7 Fakta dan Sinopsis Film Materialists, Kisah Seorang Makcomblang
- Film Materialists menghadirkan kisah makcomblang Lucy (Dakota Johnson). Lucy terjebak dilema memilih antara cinta pragmatis dari Henry (Pedro Pascal) dan cinta sejati mantan kekasihnya bernama John (Chris Evans).
- Film ini disutradarai Celine Song (Past Lives) dengan trio aktor ternama Dakota Johnson, Pedro Pascal, dan Chris Evans.
- Film yang terinspirasi komedi romantis klasik era 80-90an ini telah tayang di bioskop Indonesia sejak 20 Agustus 2025.
Industri perfilman Hollywood kembali menghadirkan komedi romantis yang segar melalui film Materialists. Film Materialists disutradarai oleh Celine Song mengangkat tema cinta segitiga dengan latar dunia kencan modern di Manhattan yang penuh intrik.
Dengan kolaborasi apik antara Dakota Johnson, Pedro Pascal, dan Chris Evans, film Materialists menjanjikan pengalaman sinematik yang menghibur sekaligus membuat penonton ikut larut dalam dilema cinta yang universal.
Sebagai sutradara, Celine Song sebelumnya sukses dengan Past Lives dan dibintangi oleh trio aktor papan atas Hollywood. Film Materialists ini mengajak penonton merenungkan makna cinta di era modern.
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa fakta dan sinopsis film Materialists secara lebih detail.
Disimak fakta menariknya, yuk!
Deretan Fakta dan Sinopsis Film Materialists
Sinopsis Film Materialists
Film Materialists berkisah tentang Lucy (Dakota Johnson), seorang makcomblang muda yang ambisius dan tinggal di Manhattan, New York. Kehidupan profesionalnya sebagai pencari jodoh untuk para klien elite terbilang sukses, ia telah berhasil menyatukan 9 pasangan hingga menikah.
Namun, ironi hidup Lucy justru terletak pada kisah cintanya sendiri yang rumit. Sebagai seorang yang ahli menyatukan cinta orang lain, Lucy justru terjebak dalam dilema perasaan antara dua pria yang sangat berbeda.
Di satu sisi, ada Henry (Pedro Pascal), seorang laki-laki mapan yang jatuh cinta padanya dan menawarkan kehidupan nyaman dengan segala kemewahan. Di sisi lain, ada John (Chris Evans), mantan kekasihnya yang bekerja sebagai aktor sekaligus pelayan. John mengingatkan Lucy pada cinta sejati masa lalu.
Lucy harus memilih antara cinta pragmatis yang menjanjikan keamanan finansial atau cinta tulus yang pernah membuatnya merasakan kebahagiaan sejati. Keputusan ini tidak mudah, apalagi ketika ia mulai mempertanyakan pandangannya sendiri tentang cinta dan pernikahan.
1. Film komedi romantis yang terinspirasi dari era keemasan Hollywood
Film Materialists mengingatkan penonton pada film-film komedi romantis klasik era 80-an dan 90-an yang sempat populer. Sutradara Celine Song mengambil inspirasi dari karya-karya James L. Brooks seperti Broadcast News dan Terms of Endearment.
Dengan setting Manhattan yang ikonik, film ini menghadirkan nostalgia bagi penggemar genre romcom yang kini jarang diproduksi di Hollywood. Materialists menjadi angin segar dalam industri yang didominasi film superhero dan action.
2. Kolaborasi bintang-bintang papan atas Hollywood yang langka
Film Materialists mempertemukan tiga aktor ternama yang sebelumnya jarang berkolaborasi. Dakota Johnson yang terkenal lewat trilogi Fifty Shades of Grey bertemu dengan Chris Evans (Captain America) dan Pedro Pascal (The Last of Us, The Mandalorian).
Kombinasi ketiga aktor dengan karakter dan daya tarik berbeda ini menjadi salah satu selling point utama film. Chemistry mereka di layar lebar sangat dinanti-nantikan oleh penggemar dari berbagai kalangan.
3. Berdasarkan pengalaman pribadi sang sutradara
Sutradara Celine Song pernah meraih pujian lewat Past Lives (2023). Ia diketahui mengangkat sebagian pengalamannya sebagai makcomblang dalam film Materialists. Meskipun tidak persis sama, Celine pernah terjun dalam dunia matchmaking yang memengaruhi perspektifnya.
Sentuhan personal ini membuat karakter Lucy terasa autentik dan relatable. Celine berhasil menciptakan tokoh yang kompleks dengan konflik internal yang mendalam tentang cinta dan materi.
4. Mengangkat tema kontroversial tentang pernikahan sebagai transaksi
Film Materialists berani mengangkat tema yang cukup kontroversial di masyarakat modern. Lucy memandang pernikahan sebagai transaksi bisnis, di mana faktor finansial menjadi pertimbangan utama dalam memilih pasangan hidup.
Tema ini sangat relevan dengan realitas dunia kencan abad ke-21, terutama di kota besar seperti New York. Film Materialists mengkritisi materialisme dalam hubungan romantis dengan cara yang cerdas dan tidak menggurui.
5. Detail profesi makcomblang yang unik dan menarik
Sebagai makcomblang profesional, Lucy harus menghadapi klien-klien elite dengan kriteria yang sangat spesifik. Mulai dari tinggi badan, pendidikan, gaji, hobi, bahkan detail fisik yang terkadang tidak masuk akal.
Penggambaran dunia matchmaking ini memberikan insight menarik tentang industri pencarian jodoh di kalangan upper class. Lucy harus bernegosiasi dan mencatat setiap detail untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan.
6. Kontras karakter laki-laki yang mencerminkan dilema hidup modern
Film ini cerdas dalam menciptakan dua karakter laki-laki yang mewakili pilihan hidup berbeda. Henry (Pedro Pascal) adalah representasi stabilitas, kemapanan, dan masa depan yang aman. Ia tinggal di rumah nyaman dan bisa memberikan apa saja untuk Lucy.
Sebaliknya, John (Chris Evans) merepresentasikan passion, cinta sejati, dan mimpi yang belum terwujud. Ia masih tinggal di apartemen bersama teman-teman sambil mengejar karier acting yang tidak pasti. Kontras ini mencerminkan dilema banyak orang di usia 20-30an.
7. Film Materialists tayang di Indonesia mulai pertengahan Agustus 2025
Film Materialists sudah tayang di bioskop Indonesia mulai tanggal 20 Agustus 2025. Film ini dapat disaksikan di seluruh bioskop kesayangan mama.
Dengan jadwal penayangan yang sudah dimulai, para penggemar komedi romantis dapat segera menyaksikan dilema Lucy dalam memilih antara cinta dan materi. Film ini diharapkan dapat menjadi tonggak kebangkitan genre romcom di era modern.
Itulah rangkuman dari beberapa fakta dan sinopsis film Materialists. Jadi nggak sabar untuk segera menonton bagaimana Lucy menyelesaikan dilema cintanya, kan?
