Kisah Keluarga Dian Sastrowardoyo yang Berbeda Agama

Perempuan kelahiran Jakarta pada 16 Maret 1982 ini mulai dikenal luas oleh publik sejak dirinya berhasil memerankan karakter Cinta dalam film Ada Apa Dengan Cinta yang tayang pada tahun 2002 silam. Di YouTube Denny Sumargo itu, Dian menceritakan memiliki orangtua dengan agama berbeda.

Berdasarkan silsilah keluarga ayahnya, Dian merupakan cucu dari keluarga priyayi sekaligus pejuang asal Madiun yaitu Sunario Sastrowardoyo.

Dian pun bercerita bahwa sang papanya, mendiang Ariawan Rusdianto Sastrowardoyo adalah pemeluk agama Buddha meskipun dibesarkan dari keluarga Islam Jawa.

Sementara sang Mama, Dewi Parwati Setyorini memeluk agama Katolik. Di mana sejak kecil Dian dikenalkan oleh tata cara hidup dan agama dari mamanya.

"Ibu itu Katolik, jadi aku dibesarkan (secara) Katolik. Papa itu Buddha, tapi papa dibesarkannya itu secara Islam, Jawa-Islam. Terus dia di kelas 3 SMP mencari dan dia menemukan kalau jalannya di Buddha Jepang," jelas Dian Sastro kepada Denny Sumargo.

Dalam tayangan YouTube tersebut, Dian tidak mengungkapkan secara detail mengenai keberagaman agama keluarganya. Namun, ia menyebut dibesarkan di keluarga inti dengan pemahaman agama kedua orangtuanya berbeda melahirkan banyak perspektif di diri Dian.

Di masa SMA, Dian sudah tertarik dengan ilmu filsafat. Itu yang mengantarkannya untuk mencari agama yang sesuai dengan panggilan hatinya.

"Jadi aku dibesarkan di keluarga yang warna-warni, belajar Katolik sama mama dari kecil. Habis itu pas SMA kayak mulai baca buku filsafat, mulai mikir jangan-jangan kayak papa panggilannya di Buddha. Jadi aku mulai pelajari semuanya, tapi pertanyaan itu tidak terjawab di Buddha," jelas Dian.

Dian sempat mengungkapkan hal itu kepada mamanya. Bahkan ia ingin bisa mencari agama yang ia yakini sendiri. Dian Sastro mengaku mempelajari banyak agama dari Katolik, Buddha hingga Konghucu.

"Aku waktu itu berdoa ke Tuhan, kalau aku bisa diberikan pemimpin agama yang bisa menjawab itu aku akan ke sana (masuk ke agama itu). Aku pelajari semuanya waktu itu sampai Konghucu juga," jelasnya.

Sudah mendalami beberapa agama Dian tak kunjung menemukan jawaban yang dicarinya. Sampai satu waktu sang Tante mengajaknya ke sebuah pengajian dan menemui Ustaz yang mengisi saat itu.

Di sana Dian bertanya beberapa hal soal tujuan hidup dalam agama Islam. Lalu Ustaz yang dipanggil Dian Pak Rahmat.

"Ada satu waktu diajak tante ke pengajian, ada Pak Ustaznya. Nggak tahunya menarik banget. Aku tanpa ekspektasi apa-apa banyak nanya, tiba-tiba dibuka ada ayat Al-Qur'an dan dia menjawab dengan sangat filosofis dan logis," terang Dian.

Dian Sastro tidak menyangka kalau keikutsertaan dirinya ke pengajian menemani tantenya menjadi awal dirinya memeluk agama Islam.

"Aku juga nggak nyangka dijawabnya sama pemuka agama Islam. Karena jarang menemukan pemimpin agama yang diajak ngobrol tuh nyambung. Sedangkan aku perlu seperti itu. Aku langsung mikir, Ya Tuhan apa ini jawabannya," pungkasnya.

Karena berhasil menemukan jawaban itu, Dian Sastro tertarik untuk mendalami agama Islam. Sang Ustaz sempat bertanya apakah Dian mau untuk salat 5 waktu dan langsung dijawab karena sudah menemukan 'panggilannya' maka ia akan menjalaninya.

"Dari sana belajarlah, awalnya ngafalin Al-Fatihah. Pakai buku SD, bahasa Arab susah dan aku menghafalkan di usia 21 tahun. Tapi karena aku aktor yang membantu adalah menghafal terjemahannya agar menjiwai artinya. Karena kalau nggak aku akan sulit sekali menjiwai ibadah aku. Dari situlah di umur 21 tahun," pungkasnya.

Perjalanan Dian Sastrowardoyo menemukan panggilan agamanya mungkin juga dialami banyak orang. Dengan pemikiran yang kompleks, Dian mengungkapkan kalau intinya adalah kembali ke Tuhan. Menurutnya kebenaran abadi adalah menemukan Tuhan di agama Islam.

Itulah tadi kisah keluarga Dian Sastrowardoyo yang berbeda agama. Memang inspiratif sekali Dian Sastro ini, ya.