7 Fakta Keluarga Pangeran Arab 'Sleeping Prince', Alami 20 Tahun Koma
- Pangeran Al Waleed bin Khaled bin Talal wafat pada usia 36 tahun setelah 20 tahun koma akibat kecelakaan di London.
- Putra sulung Pangeran Khaled dan Putri Jazzi berasal dari keluarga berpengaruh di Arab Saudi, cucu dari Pangeran Talal Bin Abdulaziz Al Saud, dan papanya aktif dalam berbagai sektor bisnis.
- Kekayaan keluarga Al Waleed mencapai US$ 16,4 miliar atau sekitar Rp266,68 triliun, dan pihak keluarga senantiasa menjaga serta merawat selama dua dekade.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Pangeran Al Waleed bin Khaled bin Talal atau lebih dikenal sebagai ‘Sleeping Prince’ wafat pada Sabtu (19/7/2025). Ia meninggal dalam usia 36 tahun setelah 20 tahun mengalami koma akibat kecelakaan di London pada tahun 2005.
Kecelakaan itu terjadi saat ia tengah menempuh pendidikan militer di Inggris. Selama dua dekade lamanya, kedua orangtua Pangeran Al Waleed khususnya sang papa senantiasa menunggunya tersadar dari koma.
Kesetiaan keluarga yang menantikan ‘Sleeping Prince’ terbangun dari tidur panjangnya membuat banyak orang ikut terharu. Berikut Popmama.com siap membahas fakta keluarga Pangeran Arab ‘Sleeping Prince' secara lebih detail.
Deretan Fakta Keluarga Pangeran Arab 'Sleeping Prince'
1. Putra sulung dari Pangeran Khaled dan Putri Jazzi
Pangeran Al Waleed lahir di California, Amerika Serikat pada April 1990. Dia adalah anak pertama dari Pangeran Khaled bin Talal dan Putri Jazzi (Reema binti Talal). Pangeran Al Waleed merupakan bagian dari anggota keluarga kerajaan Arab Saudi.
Bisa dibilang, ia berasal dari keluarga berpengaruh di Arab Saudi. Sang papa adalah miliarder Arab Saudi, pendiri, CEO, sekaligus pemilik 95 persen saham dari Kingdom Holding Company yang memiliki sejumlah perusahaan besar, termasuk hotel Four Seasons George V di Paris.
2. Cucu dari Pangeran Talal Bin Abdulaziz Al Saud
Selama 20 tahun lamanya, Pangeran Khaled telah melakukan berbagai upaya agar putranya dapat sembuh seperti semiula.
Bahkan ia dengan tegas menolak mencabut alat bantu kehidupan anaknya hingga akhirnya benar-benar dinyatakan telah meninggal dunia.
Pangeran Al Waleed adalah cucu dari mendiang Pangeran Talal Bin Abdulaziz Al Saud. Ia juga dikenal sebagai keponakan dari Pangeran Al Waleed bin Talal, miliarder Arab Saudi yang dikenal sebagai investor global dan tokoh berpengaruh di bidang bisnis dan filantropi.
3. Papanya aktif dalam berbagai sektor bisnis
Pangeran Khaled adalah pendiri sekaligus CEO KBW Ventures yang terlibat aktif di berbagai tingkat bisnis.
Dalam sektor properti dan real estate, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Eksekutif sekaligus salah satu pendiri Arada, sebuah perusahaan pengembang properti yang berbasis di Uni Emirat Arab.
4. Kekayaan keluarga Al Waleed
Baik secara pribadi maupun melalui Kingdom Holding, Al Waleed telah menanamkan investasi di X dan xAI, perusahaan milik Elon Musk.
Di luar Kingdom Holding, ia juga memiliki sejumlah properti di Arab Saudi, perusahaan hiburan Rotana yang bergerak di bidang film dan musik berbahasa Arab, serta sekitar 1,5 persen saham di perusahaan media sosial Snap.
Menurut data dari Forbes, kekayaan Al Waleed tercatat mencapai US$ 16,4 miliar atau sekitar Rp 266,68 triliun. Setelah sempat dikeluarkan dari daftar Forbes pada tahun 2018, Al Waleed dan keluarganya kembali masuk dalam daftar tahunan para miliarder di tahun 2025.
5. Pihak keluarga senantiasa menjaga dan merawat selama dua dekade
Pada tahun 2015, tepatnya setelah sepuluh tahun tanpa menunjukkan perkembangan signifikan, tim dokter menyarankan agar alat bantu yang selama ini tersambung pada tubuh Pangeran Al Waleed dihentikan.
Namun, sang papa dengan tegas menolak tegas ide tersebut. Pihak keluarga khususnya kedua orangtuanya senantiasa tidak pernah berhenti untuk berharap, merawat, dan mendoakan.
“Jika Allah menghendakinya meninggal dalam kecelakaan itu, dia pasti sudah berada di dalam kubur sekarang,” ujarnya.
“Anakku adalah anugerah terbesar dalam hidupku. Kami terus berdoa dan berharap untuk pemulihannya, apapun yang terjadi,” ujar Pangeran Khalid.
Selama bertahun-tahun, anggota keluarga kerajaan secara bergantian mendampinginya. Pada tahun 2019, Pangeran Al Waleed sempat menggerakkan jari tangannya dan perlahan menolehkan kepala.
Namun, setelah itu tidak terjadi perkembangan medis yang signifikan. Para ahli menyebut kondisinya sebagai salah satu kasus koma terpanjang akibat cedera otak traumatik.
6. Bibinya senantiasa mengunggah kabar dan foto Pangeran Al Waleed
Dua dekade berlalu, perhatian dan doa untuk Pangeran Al Waleed tidak pernah berhenti begitu saja. Bahkan, keluarga secara rutin membagikan kabar dan foto sang pangeran yang masih dalam keadaan koma.
Pada April 2025, bertepatan dengan 20 tahun masa komanya dan usianya yang genap 36 tahun, Putri Rima binti Talal selaku bibinya membagikan foto-foto sang keponakan melalui akun media sosial disertai pesan menyentuh dan doa penuh harapan.
Tak hanya itu, bibinya yang lain, Putri Noura binti Talal, juga pernah membagikan video yang menunjukkan gerakan jari Al Waleed pada Oktober 2020.
“Segala puji bagi Allah yang telah memulihkan kesehatanmu, maka janganlah berputus asa dengan kekuasaan Allah,” tulisnya.
7. Kabar duka diumumkan oleh sang Papa
Terbaru, pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal dinyatakan meninggal dunia dalam usia 36 tahun setelah 20 tahun koma. Kabar duka pertama kali disampaikan oleh sang Papa melalui unggahan di media sosial X.
"Dengan penuh keimanan terhadap takdir dan ketetapan Allah, serta dengan rasa duka yang dalam, kami mengumumkan wafatnya putra tercinta kami, Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal bin Abdulaziz Al Saud. Semoga Allah merahmatinya, yang telah berpulang hari ini," tulisnya dikutip Minggu (20/7/2025).
Demikian informasi seputar fakta keluarga Pangeran Arab ‘Sleeping Prince’. Turut berduka cinta kepada seluruh keluarga besar Al Saud, khususnya Pangeran Khaled yang selama dua dekade ini senantiasa menunggu putranya untuk pulih.
