Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Bakal Jadi Film! 5 Fakta Novel Jangan Buang Ibu, Nak

5 Fakta Novel Jangan Buang Ibu, Nak COVER
Instagram.com/agungsaputrabm
Intinya sih...
  • Jangan Buang Ibu, Nak adalah karya Wahyu Derapriyangga yang terbit pada 2014. Novel ini mengangkat isu sosial nyata mengenai penelantaran orangtua yang menguras emosi pembaca.
  • Fokus utama cerita adalah bakti anak dan realitas pahit seorang mama yang dikirim ke panti jompo. Cerita ini menjadi kritik sosial mendalam tentang moralitas dan etika berbakti.
  • Novel ini kembali menjadi perbincangan hangat karena akan diadaptasi menjadi film layar lebar oleh Leo Pictures. Adaptasi ini meningkatkan kembali minat publik terhadap cerita aslinya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Novel Jangan Buang Ibu, Nak kembali menarik perhatian publik, bukan hanya karena ceritanya yang menyentuh, tetapi juga berkat perkembangan adaptasinya ke layar lebar. Karya sastra Indonesia ini dikenal luas karena keberaniannya mengangkat isu sosial yang sering dianggap tabu namun nyata terjadi di masyarakat.

Ditulis dengan narasi emosional, novel ini berhasil menjadi bacaan penting yang memicu diskusi mendalam mengenai hubungan keluarga, tanggung jawab anak, dan makna bakti yang sesungguhnya. Fokus utama novel ini terletak pada kritik sosial terhadap fenomena penelantaran orangtua di masa tua mereka, sebuah kejadian yang disampaikan secara gamblang oleh sang penulis.

Nah, untuk informasi lebih lanjut, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa fakta novel Jangan Buang Ibu, Nak yang sedang hangat.

Yuk, disimak fakta menariknya!

Deretan Fakta Novel Jangan Buang Ibu, Nak

1. Dikarang oleh penulis bernama Wahyu Derapriyangga

5 Fakta Novel Jangan Buang Ibu, Nak 1
Instagram.com/wahyuqolbu

Novel Jangan Buang Ibu, Nak merupakan karya orisinal dari penulis Indonesia bernama Wahyu Derapriyangga. Penulis ini dikenal memiliki gaya penceritaan yang kuat dalam menyajikan drama keluarga yang emosional dan realistis, berhasil menyentuh hati banyak pembaca melalui kisah-kisah yang diangkatnya.

Karya ini diterbitkan oleh Wahyu Qolbu, sebuah penerbit yang sering mengkhususkan diri pada bacaan inspiratif dan Islami.

Kemampuan Wahyu Derapriyangga dalam merangkai kata membuat novel ini menjadi salah satu bacaan yang membekas dan terus relevan untuk dibicarakan hingga saat ini.

2. Novel yang mengangkat isu sosial nyata

5 Fakta Novel Jangan Buang Ibu, Nak 2
Freepik/jcomp

Kekuatan utama novel ini terletak pada fondasi ceritanya yang berasal dari isu sosial nyata dan relevan di Indonesia.

Cerita ini tidak hanya sekadar fiksi, melainkan cerminan dari fenomena pahit di masyarakat di mana orangtua yang lanjut usia sering kali terpinggirkan atau bahkan ditelantarkan oleh anak kandung mereka sendiri.

Melalui kisah tokoh utama Restiana, novel ini berfungsi sebagai kritik sosial yang tajam. Pembaca diajak untuk melihat realitas perlakuan buruk terhadap orangtua, yang sering kali bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya Indonesia yang menjunjung tinggi bakti serta kasih sayang keluarga.

3. Fokus pembahasan novel tentang penelantaran orangtua

5 Fakta Novel Jangan Buang Ibu, Nak 3
Freepik/jcomp

Fokus utama pembahasan dalam novel ini adalah tragedi penelantaran orangtua di masa senja mereka. Alur cerita dibangun di sekitar keputusan anak-anak Restiana untuk menempatkan mamanya di panti jompo tanpa persetujuan tulus sang mama.

Novel ini mengeksplorasi perasaan kesepian, kekecewaan, dan kerinduan seorang mama yang mendambakan kehangatan keluarga di usia tuanya. Penulis menekankan kontras antara pengorbanan mama saat membesarkan anak-anaknya dengan perlakuan dingin yang diterimanya, menyoroti pentingnya etika dan moral dalam berbakti kepada orangtua.

4. Pertama kali terbit tahun 2014

5 Fakta Novel Jangan Buang Ibu, Nak 4
Instagram.com/wahyuqolbu

Novel Jangan Buang Ibu, Nak pertama kali diterbitkan pada tahun 2014. Meskipun sudah berusia satu dekade lebih, relevansi ceritanya tetap terasa hingga saat ini, menunjukkan bahwa isu yang diangkat bersifat abadi.

Penerbitan ulang atau rebranding novel ini, ditambah dengan berita adaptasi film, membuatnya kembali populer di kalangan pembaca baru maupun pembaca lama.

Usia novel ini membuktikan kualitas ceritanya yang mampu bertahan melintasi waktu dan generasi pembaca.

5. Viral karena akan diadaptasi menjadi sebuah film

5 Fakta Novel Jangan Buang Ibu, Nak 5
Instagram.com/leopictures_official

Alasan utama mengapa novel ini kembali viral dan hangat diperbincangkan saat ini adalah pengumuman adaptasinya ke layar lebar. Rumah produksi Leo Pictures telah mengonfirmasi proyek film berjudul Jangan Buang Ibu yang diangkat dari novel tersebut.

Adaptasi film ini, yang akan disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu, diharapkan dapat mengulang kesuksesan film drama keluarga bertema serupa. Proyek ini secara efektif mendongkrak kembali minat publik terhadap novel aslinya, membuat karya Wahyu Derapriyangga ini kembali dicari di toko buku dan platform daring.

Itulah rangkuman dari beberapa fakta novel Jangan Buang Ibu, Nak yang sedang hangat.

Novel ini bukan sekadar hiburan, melainkan sebuah pengingat keras bagi kita semua tentang pentingnya menghargai dan merawat orangtua di masa tua mereka.

FAQ Film yang Diangkat dari Novel

Novel dijadikan film disebut apa?

Istilah ekranisasi mulai dikenal dengan munculnya fenomena adaptasi karya sastra dalam bentuk film yang berkembang pada awal tahun 2000. Pada dasarnya, ekranisasi adalah proses mengadaptasi buku atau novel ke dalam sebuah film.

Film manakah yang berdasarkan novel?

Ada banyak novel yang dijadikan film, baik dari Indonesia maupun luar negeri, seperti Dilan 1990, Bumi Manusia, KKN di Desa Penari, Harry Potter, The Lord of the Rings, dan Crazy Rich Asians.

Apakah ada novel Tere Liye yang difilmkan?

Beberapa novel Tere Liye telah difilmkan, di antaranya adalah Hafalan Shalat Delisa (2011), Bidadari-Bidadari Surga (2012), Moga Bunda Disayang Allah (2013), dan Rembulan Tenggelam di Wajahmu (2019).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dimas Prasetyo
EditorDimas Prasetyo
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Foto Dekorasi Pohon Natal Marsha Aruan Tahun 2025, Tema Gingerbread Man

14 Des 2025, 19:48 WIBLife