Eko Patrio merupakan anak dari pasangan Sumarsono dan Sumini yang lahir pada 30 Desember 1970. Saat masih duduk di bangku SMA, Eko membentuk kelompok lawak bernama Seboel.
Eko Patrio menikah dengan aktris Viona Rosalina pada 12 Oktober 2001 dan dikaruniai tiga anak, yaitu Syawal Adrevi Putra Purnomo, Nayla Ayu, dan Cannavaro Adrevi Putra Purnomo.
Pertemuan pertama Eko dan Viona terjadi di pesta ulang tahun aktor Harry Capri. Dari situlah, hubungan mereka berkembang hingga berujung pada pernikahan.
Eko Hendro Purnomo atau akrab disapa Eko Patrio dikenal sebagai pelawak, politikus, sekaligus pembawa acara di Indonesia. Dari dunia entertainment, Eko Patrio memutuskan terjun ke dunia politik sebagai anggota DPR.
Perjalanan hidup Eko pun menarik untuk diikuti, termasuk kisah keluarganya yang jarang tersorot. Diketahui, Eko telah dikaruniai tiga orang anak dari pernikahannya dengan aktris Viona Rosalina.
Nah, kali ini Popmama.com siap membahas fakta keluarga Eko Patrio secara lebih detail.
Eko Patrio merupakan anak dari pasangan Sumarsono dan Sumini yang lahir pada 30 Desember 1970. Saat masih duduk di bangku SMA, Eko sempat membentuk kelompok lawak bernama Seboel bersama Jejen dan Tejo.
Nama kelompok lawak tersebut merupakan singkatan dari ‘Sekelompok Bocah Eling’. Dari situ, mereka berhasil memenangkan sebuah lomba lawak yang diadakan oleh Radio Suara Kejayaan.
Barulah setelah lulus kuliah, Eko kembali membentuk kelompok lawak baru bernama Patrio bersama Akri dan Parto.
Eko Patrio resmi mempersunting aktris Viona Rosalina pada 12 Oktober 2001. Pernikahan mereka berlangsung khidmat dan penuh kebahagiaan di Masjid At-Tin, Jakarta Timur.
Resepsi pernikahan sendiri dilangsungkan di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, pada 26 Oktober 2001. Dari pernikahan tersebut, pasangan ini dikaruniai tiga anak, yaitu Syawal Adrevi Putra Purnomo, Nayla Ayu, dan Cannavaro Adrevi Putra Purnomo.
Pertemuan pertama Eko Patrio dan Viona terjadi di pesta ulang tahun aktor Harry Capri. Takdir kembali mempertemukan mereka ketika sama-sama menjadi panitia pernikahan anak pesohor tersebut.
Dari situlah, Eko mulai berani mengantar Viona pulang, hingga akhirnya mereka bertukar nomor telepon. Komunikasi yang awalnya sederhana pun berkembang menjadi hubungan yang semakin dekat dan berujung pada pernikahan.
Dalam pernikahannya, Eko Patrio memberikan maskawin yang terbilang unik dan penuh arti. Ia menghadiahkan seperangkat alat salat, emas seberat 43 gram, serta uang rupiah dari pecahan terkecil hingga seratus ribu.
Maskawin ini bukan sekadar simbol materi, tetapi juga wujud cinta dan komitmen tulus dari Eko untuk membangun rumah tangga bersama Viona. Setiap detailnya mencerminkan niat baik serta harapan agar perjalanan rumah tangga mereka diberkahi.
Eko Patrio dan Viona percaya bahwa komunikasi terbuka adalah kunci dalam menjaga hubungan tetap harmonis. Mereka selalu meluangkan waktu untuk melakukan pillow talk, berbagi cerita, hingga saling memberi kabar meski sama-sama sibuk.
Kejujuran juga menjadi prinsip penting dalam rumah tangga mereka. Pasangan ini bahkan terbuka mengenai siapa saja yang mencoba mendekati mereka, sehingga rasa percaya tetap terjaga dengan baik.
Meski sudah puluhan tahun menikah, Eko Patrio dan Viona tetap memperlihatkan sisi romantis mereka. Melalui media sosial, pasangan ini kerap mengunggah momen kebersamaan, mulai dari foto lucu hingga video konyol.
Unggahan tersebut tidak hanya menunjukkan keharmonisan rumah tangga mereka, tetapi juga menginspirasi banyak orang. Kehidupan harmonis yang ditampilkan membuat keduanya terlihat sebagai pasangan serasi dan langgeng.
Putra pertama mereka, Syawal Adrevi Putra Purnomo, dikenal sebagai sosok yang cerdas dan mandiri. Di usia 15 tahun, ia sudah berhasil menamatkan pendidikan SMA.
Setelah menyelesaikan kuliah S1 di jurusan Manajemen Marketing, Syawal kini dipercaya Eko Patrio untuk mengelola bisnis keluarga, Ekomando. Eko bahkan memberikan kepercayaan penuh dengan menjadikannya penanggung jawab utama.
Nah, itu dia beberapa fakta keluarga Eko Patrio. Kehangatan keluarga Eko Patrio membuat banyak orang merasa iri.