"Jadi basic-nya aku memang sudah biasa nge-coach orang, sama belajar juga NLP," jelas Baba dalam salah satu kontennya.
7 Fakta Keluarga Arra Balita Pintar Viral, Parenting Orangtua Dikritik

Orangtua Arra, balita berusia 5 tahun yang viral di Tiktok hingga konon dilaporkan ke KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) pada akhir Maret 2025. Keluarga Arra, balita viral Tiktok ini berawal dari unggahan di akun Tiktok @bababubuarra mengenai tingkah si Kecil tersebut.
Ini membuat orangtua Arra dikritik gaya parentingnya. Mulai dari tidak menegur Arra yang masih harus diarahkan hingga membiasakan hal yang tidak baik. Padahal Arra sendiri yang masih kecil masih dalam tumbuh kembang emasnya.
Bagaimana keluarga Arra ini bisa viral dan apa penyebabnya? Apakah benar kedua orangtua Arra tidak melakukan apa-apa?
Berikut Popmama.com rangkum fakta keluarga Arra balita viral Tiktok, orangtua dikritik karena gaya parentingnya.
Kumpulan Fakta Keluarga Arra Balita Pintar Viral
1. Kedua orangtua Arra yang menemani tumbuh kembangnya
-NKgbWpzON1L43Mv7RzF0SyRIPC5V6XuJ.jpg)
Arra merupakan influencer cilik yang viral di TikTok karena bermain 'ABC lima dasar' dengan sang papa. Arra dikenal karena kepandaiannya berbicara dan kerap memberikan nasihat yang dianggap melebihi usianya.
Kedua orangtuanya, Billi Sandi Pratama (Baba) dan Mega Vallentina (Bubu), memiliki peran penting dalam mendampingi tumbuh kembang Arra.
Keduanya berkomitmen untuk menemani setiap langkah Arra di tumbuh kembangnya. Mereka ingin Arra tumbuh menjadi anak yang tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki adab.
Sesuai dengan hasil interview Baba dan Bubu Arra di beberapa podcast, salah satunya Atta Halilintar. Billi dan Mega juga pernah mengatakan hal serupa saat hadir di dua acara TV berbeda.
2. Profil kedua orangtua Arra, sang papa punya bisnis event organizer

Mega Vallentina yang dipanggil Arra dengan sebutan Bubu. Selain akrab disapa Bubu, Bubu Arra juga akrab disapa Valen.
Dikutip dari berbagai sumber, ia mengakui merupakan seorang mualaf. Adapun asal-usul keluarga Valen yakni memiliki seorang papa keturunan Tiongkok. Ia mengaku keluarganya pernah mengalami kebangkrutan.
Sementara itu, papa dari Arra atau akrab disapa Baba bernama lengkap Billi Sandi Pratama. Tidak hanya Mama Valen yang punya pengalaman bangkrut, Billi juga punya pengalaman sedih ditinggal kedua orangtuanya.
Papa dari Billi meninggal dunia usai menderita sakit kanker paru-paru. Setelah ditinggalkan oleh sang papa, Billi juga harus menerima kenyataan pahit mamanya yang meninggal dunia akibat pecah pembuluh darah usai terjatuh dari kamar mandi.
3. Arra dibesarkan kedua orangtuanya di Bandung, Jawa Barat
-vylrZkdu9oGrhwblnl1F7latLXRuCRsx.jpg)
Arra merayakan ulang tahunnya yang ke-5 pada tanggal 7 September 2024. Hal ini menunjukkan bahwa Arra lahir pada tanggal 7 September 2019 atau akan berusia 6 tahun di tahun 2025 ini.
Dari beberapa konten yang diunggah di Tiktok @bababubuarra, terlihat si Kecil tinggal di dalam komplek perumahan di Bandung. Hal itu juga terlihat dari dialek bahasa yang kerap Arra ucapkan yang kental berbahasa Sunda.
4. Latar belakang pendidikan orangtua Arra, dipanggil Baba dan Bubu
-luzu1vnu4YBkFuj8912niLJrANENZ2rk.jpg)
Billi atau Baba Arra diketahui pernah mengenyam pendidikan S1 di Universitas Islam Bandung, jurusan Ilmu Komunikasi pada tahun 2010. Namun, sebelum mendapatkan gelar Sarjana, Billi sudah terlebih dahulu keluar dari kampus pada tahun 2018.
Sementara Mama Valen juga diketahui perempuan asal Bandung. Ia merupakan lulusan Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Bandung. Dari akun LinkedIn, Mama Valen meriwayatkan dirinya sebagai owner Vecha Event Organizer yang dipimpin sang Suami.
Tidak hanya itu ia juga punya pengalaman sebagai penyiar radio, host, hingga MC. Ia sempat bekerja menjadi MC bersama Ivan Gunawan di tahun 2017 silam.
Mama Valen juga pernah dipercaya sebagai host Inspirasi TV pada tahun 2018 lalu. Acara yang dipandu olehnya kala itu tayang setiap hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 WIB. Portofolio Mega Vallentina sebagai MC bisa terlihat di akun Instagram pribadinya yakni Instagram @megavallentina.
5. Parenting Baba dan Bubu Arra, deep talk banyak hal
Dalam mendidik Arra, Baba dan Bubu menerapkan komunikasi tanpa menggunakan bahasa bayi. Mereka berkomunikasi dengan Arra menggunakan bahasa yang jelas dan sesuai dengan percakapan orang dewasa.
Namun, sebisa mungkin tetap mudah dipahami anak seusianya. Tujuannya adalah agar Arra dapat mencerna informasi di sekitarnya dengan lebih baik.
Selain itu dari beberapa podcast ia menyebut kerap melakukan deep talk atau mengobrol secara dalam dengan anaknya. Diketahui, Billi merupakan seorang penggemar vespa.
Tak heran jika Billi menjadikan motor vespa sebagai topik obrolan untuk mengobrol dengan anak perempuannya tersebut. Orangtua Arra menyebut gaya parenting mereka sebagai 'vesparenting'.
6. Baba Arra mengaku menerapkan NLP untuk parenting mereka
-XffccoKlnTMRTYrIoDozYUmuBqvc31tX.jpg)
Dalam salah satu podcast, Baba Arra juga mempelajari Neuro-Linguistic Programming (NLP) untuk parenting anaknya. Ia memanfaatkan metode tersebut dalam pola asuh mereka.
NLP merupakan suatu pendekatan dalam psikologi yang menekankan pada pola komunikasi serta perilaku. Bukan tanpa sebab Baba Arra menerapkan hal ini, pasalnya ia punya pengalaman sebagai pelatih dan telah mempelajari NLP sebelumnya.
Efektivitas metode parenting berbasis NLP seperti yang diterapkan Billi atau Baba Arra telah banyak dibahas dalam berbagai studi dan praktik psikologi.
Secara umum, NLP dinilai cukup efektif dalam konteks pengasuhan anak, terutama dalam hal komunikasi, pengendalian emosi, dan pembentukan karakter.
7. Gaya parenting kedua orangtua Arra dikritik

Arra dikenal sebagai anak yang cerdas, namun ini tidak menjadikannya sudah paham soal banyak ha. Ini menjadi celah sekaligus pengingat bagi orangtuanya untuk mengajarkan sikap dan etika yang sesuai dengan usianya.
Kritik yang melayang kepada kedua orangtua Arra menekankan bahwa anak-anak cenderung meniru perilaku di sekitarnya. Di mana Arra sendiri banyak diperbincangkan karena mengomentari banyak hal dan cenderung ceplas-ceplos. Di sini peran orangtua dalam memfilter dan membimbing sangat krusial.
Baru-baru ini, Arra terlibat dalam kontroversi akibat pernyataannya yang dianggap menghina profesi tertentu, seperti buruh pabrik dan kusir delman. Menanggapi hal tersebut, orangtua Arra menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan memutuskan untuk menutup akun media sosial mereka sebagai bentuk tanggung jawab atas kejadian tersebut.
Dengan pendekatan pengasuhan yang mereka terapkan, Baba dan Bubu berupaya membentuk Arra menjadi anak yang cerdas dan kritis. Namun, mereka juga diingatkan untuk selalu memperhatikan aspek etika dan sikap yang sesuai dengan perkembangan usia anak.
Itulah tadi fakta keluarga Arra balita viral Tiktok, orangtua dikritik dan menutup akun Arra. Tidak ada parenting yang sempurna, karena pengasuhan anak perlu dukungan dari lingkungan sekitar.
Seperti kata pepatah, it takes a village to raise a child.



















