Main Film Horor, Luna Maya Ungkap Fakta Keluarga Sumala

"Jangan menikah dengan orang yang kita nggak boleh beropini. Mungkin karena di era itu (dalam film Sumala) perempuan nggak punya suara untuk beropini atau menyuarakan sesuatu, karena memang pada zaman itu laki-laki lebih berkuasa dan dominan," ucap Luna Maya.

Dalam film Sumala, Luna Maya menggambarkan sosok Soedjiman sebagai sosok patriarki yang dominan di keluarga. Peran Soedjiman yang mengekang menciptakan tekanan besar bagi Sulastri, sehingga sang istri merasa tertekan dalam setiap keputusan rumah tangga.

Tekanan ini mendorong Sulastri untuk mengambil langkah-langkah ekstrem, termasuk demi mendapatkan apa yang diinginkan suaminya. Konflik internal yang dihadapi pasangan suami istri menjadi asal mula dari ketegangan dalam cerita film Sumala.

"Sebenarnya tujuan dia (Sulastri) itu baik, tapi entah kenapa jadi salah aja gitu. Dia begitu karena dia nggak boleh beropini, masih ada patriarki di dalam hubungan mereka. Jadi, akhirnya si istri mengambil keputusan itu," jelas Luna Maya. 

Sulastri sebagai karakter yang diperankan Luna Maya, secara diam-diam melakukan perjanjian dengan iblis untuk mewujudkan keinginannya memiliki anak. Dalam suasana yang penuh tekanan dan keputusasaan, Sulastri memilih langkah ekstrem ini sebagai upaya terakhir untuk mendapatkan keturunan.

Tindakan rahasia Sulastri menunjukkan betapa mendalamnya dorongan untuk memenuhi keinginan sang suami dan menyelamatkan keluarganya. Pilihan ini membawa konsekuensi besar yang kemudian mengungkapkan konflik moral dan ketegangan dalam cerita.

Kelahiran anak kembar Sulastri membawa tragedi yang mengerikan. Suami Sulastri, Soedjiman, dengan cepat membunuh salah satu bayi yang dianggap sebagai hasil dari perjanjian gelap, menjadikan anak tersebut sebagai korban pertama dari keputusan orangtuanya.

Sementara itu, Kumala, anak yang selamat, tumbuh dalam kondisi penuh tekanan dan perlakuan buruk. Sumala, yang telah meninggal, dari alam gaib akhirnya muncul kembali untuk membalaskan dendam.

Sumala membela saudara kembarnya dari ketidakadilan dan kezaliman yang mereka alami dari perlakuan dan perbuatan orang-orang sekitarnya.

Sebagai seseorang yang punya karakter di film ini, Luna Maya merasa miris dengan kondisi keluarga Sulastri.

"Jahat aja sih (Sumala), tapi kalau aku seorang Luna Maya bisa maklumi. Karena mereka yang salah sih (orangtua Kumala dan Sumala), tapi mereka juga nggak tahu mau buat apa," kata Luna Maya. 

Itulah informasi terkait cerita Luna Maya ungkap fakta keluarga Sumala. Bagaimana menurut Mama setelah membaca artikel di atas tentang keluarga Sumala? Tertarik menonton film Sumala nggak nih, Ma?