Karakter Maurin yang Relate dengan Kehidupan Amanda Rawles

Amanda Rawles menjelaskan bahwa dalam membangun perkembangan karakter Maurin cukup menarik. Hal ini karena adanya jeda waktu tiga tahun dalam alur cerita, Amanda harus memikirkan bagaimana Maurin berkembang selama masa itu. 

"Awal itu menceritakan tentang Maurin dengan Moko pada saat mereka lagi kuliah. Setelah Moko ditimpa oleh masalah sehingga mereka harus berpisah, itu kayak ada jarak waktu 3 tahun sampai akhirnya mereka ketemu lagi. Jadi, di situ ada gap-nya dan gimana caranya aku harus isi gap-nya supaya karakter Maurin ini berkembang dan kelihatan memang sudah 3 tahun yang lalu," ujar Amanda.

Ia juga mengobrol dengan sutradara, Yandy Laurens, tentang kemungkinan Maurin kuliah di luar negeri dan bagaimana itu memengaruhi kepribadiannya. Proses ini memastikan bahwa kedewasaan Maurin terlihat nyata ketika ia kembali bertemu Moko.

"Dan ketika pada akhirnya nanti dia balik lagi, terus bertemu dengan Moko, dengan dirinya yang baru. Itu kayak ada interaksi yang baru juga dengan Moko, kedewasaan yang muncul juga pada Maurin, sehingga akhirnya dia harus mengambil keputusan-keputusan yang sangat dewasa." sambungnya.

Rupanya, karakter Maurin memiliki kedekatan dari kepribadian Amanda sendiri. Amanda bahkan mengatakan bahwa sebagian besar sifat Maurin diambil dari perspektifnya, termasuk perspektif soal hubungan dan ambisi besar.

"Mas Yandy itu lumayan ngambilnya dari karakter aku pribadi terus kayak dikembangin ke Maurin. Jadi lumayan dekat, sebenarnya hal-hal yang dialamin itu mirip banget sama aku, soal percintaan, ya," jelas Amanda.

Namun, ada perbedaan signifikan, seperti ketulusan dan kesabaran Maurin yang luar biasa, yang menurut Amanda, lebih besar daripada dirinya dan menjadi sesuatu yang sulit ia tiru.

Amanda merasa ada kesamaan antara kehidupannya dan perjalanan Maurin, khususnya dalam menghadapi tantangan besar yang memengaruhi mimpi bersama pasangan.

Dalam cerita, Maurin dan Moko harus menemukan jalan baru tanpa meninggalkan impian mereka sepenuhnya, sebuah pengalaman yang menurut Amanda sangat dekat dengan realitasnya.

"Sampai akhirnya mimpi yang mereka punya bareng itu kayak harus mencari jalan lain. Bukan berpisah, cuman mencari mimpi baru bersama-sama. Itu mirip banget," ujarnya.

Amanda yang berperan sebagai Maurin bukan hanya mendapatkan pengalaman bermain perannya saja, tetapi juga mendapat banyak pelajaran berharga dari karakternya itu, terutama tentang keluarga. Ia menyadari bahwa keluarga harus saling memperjuangkan, bukan hanya anak kepada orang tua, tetapi juga sebaliknya.

"Intinya aku kayak jadi dibuka gitu matanya, kalau keluarga memang harus saling memperjuangkan. Jadi, bukan cuman anak yang harus berbakti pada orangtua dan harus memperjuangkan rumah segala macam, tapi sama-sama harus saling mengisi, sama-sama memperjuangkan dan diperjuangkan," ungkap Amanda.

Selain itu, Amanda juga belajar dari karakter Maurin bahwa perlu jujur terhadap perasaan diri sendiri, termasuk ketika merasa lelah, itu adalah hal yang penting.

"Mungkin yang aku belajar dari Maurin itu jujur sama perasaan kita. Maksudnya kalau lo capek ya, lo nggak apa-apa kalau lo capek. Rasa lo nggak kuat ngejalanin beban keluarga yang lo punya, nggak apa-apa lo jujur sama hal itu. Kita perjuangin semuanya bareng-bareng," lanjutnya.

Selain merasa dekat dan mendapatkan banyak pelajaran hidup, Amanda Rawles juga memberikan nilai hidup dari karakter Maurin. Pertama, yakni memperjuangkan dan diperjuangkan, yang mana hubungan baik itu tentang saling memperjuangkan satu sama lain.

Kedua, dengan memprioritaskan diri sendiri dahulu. Amanda menggambarkan pentingnya menjaga kebahagiaan diri sendiri sebelum membahagiakan orang lain. 

Dengan mencintai dan merawat dirinya, ia mampu memberikan yang terbaik untuk keluarganya. Ini mencerminkan pesan penting tentang self-love yang relevan di kehidupan nyata.

"Lo tuh nggak bisa kasih sesuatu yang lo gak punya. Jadi, kalo lo sendiri nggak punya kebahagiaan untuk diri lo sendiri, lo nggak akan bisa buat keluarga lo bahagia juga. Jadi, selalu prioritasin diri sendiri dulu, makanya kalau Maurin kayak gitu." terang Amanda.

Ketiga, percaya diri dan mengenal nilai diri sendiri. Maurin adalah sosok yang percaya diri dan tahu kelebihan serta kemampuannya. Berbeda dengan karakter Moko yang sering meragukan dirinya sendiri, Maurin memahami apa yang menjadi kekuatannya dan tidak ragu menunjukkan hal tersebut.

"Dia sangat-sangat confident, beda dengan Moko yang selalu second guessing kemampuan dia. Kalau Maurin itu tahu dia jagonya apa, dia pintarnya apa, jadi dia tau value dia itu apa," ucapnya.

Keempat, menjadi sosok yang mudah memaafkan. Meski mengalami berbagai konflik, termasuk perpisahan dengan Moko, Maurin adalah pribadi yang tidak menyimpan dendam. 

"Jadi, walaupun mereka putus lah sama Moko gitu-gitu, dia nggak ada menyimpan dendam atau apapun, jadi lumayan pemaaf," jelas Amanda.

Itulah informasi seputar karakter Maurin yang relate dengan kehidupan Amanda Rawles. Dari penjelasan Amanda di atas, apakah kamu juga merasa relate dengan karakter Maurin?