"Awalnya memang karena kita sering bertemu saat promo. Jadi, kan kita satu manajemen semuanya," ungkap Nuca.
Cerita Terbentuknya Grup Senandika, Bermula dari Indonesian Idol

- Awal persahabatan Nuca, Samuel, dan Mark dimulai dari pertemuan rutin saat aktivitas promosi karena satu manajemen.
- Persahabatan yang terjalin kemudian memunculkan "angan-angan liar" untuk membuat sebuah showcase bersama.
- Tantangan utama ketiganya dalam grup Senandika, yakni menyatukan tiga solois dengan warna musik yang sudah kuat masing-masing.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Senandika sebuah grup vokal yang terbentuk dari persahabatan tiga kontestan Indonesian Idol yang berasal dari season berbeda. Nuca dan Samuel Cipta berkompetisi saat Indonesian Idol season 10, sementara Mark Natama dari season 11.
Walau tidak semua anggota berasal dari tahun Indonesian Idol yang sama, namun tidak menghalangi mereka bertiga untuk membuat sebuah gup vokal. Dalam sebuah wawancara eksklusif bersama Popmama di IDN HQ, pada Rabu (14/7/2025), Senandika menjelaskan bagaimana grup ini terbentuk.
Berikut Popmama.com telah merangkum cerita terbentuknya grup Senandika yang bermula dari Indonesian Idol secara lebih lengkap.
Penasaran? Yuk, disimak ceritanya!
Awal Mula Persahabatan Nuca, Samuel, dan Mark

Perjalanan persahabatan ketiga penyanyi ini dimulai dari pertemuan-pertemuan rutin saat menjalani aktivitas promosi. Apalagi Nuca, Samuel, dan Mark berada dalam manajemen yang sama.
Kebetulan jadwal perilisan single masing-masing dari mereka berdekatan. Hal ini membuat intensitas pertemuan semakin sering. Mereka kerap diajak bersama-sama untuk promosi ke berbagai kota seperti Bandung, Malang, dan Jawa Tengah.
"Intensitas untuk bertemu kita bertiga ini cukup sering. Pada saat itu kita semakin dekat, jadi pada akhirnya bisa berteman dengan baik," tambah Nuca.
Bermula dari Showcase ke Grup Musik

Persahabatan yang terjalin kemudian memunculkan "angan-angan liar" untuk membuat sebuah showcase bersama. Showcase intimate ini menampilkan lagu-lagu pribadi mereka untuk para fans.
"Antusiasme dari pendengar dan teman-teman yang hadir itu sangat-sangat tinggi. Mereka pengin kita melanjutkan proyek ini dan membuat karya atas nama Senandika," ucap Nuca.
Respons positif dari showcase tersebut mendorong ketiganya untuk memutuskan membentuk grup musik. Setelah melalui diskusi panjang dengan label dan manajemen mulai pertengahan hingga akhir 2024, akhirnya pada Juni 2025 mereka merilis single pertama berjudul 'Tak Berdaya'.
Tantangan Menyatukan Tiga Karakter dalam Sebuah Grup

Transisi dari solois ke grup vokal tentu tidak mudah. Bagaimana Senandika dapat menyatukan ketiga orang dengan karakternya masing-masing.
"Tantangan yang paling jelas di awal itu karena kita sebagai soloist, kita udah punya warna musik yang cukup kuat masing-masing. Jadi gimana cara kita nemuin common ground untuk kita bisa memperlihatkan kemampuan kita secara vokal, tetapi tetap harmoni," ucap Mark Natama.
Kunci utamanya adalah menemukan common ground agar ketiganya bisa menunjukkan kemampuan vokal secara harmonis.
"Kunci kalau nyanyi bersama-sama itu bukan supaya ada yang terlihat lebih bagus daripada yang lain, tetapi semuanya sama-sama bagus, justru itu susahnya," jelas Mark.
Hal tersebut merupakan tantangan terbesar bagi ketiganya. Terutama saat menemukan solusi dengan mengeksplorasi warna vokal yang masing-masing dari mereka belum pernah melakukan sebelumnya di lagu ‘Tak Berdaya’.
Kelebihan yang Saling Melengkapi

Dalam dinamika persahabatan Senandika, setiap anggota memiliki kelebihan unik yang membentuk sinergi sempurna. Ketika ditanya tentang kelebihan masing-masing, ketiganya dengan spontan saling memuji satu sama lain. Seolah menunjukkan kedekatan dan saling menghargai yang mendalam.
Nuca sebagai The Peacemaker: Sosok yang dipercaya sebagai kapten grup, Nuca memiliki kemampuan luar biasa untuk tetap tenang dalam situasi apa pun.
"Dia bisa keep cool di situasi apa pun. Keep cool tuh bukan stay cool kalau jaim stay cool itu ya. Maksudnya dia bisa terus kepala dingin. Nah, karakter ini tidak gampang buat sebagian orang," jelas Mark Natama.
Mark Natama sebagai The Voice: Sebagai anggota yang paling vokal dan berani, Mark Natama menjadi juru bicara dalam grup Senandika.
"Dia malah yang paling bisa vokal daripada kita berdua," akui Samuel dengan tulus.
Kelebihan Mark bukan hanya soal keberanian berbicara, tetapi juga kemampuannya mengartikulasikan pemikiran bersama.
"Kadang kalau misalkan kita ada suatu hal yang mau sampaikan, tetapi nggak tau, Mark tuh kadang bisa menyuarakan itu dengan cukup baik," tambah Samuel.
Samuel Cipta sebagai The Mood Lifter: Dengan kepribadian yang ceria dan kemampuan natural untuk membuat orang tertawa, Samuel menjadi penjaga suasana dalam grup.
"Dia naikin mood, jadi pembangun mood dari Senandika ini," ucap Mark Natama.
Bahkan Samuel sendiri dengan percaya diri mengakui, "Gue orangnya lucu banget, gue paling lucu."
Kelebihan ini bukan hanya soal humor, tetapi kemampuan Samuel untuk mencairkan suasana tegang. Karakter Samuel ini membuat atmosfir kerja menjadi lebih menyenangkan, dan menjaga semangat grup tetap positif dalam setiap situasi.
Itulah rangkuman dari cerita terbentuknya grup Senandika yang bermula dari Indonesian Idol. Ikuti terus perjalanan Senandika di dunia musik ya, Ma.