Bruce Mars

Hubungan dengan saudara ipar seringkali terasa sulit sekaligus mudah. Tak sedikit kemudian risiko pertengkaran terjadi.

Jika sudah demikian, sebaiknya hindari membiarkannya terlalu berlarut-larut dan segera cari solusi untuk segera berbaikan ya, Ma.

Selain tidak baik bagi kesehatan mental, pertengkaran juga bisa memecah belah keutuhan keluarga.

Nah, ingat Ma, saat bulan suci adalah waktu terbaik untuk kembali membersihkan diri dari semua amarah. 

Yuk, manfaatkan untuk lebih mempererat tali silahturahmi yang baik dengan keluarga ipar. 

Berikut Popmama.com rangkum cara terbaik berbaikan dengan saudara ipar untuk Mama. 

1. Diskusi dengan pasangan

1. Diskusi pasangan
Pexels/Rawpixel.com

Jangan lupa untuk melibatkan juga Papa. Biar bagaimanapun, Mama memiliki masalah dengan saudaranya.

Tak perlu melibatkan Papa secara langsung, cukup dengan meminta pendapatnya. Tanyakan seperti apa sebenarnya watak dari saudaranya tersebut. Adakah hal yang mungkin disukai atau tidak disukainya.

Dengan begitu, Mama bisa lebih mengenal secara dalam sifat dan watak dari saudara ipar.

Apabila Mama sudah punya rencana akan berbicara empat mata, tak ada salahnya juga Mama meminta pendapat Papa apakah hal tersebut sudah tepat atau belum.

Saat meminta pendapat, hindari menjelek-jelekkan saudara ipar di depan Papa ya, Ma. Tetap jaga perasaan pasangan dengan tidak berbicara buruk tentang anggota keluarganya.

Editors' Pick

2. Ajak bicara langsung

2. Ajak bicara langsung
Pixabay/Efuetatem

Ada baiknya Mama berbicara langsung dengan ipar, tanpa perlu perantara. Bicara dengan sambungan telepon atau chat di media sosial juga sebaiknya dihindari.

Dengan berbicara langsung empat mata, ekspresi dan nada bicara bisa disampaikan dengan tepat. Hal ini juga bisa mencegah terjadinya salah paham.

Hindari juga meminta Papa atau anggota keluarga lain untuk menyampaikan perasaan Mama. Ini justru bisa membuatnya semakin tak menghargai Mama.

Meminta orang lain menjadi perantara juga bisa memicu kesalahpahaman dalam menyampaikan isi pesan, Ma. Jadi beranikan diri untuk menghadapinya, ya.

3. Tetap tenang

3. Tetap tenang
Pexels/Mentatdgt

Apapun yang terjadi saat Mama berbicara dengan ipar, hadapi dengan sikap tenang. Hindari terpancing emosi apabila ia justru emosi.

Bersikap tenang akan membuat suasana menjadi lebih terkendali. Apabila dirasa respons dari ipar sudah terlewat batas, Mama bisa meminta anggota keluarga lain menjadi penengah.

Tetap sampaikan apa perasaan Mama yang sebenarnya mengenai permasalahan yang dihadapi dengan cara yang santai. Upayakan nada bicara tetap rendah dan tidak meninggi ya, Ma.

4. Bersikap dewasa

4. Bersikap dewasa
Pexels/Vera Arsic

Jika saat berbicara kemudian ipar belum bisa memaafkan Mama dan belum mau berbaikan, tetap bersikap dewasa.

Terima keputusan ipar apapun itu. Jika perlu, tanyakan mengenai alasan di balik jawaban tersebut. Ingat untuk tetap tenang, Ma.

Apapun jawaban dan alasan yang diberikan, terima dengan lapang dada. Tidak semua keluarga memiliki budaya yang sama tentang memaafkan, bukan?

Meski keadaan belum membaik, tetaplah bersikap sopan dan baik dengan ipar. Selain itu, juga dengan mertua dan anggota keluarga lainnya.

Hindari bersikap agresif atau berdiam diri, karena ini justru membuat masalah menjadi semakin besar.

5. Berjiwa besar

5. Berjiwa besar
Pexels/Bruce Mars

Jika suasana sudah jauh lebih baik dan Mama sudah berbaikan dengan ipar, ingatlah untuk tidak mengungkit-ungkit lagi masalah tersebut.

Kini Mama dan ipar sudah menjadi satu keluarga dan hubungan yang rukun pun menjadi salah satu kebutuhan.

Mengungkit masalah yang ada hanya akan membuat pertengkaran kembali terjadi lho, Ma.

Ada baiknya Mama membawakan ipar dengan makanan kesukaannya, dengan begitu hubungan yang sempat retak bisa kembali utuh sempurna.

Nah, sudah berbaikan belum, Ma?

Baca juga: 

The Latest