8 Fakta Pembuatan Album ‘AmbiVert’ Raisa, Sempat Izin ke Anak

- Kolaborasi kuat antara Raisa dan Lafa Pratomo menghasilkan dua lagu dalam satu hari. Lafa Pratomo menyatukan visi produser agar album terdengar harmonis.
- Raisa mengikuti music camp untuk fokus menulis lagu, ia bekerja selama 6-7 jam sehari.
- Raisa dibantu tiga produser hebat di balik layar seperti Lafa Pratomo, Rendy Pandugo, dan Rishanda Singgih.
Menjadi seorang penyanyi papan atas sekaligus mama satu anak bukan hal yang mudah. Namun, Raisa berhasil menyeimbangkan keduanya saat menggarap album terbaru bertajuk ambiVert.
Album ambiVert ini tidak hanya menjadi penanda kembalinya Raisa ke industri musik tanah air, namun juga mencerminkan dinamika kehidupan Raisa sebagai seorang mama, istri serta musisi.
Penasaran seperti apa fakta-fakta pada album ambiVert? Berikut ini Popmama.com telah merangkum sejumlah fakta pembuatan album ambiVert Raisa.
Kumpulan Fakta Pembuatan Album ambiVert Raisa.
1. Langsung produktif sejak awal ketemu produser Lafa Pratomo

Pertemuan pertama Raisa dengan Lafa Pratomo langsung membuahkan hasil yang manis.
Dalam satu hari, keduanya berhasil menyelesaikan dua lagu sekaligus, yaitu 'Pengganti Aku' dan 'Si Paling Mahir'. Kolaborasi ini jadi awal dari chemistry kuat antara Raisa dan Lafa yang berlanjut ke lagu-lagu lainnya di album ambiVert.
2. Ikut music camp demi fokus menulis lagu

Sebagai seorang mama, waktu Raisa sering terbagi antara pekerjaan dan urusan rumah tangga. Oleh karena itulah, Raisa memilih untuk mengikuti music camp, yaitu tinggal di studio bersama tim penulis dan produser agar bisa fokus menulis lagu.
Raisa bahkan meminta izin pada sang suami dan anaknya untuk menginap beberapa hari. Dalam sehari, Raisa bekerja sekitar 6–7 jam. Ia memanfaatkan waktu secara maksimal untuk menggali inspirasi.
“Aku izin sama suami dan anak, aku nginep ya,” ucap Raisa saat press conference album ambiVert di Krapela pada Rabu (25/6/2025).
3. Raisa dibantu tiga produser hebat di balik layar

Proses produksi ambiVert melibatkan tiga produser andal seperti Lafa Pratomo, Rendy Pandugo, dan Rishanda Singgih.
Ketiganya punya gaya dan sentuhan musik yang berbeda, sehingga memberi warna yang beragam dalam album ini. Tapi agar tidak kehilangan arah dan tetap terasa satu kesatuan, Lafa Pratomo mengambil inisiatif untuk menyatukan visi semua pihak.
Lafa bahkan berdiskusi langsung dengan para produser lain dan membuat semacam guideline untuk menjaga tekstur dan warna khas dari album ambiVert. Tujuannya agar setiap lagu, meski berbeda secara gaya, tetap terdengar harmonis serta mewakili identitas musikal Raisa di album ini.
4. Kolaborasi penuh makna dengan almarhum Gusti Irwan Wibowo

Dua lagu di album ambiVert, yaitu 'It’s Okay to Not Be Okay' dan 'Ternyata Tanpamu (Cantik)', ditulis bersama almarhum Gusti Irwan Wibowo. Kehadiran Gusti dalam proses penulisan lagu memberi makna mendalam, apalagi mengingat ini menjadi salah satu karya terakhirnya sebelum berpulang.
Bagi Raisa, bekerja bersama Gusti bukan hanya soal menciptakan lagu, tetapi juga mendapat energi positif dari sosoknya.
“Aku butuh ketularan sama vibes-nya Gusti,” ujar Raisa saat mengenang semangat dan aura menyenangkan sang penulis lagu.
Sementara itu, Lafa Pratomo mengenang sesi workshop mereka sebagai salah satu momen kebersamaan yang paling berkesan.
“Salah satu workshop yang lebih banyak ketawa daripada bikin musiknya,” ucap Lafa.
5. Lagu 'Bila' jadi favorit Raisa dan Lafa Pratomo

Dari semua lagu yang ada, ternyata 'Bila' menjadi lagu favorit Raisa dan Lafa Pratomo. Menurut Lafa, ada “ikatan khusus” dalam lagu ini yang membuatnya begitu spesial.
Lagu 'Bila' bukan hanya menyentuh dari segi lirik, tetapi juga kuat secara emosional, baik bagi sang penyanyi maupun pendengarnya.
6. Nama ambiVert dipilih di detik terakhir

Menariknya, nama album ambiVert baru dipilih setelah semua lagu selesai diproduksi. Awalnya, Raisa dan tim sempat ingin menggunakan nama ambiValent, namun urung karena sudah ada album lain yang memakai judul serupa.
Kata ambiVert sendiri menggambarkan kepribadian Raisa yang fleksibel. Ia bisa menjadi introvert maupun ekstrovert, tergantung situasi. Kepribadian tersebut sangat merepresentasikan perjalanan album ambiVert.
7. Rendy Pandugo beri kebebasan penuh untuk lagu 'Tetap Bukan Kamu'

Saat menggarap lagu 'Tetap Bukan Kamu', produser Rendy Pandugo memberikan kebebasan penuh kepada Raisa dan penyanyi muda Rony Parulian.
"Gue bebaskan, dari mereka berdua aja gimana maunya," ujar Rendy.
Kepercayaan ini membuat proses kreatif lebih natural dan personal, lalu hasilnya pun terasa lebih autentik serta menyentuh.
8. 'Terserah' jadi lagu paling sulit dibawakan secara teknis

Meski sudah berpengalaman di panggung musik, Raisa mengakui bahwa lagu 'Terserah' adalah tantangan tersendiri.
“Sampai sekarang masih deg-degan karena secara vokal dan teknikal sangat menantang buat aku,” ucap Raisa.
Lagu ini menuntut kekuatan vokal dan kontrol emosi yang tinggi, sehingga jadi salah satu karya yang paling sulit untuk dibawakan langsung.
Itulah beberapa fakta pembuatan album ambiVert Raisa. Pengalaman sebagai mama satu anak memberi kedalaman dan kejujuran dalam karya Raisa kali ini. Jangan lupa dengarkan lagu-lagu terbaru Raisa ya, Ma.